Pada tahun 1998, terjadi kerusuhan akibat krisis moneter Asia di Indonesia. Banyak aktivis, yang berasal dari kalangan mahasiswa turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi dengan damai kepada pemerintah. Demonstrasi ini menjadi rusuh setelah 4 mahasiswa dari Universitas Trisakti tewas ditembak aparat. Selain itu, banyak aktivis pro demokrasi juga diculik dan menghilang dengan misterius. Beberapa dilepaskan setelah mengalami penyiksaan, ada yang tewas, ada pula yang sampai saat ini enggak diketahui nasibnya. Kasus penculikan pada tahun 1998 yang enggak diusut tuntas oleh pemerintah membuat para orang tua korban terus menuntut keadilan sampai sekarang. 

2. Penanganan Kasus Penyerangan Novel Baswedan

Novel Baswedan adalah seorang penyidik dari KPK. Pada tanggal 11 April tahun 2017 lalu, beliau mendapatkan serangan air keras pada wajah yang mengakibatkan kecacatan pada mata kirinya seumur hidup. Kasus ini hanya membuahkan hukuman 1 tahun penjara bagi sang pelaku, setelah kasus ditangani selama 3 tahun. Pelaku merupakan 2 orang anggota polisi yang masih aktif. Penyiraman ini dilatarbelakangi karena Novel Baswedan yang dianggap pernah merendahkan institusi POLRI. Alasan yang diutarakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap hukuman ringan ini adalah, karena unsur ketidaksengajaan. JPU menilai pelaku enggak bermaksud menyiram air keras ke arah mata Novel, tapi hanya berniat menyiramkannya ke tubuh. Hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku dianggap enggak adil dengan hal yang diterima oleh Novel Baswedan, yaitu kecacatan seumur hidupnya.

3. Pengepungan Desa Wadas

Masih ingat dengan kasus diserang dan dikepungnya Desa Wadas pada tanggal 8 Februari lalu? Pada hari itu, ribuan aparat kepolisian memasuki Desa Wadas untuk mengawal para tim dari Kantor Pertanahan Purworejo yang akan melakukan pengerukan lahan di hutan. Tindakan Pengukuran lahan ini bertujuan untuk membuat tambang galian batu andesit yang akan digunakan untuk membangun Bendungan Bener. Banyak warga Desa Wadas yang menolak pertambangan di Desa Wadas, karena dinilai akan menghilangkan mata pencaharian warga yang bergantung kepada alam. Dalam aksi protesnya, banyak warga yang ditangkap oleh aparat. Isu ini menjadi semakin panas, karena pemerintah dinilai enggak melibatkan warga Wadas dalam penyusunan AMDAL, padahal warga udah menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang. 

Hmm, kasus mana yang pernah kamu ikuti? Atau, kasus keadilan sosial lain apa yang kamu ketahui? Kamu bisa saling sharing dan berdiskusi di kolom komentar, ya! Nah, dalam rangka memperingati Hari Keadilan Sosial Sedunia, Champ mau mengajak kamu untuk menyelesaikan Challenge #LindungiPekerjaMigran: Bersama Perangi Stigma, Lindungi dengan PERDA oleh @kpi_jawatimur. Challenge ini berfokus terhadap perlindungan Pekerja Migran Indonesia, terutama perempuan dengan membuat naskah akademik RAPERDA Penyelenggaraan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Dengan menyelesaikan 4 Aksinya, kamu bisa turut berkontribusi dalam gerakan ini dan membuka donasi sebesar 10 ribu rupiah untuk pembuatan naskah akademik RAPERDA dan upaya audiensi serta pengawalan kepada DPRD Surabaya. Yuk, #LindungiPekerjaMigran dengan menyelesaikan Challengenya!

Referensi:

https://tirto.id/sejarah-dan-tema-hari-keadilan-sosial-sedunia-pada-20-februari-2022-go2G

https://kabar24.bisnis.com/read/20190313/15/899456/penculikan-aktivis-1998-sudah-21-tahun-keluarga-menanti-kejelasan

http://hmpsfis.student.uny.ac.id/2020/07/31/penanganan-kasus-penyerangan-terhadap-novel-baswedan-cerminan-keadilan-sosial-bagi-seluruh-rakyat-indonesia-yang-mana/