#ForABetterWorldID

Rusia-Ukraina Konflik, Apa yang Harus Kita Lakukan?

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers!


Mungkin kamu udah denger berita penyerangan Rusia terhadap Ukraina di mana-mana.

 

Pada tanggal 24 Februari 2022 dini hari waktu setempat, Presiden Russia, Vladimir Putin, resmi melaksanakan operasi militernya terhadap Ukraina. Menurut CNN, terdapat ledakan di berbagai kota di Ukraina, termasuk Kiev yang merupakan ibu kota Ukraina. CNN juga melaporkan masuknya tentara Rusia ke Ukraina melalui berbagai perbatasan. Pemerintah Ukraina juga menghimbau agar warga negara nggak bepergian keluar rumah dan menjaga keselamatan mereka sendiri, tapi, warga Kiev tetap berusaha untuk mencari tempat berlindung, seperti meninggalkan kota dan berlindung di stasiun kereta bawah tanah yang kini seolah beralih fungsi menjadi bunker. Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan, serangan yang dilakukan oleh Rusia ini adalah “sebuah tindakan perang.”

 

Rusia sendiri berjanji kalau persenjataan yang mereka gunakan memiliki teknologi yang “sangat presisi” terhadap target-targetnya, dan nggak akan menargetkan warga sipil. Tapi kenyataanya, serangan yang terjadi tetap memberikan rasa gelisah bagi sejumlah 43.302.531 jiwa populasi Ukraina. Walaupun begitu, beberapa warga sipil Ukraina berusaha untuk menunjukkan keberanian dan kebersamaan mereka. BBC News menceritakan Svyatoslav Vakarchuk, salah satu bintang rock paling terkenal di Ukraina, membuat sebuah perkumpulan dadakan bersama para warga Kyiv, di mana mereka menyanyikan salah satu lirik dari lagu paling terkenalnya untuk mempertahankan semangat warga Ukraina di tengah agresi Rusia, “everything will be fine.” 


image

Photo credit: BBC Ukraine, @bbc_ua

Buat Champ, hal ini menakutkan banget. Dampak dari konflik ini pasti benar-benar menyeramkan buat semua orang. Lebih seramnya lagi, gampang banget buat negara-negara lain untuk ikut terseret dalam konflik ini, terutama karena semua aspek dari kehidupan bernegara di zaman sekarang udah saling terkoneksi! Jadinya, dampak dari konflik Rusia dan Ukraina udah pasti  tersebar ke semua orang di semua negara. 😓


Terus gimana buat Indonesia?

Agak sulit untuk memperkirakan, bagaimana konflik Rusia dan Ukraina akan berdampak untuk Indonesia. Namun, kalau kondisi di Ukraina-Rusia semakin buruk, maka Indonesia berpotensi dapat mengalami beberapa dampak nggak langsung, salah satunya adalah: kekurangan mie instan.

Kenapa begitu? Karena Ukraina adalah salah satu negara mitra impor komoditas gandum terbesar bagi Indonesia. Ukraina adalah pemasok gandum terbesar kedua bagi Indonesia, menurut Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia. Rusia pun,  merupakan salah satu eksporter gandum terbesar di dunia yang juga memiliki hubungan ekspor gandum dengan Indonesia. CNBC Indonesia melaporkan kalau pada tahun 2021, Indonesia mengimpor sebanyak 3.07 juta gandum dari Ukraina serta 2.955 ton gandum dari Rusia. Maka, kalau krisis ini semakin buruk, Indonesia akan mengalami dampak gangguan terhadap produksi pangan berbasis gandum!


Nggak hanya karena itu, tapi konflik Rusia dan Ukraina juga membuat harga gandum naik di pasaran. Hal ini, dikarenakan kedua negara tersebut adalah pemasok utama pangan gandum dan minyak nabati secara global! 


