Hai, Changemakers!
Champ tuh, pengen banget bisa selalu bantu mewujudkan dunia yang lebih baik, tapi kadang bingung mau mulai dari mana 😔
Untungnya, kemarin teman-teman kita di A Better World Academy (ABWA) cerita kalau mereka membuat beberapa Challenge yang memudahkan buat berbuat baik, nih! 😁 Jadi, sekarang gampang banget buat kita untuk membuat perubahan baik bagi dunia!
Sebenarnya, banyak banget nih, Challenge dari students ABWA. Tapi untuk hari ini Champ udah memilih beberapa Challenge pilihan spesial untuk kamu. Ada beragam macam Challengedari menghilangkan stigma, menjaga lingkungan, bahkan sampai nostalgia main permainan tradisional, loh! Challenge-challenge ini akan segera berakhir, jadi yuk ikuti sebelum waktunya selesai!
Hentikan Menstigma Anak yang Telah Menjalani Masa Hukuman di LPKA dengan Memberikan #KesempatanKedua (@kbdxkesempatankedua)
Stigma masyarakat terhadap anak-anak yang menjalani masa hukuman di LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak-Anak) masih melekat dan menyebabkan rasa takut terhadap mereka. Hal inilah yang terjadi kepada anak-anak binaan LPKA Kelas IIA Kota Bandung, sehingga mereka pun takut untuk kembali hidup bermasyarakat. Mereka juga turut mengalami diskriminasi. Padahal mereka membutuhkan dukungan sebanyak mungkin dalam masa perkembangan mereka selagi beranjak dewasa.
Sebagai anak-anak yang akan menjadi warga dunia di masa depan, penting banget bagi masyarakat buat peduli dan memberikan kesempatan kedua untuk mereka. Kita harus bisa menerima mereka kembali dan mengakhiri stigma “kriminal” yang melekat agar memutuskan siklus isolasi yang mereka alami.Melalui Challenge “Hentikan Menstigma Anak yang Telah Menjalani Masa Hukuman di LPKA dengan Memberikan #KesempatanKedua”, Komunitas Bahasan dan Diskusi mengajak Changemakers untuk membuka #KesempatanKedua kepada anak-anak binaan LPKA!
Dengan menyelesaikan Challenge ini, kamu akan membuka donasi sebesar Rp 10 ribu Rupiah, yang disponsori oleh Kampus Merdeka dan Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk sosialisasi penghilangan stigma terhadap anak eks binaan LPKA! Akan diadakan 1x webinar, 1x sosialisasi yang dilakukan sebanyak 4x dalam satu bulan di LPKA Kelas IIA Kota Bandung, 10 merchandise tote bag, dan 10 kaos.Oh iya, akan ada sertifikat apresiasi yang diberikan kepada Changemakers yang menyelesaikan Challenge ini dan giveaway untuk 5 Changemakers beruntung, loh.
Selama 4 tahun terakhir, Pantai Joko Tingkir di Kabupaten Pemalang memegang reputasi sebagai objek wisata yang kebersihan lingkungannya kurang terjaga. Padahal, sebagai objek wisata yang langsung mempengaruhi kelestarian laut dan ekosistemnya, menjaga kebersihan lingkungan Pantai Joko Tingkir itu penting banget.
Menurut Komunitas World Clean Up Day di Kabupaten Pemalang, permasalahan kebersihan lingkungan ini disebabkan oleh sampah yang terbawa dari sungai, kurangnya kesadaran wisatawan dan pengelola pantai mengenai bahayanya membuang sampah sembarangan di area pantai, dan kurangnya ketersediaan fasilitas kebersihan di Pantai Joko Tingkir. Makanya Afifah Afdiani Qurrokhmah, anggota komunitas World Clean Up Day Kabupaten Pemalang, mengajak Changemakers untuk membangun kesadaran kelestarian lingkungan dengan melakukan Challenge “Mulai Jaga Kelestarian Lingkungan Pantai”!
Dengan melakukan empat aksi mudah di Challenge ini, kamu akan membuka donasi sebesar Rp10 ribu Rupiah yang disponsori olehKampus Merdeka dan Yayasan Dunia Lebih Baik! Donasi ini akan digunakan untuk menyediakan fasilitas kebersihan di Pantai Joko Tingkir, pembuatan kegiatan Clean Up pantai dengan 50 peserta, pembelian tong sampah berkapasitas 100 liter sebanyak 5 buah, dan pembuatan delapan plang pengingat jaga lingkungan!
Challenge ini akan berakhir tanggal 1 April 2022.
Changemakers, pandemi Covid-19 ini sangat membatasi ruang gerak sosial bagi anak-anak zaman sekarang, loh 😲! Pandemi ini menyulitkan mereka untuk bermain dan belajar bersama, padahal justru skill-skill sosial seperti itu vital dan mulai berkembang pada umur-umur mereka. Selain itu, pandemi ini juga memunculkan masalah lain seperti nggak memadainya media belajar anak di rumah dan perhatian orang tua dalam ini.
