Halo, Changemakers!
Udah nonton dokumenter Netflix “The Tinder Swindler” yang lagi viral? Buat kamu yang juga menggunakan aplikasi kencan untuk bertemu orang baru, wajib tahu kasus yang menjerat puluhan perempuan ini. Dokumenter Netflix “The Tinder Swindler” bercerita tentang penipuan asmara yang dilakukan seseorang lewat aplikasi Tinder. Banyak banget pelajaran yang bisa kamu ambil dari dokumenter tersebut, salah satunya red flags yang harus kamu waspadai, ketika bertemu dengan teman kencan dari dunia virtual. Ayo, simak artikel berikut!
#1 Klaim Berlebihan
Penipu adalah seorang narsistik yang percaya pada kebohongan mereka sendiri. Mereka biasanya sangat terbawa dengan delusi sendiri, sehingga membuat profil palsu dengan detail yang berlebihan. Coba deh bayangin… Mana ada miliuner yang pakai aplikasi kencan seperti Tinder dan menulis “Prince of Diamonds” di bionya? Kalau pun ada, biasanya mereka pakai aplikasi yang berbasis membership dan filtrasi lebih tinggi seperti aplikasi Raya yang digunakan para pesohor Hollywood.
#2 Terlalu Baik untuk Menjadi Kenyataan
Kalau kamu lihat seseorang yang tampaknya terlalu sempurna di aplikasi kencan.Kamu patut menyimpan waspada. Menurut Amber Lee, CEO dari Select Date Society, ketika seseorang terlihat enggak mempunyai cacat sama sekali, kemungkinan besar mereka sedang menyembunyikan sesuatu. Changemakers ingat, Prince Charming cuma ada di dunia dongeng aja ya!
#3 Segala Sesuatunya Berjalan Terlalu Cepat
Ketika seseorang ingin melakukan sesuatu yang buruk ke kamu, mereka biasanya akan melakukannya dengan terburu-buru. Dalam kasus Cecilie Fjellhøy, setelah hanya sebulan, Simon Leviev si Tinder Swindler menyuruhnya mencari apartemen di London (dengan anggaran $15.000/bulan) sehingga mereka bisa pindah bersama dan memulai sebuah keluarga sesegera mungkin. Padahal itu hanyalah akal-akalan Simon Leviev yang bernama asli Shimon Hayut untuk menghabiskan uang korban dan kemudian beralih ke korban lain.
#4 Terlalu Banyak Bertanya
Sebenarnya normal kok, bertanya-tanya ke pasangan kencan kamu untuk mengenal lebih dalam, tapi kalau pertanyaannya terkesan seperti menyelidiki,kamu harus waspada ya! Pertanyaan berulang tentang hubungan masa lalu kamu dapat menunjukkan bahwa penipu sedang mencoba membangun kepribadian mereka menjadi sesuatu yang menarik bagi kamu. Atau mereka bisa mencari jawaban atas pertanyaan pertanyaan keamanan umum. Misalnya, nama ibumu, hewan peliharaan pertama, mobil pertama, dan nama kota kamu dibesarkan.
Nah, itu dia beberapa red flags yang harus kamu waspadai ketika bertemu seseorang dari aplikasi kencan! Kamu mungkin berpikir “Ah, aku enggak mungkin bisa tertipu kayak gitu”, tapi nyatanya Cecilie Fjellhøy yang mengaku sebagai Tinder Expert tetap menjadi salah satu korban penipuan Simon Leviev, loh!
Changemakers, gimana nih tanggapan kamu setelah baca artikel ini? Yuk, share tanggapan kamu di kolom komentar! Oh iya, kamu juga bisa ambil Challenge yang berfokuskan pada kesetaraan dan keselamatan perempuan di aplikasi Campaign #ForChange, loh!
Sumber:
shape.com/lifestyle/sex-and-love/netflix-the-tinder-swindler-red-flags