Nah, karena gandum adalah salah satu bahan baku untuk membuat mie instan, maka Indonesia berpotensi mengalami kekurangan bahan pokok pangan berupa mie instan, Changemakers :(


image

Sebagai salah satu makanan “pokok” bagi berbagai lapisan masyarakat Indonesia, kekurangan mie instan dapat menyebabkan ketidakstabilan pangan bagi banyak sekali rumah tangga di Indonesia! Financial Review mencatat kalau makanan ini merupakan makanan “pokok” bagi rumah tangga underprivileged karena harganya yang sangat terjangkau, masa kadaluarsanya yang lama, dan aksesibilitasnya yang mudah ditemukan di segala bentuk pasar di Indonesia. 


Sementara  Jakarta Post mencatat kalau mie instan adalah solusi nutrisi bagi hampir seluruh kalangan di Indonesia contohnya menjadi sumber makanan di tempat-tempat yang minim lahan untuk menanam pangan yang biasanya menjadi bahan pokok, seperti nasi, singkong, dan sayuran. Di dalam negara kita yang mengonsumsi sebanyak 12.6 miliar porsi mie instan per tahunnya, tentu kekurangan bahan pokok ini akan mengakibatkan kekurangan pangan juga. :(


Changemakers, apa yang bisa kita lakukan?

Wah, ternyata dampak konflik itu luas ya, Changemakers!

Baik secara langsung maupun nggak langsung, konflik memiliki dampak yang dapat berefek secara luas mengingat saling berhubungannya hampir segala aspek dan negara di dalam dunia ini. Namun, satu hal yang penting untuk diingat adalah untuk saling berempati, terutama kepada mereka yang terdampak secara langsung.



Changemakers, konflik seperti ini bisa terjadi kepada siapa saja dan dimana saja, jadi penting sekali untuk selalu berempati ya! Di masa-masa seperti ini, penting juga untuk saling menyemangati. Apabila memungkinkan bagi Changemakers, jangan lupa untuk memberikan bantuan dalam bentuk apapun.


Changemakers, bagaimana pendapat dan perasaanmu terhadap konflik ini? Kasih tahu di kolom komentar, ya! 



Referensi

Ian Lloyd Neubauer, “How Indomie instant noodles came to dominate the world”, Financial Review, 30 April 2021, diakses 24 Februari 2022, https://www.afr.com/life-and-luxury/food-and-wine/how-instant-noodles-came-to-dominate-the-world-20210408-p57hla


“Endless Slurp: Behind Indonesia’s love of instant noodles”, Jakarta Post, 18 November 2021, diakses 24 Februari 2022, https://www.thejakartapost.com/paper/2021/11/17/endless-slurp-behind-indonesias-love-of-instant-noodles.html


“Indonesia is the Second-Largest Consumers of Instant Noodles”, TheIndonesia.id, 10 Desember 2021, diakses 24 Februari 2022, https://theindonesia.suara.com/unique/2021/12/10/001500/indonesia-is-the-second-largest-instant-noodles-consumers


Damiana Cut Emeria, “Ini Ancaman Pangan RI saat Rusia-Ukraina Perang”, CNBC Indonesia, 24 Februari 2022, diakses 24 Februari 2022, https://www.cnbcindonesia.com/news/20220224062610-4-317813/ini-ancaman-pangan-ri-saat-ukraina-rusia-perang


Achmad Dwi Afriyadi, “Konflik Rusia-Ukraina bikin Harga Gandum-Jagung Meroket, RI Kena Dampak?”, Detik Finance, 15 Februari 2022, diakses 24 Februari 2022, https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5942730/konflik-rusia-ukraina-bikin-harga-gandum-jagung-meroket-ri-kena-dampak


“Live Updates: Russia Attacks Ukraine”, CNN, 23 Februari 2022, diakses 24 Februari 2022, https://edition.cnn.com/europe/live-news/ukraine-russia-news-02-23-22/index.html


Nick Beake, “Ukrainians put on united front as Russia crisis mounts”, 24 Februari 2022, diakses 24 Februari 2022, https://www.bbc.com/news/world-europe-60501187


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone