Kesetaraan gender merupakan salah satu pondasi yang baik untuk mewujudkan ketahanan keluarga di masa kini. Singkatnya, jika dalam suatu rumah memiliki kesetaraan gender yang baik, maka anggota keluarga sama rata yang juga memiliki hak dan kewajiban yang sama. Lalu, apa sih gender itu sendiri?
Gender merupakan peranan laki-laki dan perempuan yang didasarkan oleh nilai-nilai sesuai budaya masyarakat. Dan kesetaraan itu merupakan persamaan yang ada yang tidak dilandasi oleh gender (laki-laki atau perempuan). Dalam hal berkeluarga, di satu rumah kita mengharuskan membangun kesetaraan gender, loh. Kok harus? Yuk kita ulik lagi tentang permasalahan dalam kesetaraan gender.
Pada awalnya, permasalahan kesetaraan gender ini muncul akibat banyak perempuan yang memiliki masalah dalam beban kerja ganda, perempuan juga harus aktif dalam program kerja manapun, selain itu pembagian kerja dalam rumah tangga juga cenderung masih timpang gender, alias tidak sama rata.
Akibatnya, antara anggota keluarga perempuan dan laki-laki tidak memiliki peranan yang sama. Mereka dibatasi dari gender itu sendiri. Seperti “Adek kan perempuan, jadi harus bantu Mama masak ya!” atau “Abang kan cowok nggak boleh di dapur! Abang harus bantu Ayah cuci mobil.” Contoh tersebut merupakan masalah timpang gender yang ada di rumah, sehingga anak dididik sejak kecil untuk memiliki kewajiban yang dilihat atas dasar gender mereka. Lalu solusi seperti apa agar kesetaraan gender dapat diwujudkan di rumah?
First thing first setelah menikah sebaiknya sudah di diskusikan tentang pembagian peran suami dan istri yang seimbang dalam melakukan peran domestik.
Teach your kids! Beri pemahaman terhadap anak-anak bahwa dalam melakukan pekerjaan rumah bebas dilakukan siapa saja, tidak perlu memandang dia perempuan atau laki-laki.
Kesimpulan dari penjelasan di atas, bahwa kesetaraan gender di rumah itu sangatlah penting untuk keharmonisan keluarga.
Referensi: https://www.haibunda.com/moms-life/20200827184611-68-158994/mengapa-kesetaraan-gender-penting-untuk-bangun-keluarga-masa-kini