Halo, Changemakers!
Kamu tahu enggak, tanggal 8 Maret 2022 bertepatan dengan hari apa? Yup, betul banget, di hari ini kita merayakan International Women’s Day! Peringatan yang dirayakan sejak tahun 1911 ini bisa kita isi dengan kegiatan yang mendukung perempuan-perempuan untuk mendapatkan hak-haknya secara penuh dan setara.
Seperti yang udah kita ketahui, perempuan udah lama banget berjuang melawan ketidaksetaraan gender, Changemakers. Sayangnya, pandemi COVID-19 ikut menghambat perjuangan mereka. Menurut laporan yang dirilis World Economic Forum pada tahun 2021, waktu yang dibutuhkan untuk menghapus jarak antar gender bertambah karena pandemi, dari 99,5 tahun bertambah menjadi 135,6 tahun! Kurang lebih, tambahan satu generasi lagi diperlukan untuk menghapus ketimpangan antar gender.
Oleh karena itu, kita semua diperlukan untuk memperjuangkan kesetaraan bagi para perempuan. Nah, kalau di lingkungan kampus kamu sendiri gimana, Changemakers? Apakah perempuan udah dianggap setara dengan laki-laki? Untuk memberi gambaran sedikit tentang pertanyaan tersebut, Champ coba nanya-nanya, nih, ke beberapa Changemakers!
Mella Rosanti
“Kebanyakan petinggi-petinggi di kampus itu sendiri kebanyakan laki-laki, kayak perempuan belom dipercaya sepenuhnya buat jadi pemimpin.”
Yunita Indriyani
“Di kampus aku, kesempatan untuk laki-laki dan perempuan menjadi pemimpin itu bisa dibilang setara, tapi masih ada stereotipe kalau ‘perempuan itu enggak bisa memimpin’ yang bikin perempuan jadi harus berusaha lebih keras untuk jadi pemimpin. Selain itu, kalau yang dari aku lihat, kegiatan-kegiatan di kampus, terutama kegiatan olahraga, itu masih didominasi oleh laki-laki.”
Nah, setelah mendengar cerita dari Kak Mella dan Kak Yunita, bisa terlihat bahwa di dunia kampus sendiri, jumlah perempuan yang dipilih menjadi pemimpin emang masih sedikit, Changemakers. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya stigma-stigma negatif di masyarakat yang menyatakan, kalau perempuan itu enggak memiliki sifat yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin.
Akan tetapi, bukan berarti hal tersebut enggak bisa dirubah, Changemakers. Menurut data dari Pew Research Center, pada tahun 1995, enggak ada sama sekali perempuan yang menjadi pemimpin di daftar 500 perusahaan termahal dunia! Namun, di tahun 2020, 7,4 persen pemimpin di daftar perusahaan tersebut adalah perempuan.
Data tersebut menunjukkan, bahwa dengan perjuangan yang dilakukan bersama-sama, kita bisa banget menghapus stereotipe-stereotipe tersebut dan menciptakan dunia yang setara untuk perempuan. Karena realita ini pun, tema International Women’s Day tahun ini, mengangkat tema #BreakTheBias untuk perempuan mendobrak bias gender dan stigma yang berkembang di masyarakat. Lalu, kira-kira apa aja ya, yang dibutuhkan untuk menghapus stigma tersebut dan menciptakan kesetaraan?
Nah, Champ bawa kabar yang cocok banget nih, untuk hal ini. Campaign.com akan mengadakan Organizers Fair: The Missing Puzzle of Equality, yang akan membahas tentang peran penting perempuan dalam membuat perubahan yang lebih baik! Topik ini sendiri nantinya akan dipaparkan oleh pembicara-pembicara yang keren banget, yaitu Kak Agita Pasaribu selaku founder BullyID dan Kak Nicky Clara sabagai womanpreneur yang mengalami disabilitas. Wah, bakal seru banget enggak, sih? Yuk, catat tanggalnya!
📅: Rabu, 9 Maret 2022
⏰: 14.00-16.30 WIB
🏢: Zoom Meeting
Oiya, di Organizers Fair nanti, kamu juga boleh banget untuk menyampaikan ide-ide kampanye yang kamu miliki ya, karena berdasarkan info yang Champ dapat, 20 ide kampanye terbaik akan mendapatkan pendanaan hingga 100 juta rupiah!
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, langsung daftarkan diri kamu melalui link https://bit.ly/RSVPOrganizersFair, ya! Mari belajar bareng-bareng untuk menciptakan dunia yang lebih baik di Organizers Fair: The Missing Puzzle of Equality. 💙
Location