Kalian yang mengalami masa kecil pada tahun 90an sampai 2000an awal pasti ingat sama permainan zaman dulu, kan? Nah, ternyata permainan tradisional ini banyak manfaat yang mengajarkan skill sosial, disiplin, suportif, dan sportif yang berguna untuk adik-adik yang perkembangannya terdampak pandemi, loh! Makanya Sanggar Belajar Bersama (S2B) mengajak Changemakers untuk bernostalgia masa kecil sambil membantu anak-anak zaman sekarang dengan bermain permainan tradisional!
Dengan menyelesaikan Challenge nostalgia ini, kamu akan membuka donasi sebesar Rp 10 ribu Rupiah, yang disponsori Kampus Merdeka dan Yayasan Dunia Lebih Baik! Donasi ini akan digunakan untuk mendukung kegiatan penyusunan kurikulum dan pengembangan diri dari 40 adik yang tergabung dalam Sanggar Belajar Bersama! Psst, 10 Changemakers yang beruntung akan mendapatkan hadiah yang unik dari S2B, loh!
Challenge ini akan berakhir tanggal 9 April 2022.
“Kami ingin belajar, tapi banyak tuntutan untuk terus mencari uang di jalan.”
“Walaupun begitu, kami tetap sempatkan untuk mencoba belajar, di mana masih ada orang yang peduli termasuk kalian, agar kami bisa mendapatkan pendidikan.”
Sebagai anak-anak dan manusia, anak jalanan juga memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Sayangnya, keadaan nggak selalu memungkinkan bagi mereka. Makanya, Opattind mengajak Changemakers untuk mengubah #SympathyToEmpathy - yakni dengan mengubah perasaan simpati, kasihan, dan iba bagi anak jalanan menjadi aksi empati agar membantu mereka mendapatkan hak atas pendidikannya! Terutama pendidikan karakter dan keterampilan 😁
Melalui Challenge “Pendidikan Karakter Berdimensi dan Keterampilan untuk Anak Jalanan dengan #SympathyToEmpathy”, kamu turutberkontribusi untuk membantupendidikan karakter anak jalanan bersama Opattind! Aksimu akan membuka donasi sebesar Rp 10 ribu yang disponsori oleh Kampus Merdeka dan Yayasan Dunia Lebih baik. Donasi tersebutakan digunakan untuk kebutuhan pembelajaran anak jalanan di Rumah Singgah Tabayun Bogor, pembelian kebutuhan untuk kegiatan dalam kurun waktu sekali-dua kali, dan membuat webinar organisasi.
Challenge ini akan berakhir tanggal 22 Maret 2022.
Angka stunting (pertumbuhan badan yang terganggu) di Kalimantan Selatan masih sangat tinggi - pada tahun 2019, angka prevalensi stunting di Kalimantan Selatan mencapai 31,75% dibandingkan dengan angka nasional yakni 27,7%. Maka, Genre Kalsel mengajak Changemakers untuk meningkatkan kesadaran tentang stunting dengan membiasakan pola hidup hemat dan sehat.
Melalui #GenreZewaZestu, kamu dapat membantu menekan angka stunting dengan menghabiskan makanan bergizi dan mencegah food waste untuk membuka donasi kepada program pencegahan stunting dalam remaja! Harapannya, dengan menyelesaikan Challenge ini, kamu akan meningkatkan empati masyarakat terhadap mereka yang menderita stunting dan menyukseskan program pencegahan stunting.
Dengan menyelesaikan Challenge ini, kamu akanmembuka donasi sebesar Rp 10 ribu yang disponsori oleh Kampus Merdeka dan Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi akan digunakan untuk pelaksanaan program pencegahan stunting di Kalimantan Selatan, membagikan bantuan sebanyak 50 bingkisan (terutama kepada bakal orang tua untuk mencegah stunting sejak dini pada anak-anak), biaya operasional organisasi, dan biaya teknis operasional. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan sertifikat apresiasi dan berkesempatan mendapatkan hadiah lain-lainnya, seperti buku, voucher, dan sebagainya!
Challenge ini akan berakhir tanggal 18 Maret 2022.
Itu dia Challenge-Challenge pilihan buatan students ABWA yang gampang banget untuk diselesaikan! Gimana Changemakers, ternyata membuat perubahan demi dunia yang lebih baik itu gampang, kan?
Yuk, selesaikan Challenge-Challenge tersebut selagi masih ada waktunya!
Changemakers, hal-hal gampang apa yang suka kamu lakukan untuk mewujudkan dunia yang lebih baik? Yuk, sharing di kolom komentar!
References
“Kalsel Terus Lakukan Upaya Turunkan Angka Stunting”, Media Indonesia, 10 Oktober 2021, diakses Maret 2022, https://mediaindonesia.com/nusantara/438929/kalsel-terus-lakukan-upaya-turunkan-angka-stunting