Writer

Selamat datang di komunitas Change-Makers!  Terima kasih telah mengambil langkah berani untuk menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Masing-masing memiliki keahlian & pengalaman menarik yang membantu gerakan dan kampanye. ForABetterWorldID bertujuan untuk menjadi informasi, berita & hub komunitas untuk Kamu..  Gunakan platform ini untuk menginspirasi dan menjadi inspirasi, memberdayakan dan diberdayakan. Ikuti & hubungkan satu sama lain dalam komunitas ini. Jangan ragu untuk mengungkapkan pemikiran dan gagasan kamu di lingkungan yang aman & peduli ini.  #ForABetterWorldID mempunyai tempat yang disediakan untuk para Changemaker atau Komunitas untuk melakukan kegiatan workshop, meeting , fgd atau seminar di #ForABetterWorldID Hub. Bagi Changemaker yang ingin menggunakan #ForABetterWorldID Hub bisa daftar di https://campaign.com/forabetterworld/hub, Tim Campaign.com akan menindaklanjuti permintaan Changemaker.  Mari lakukan aksi baik & mengubah dunia menjadi lebih baik! 

ForABetterWorldID

Memudahkan Changemaker mengorganisir kampanye menjadi lebih baik!

We are the first social network built from the ground up specifically for social impact & change. Proudly started in Indonesia as a social tech enterprise, we aim to be a global catalyst to build a better world by bringing all changemakers under a shared vision, #ForABetterWorld.

Feel free to chat with us if you have any questions.

​Hai, Changemakers! Pasti akhir-akhir ini media sosial kamu ramai dengan pemberitaan kasus kekerasan anak. Kasus kekerasan anak di Indonesia menjadi momok yang menakutkan. Menurut laporan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), ada 16.854 anak yang mengalami kekerasan di tahun 2023 Kekerasan yang paling banyak adalah kekerasan seksual dengan jumlah 8.838 kejadian. Kemudian, ada kekerasan fisik sebanyak 4.025 kejadian dan kekerasan psikis sebanyak 3.800 kejadian.Duh… ngeri banget lihat angkanya, sampai banyak banget. Belum lagi kasus terbaru yang lagi hangat menjadi perbincangan publik. Yakni, kasus kekerasan anak yang dilakukan oleh IPS, pengasuh anak Aghnia Punjabi. Kekerasan terjadi pada kamis, 28 Maret 2024, pukul 04:18 WIB. Kronologi Kejadian Terkuaknya kekerasan yang dilakukan oleh IPS bermula saat dirinya memberikan informasi pada orang tua korban. IPS memberikan informasi jika anaknya mengalami cedera akibat jatuh dengan adanya memar di bagian mata sebelah kiri dan kening di bagian tengah atas. Saat mendapatkan kiriman foto, orang tua korban nggak mempercayai begitu saja. Orang tua korban mencoba membuka DVR CCTV yang berada di dalam kamar. Dari pantauan CCTV diketahui kalau anaknya menjadi korban dari pengasuhnya dengan tindakan dipukul, dijewer, dicubit, hingga ditindih.

Belajar dari Kasus Kekerasan yang Dilakukan Pengasuh Anak Aghnia Punjabi



#ForABetterWorldID

seremmmm... sepertinya dia psikopat, nggak ada welas asih💙

​Written by: William Gondokusumo @williamatcampaign (Founder of Campaign) <span style="; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(102, 102, 102); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Today we marked an essential milestone in our ongoing journey to foster robust collaborations between Indonesia's government bodies and the social sector.Two pillars in the vast societal ecosystem play critical roles in driving sustainable development - government bodies and the social sector. Governments set the foundation for growth and progress with their extensive reach and regulatory powers. At the same time, the social sector - consisting of NGOs, nonprofits, and social enterprises - works tirelessly to address grassroots issues, ensuring that growth is inclusive and equitable. Given this context, the crucial question is how can we strengthen the collaboration between the government and social sector in Indonesia, allowing them to combine their unique strengths and work synergistically towards shared goals? We sought to address this question through a one-day capacity-building class as part of the Government Relations Development Programme for Indonesian Social Leaders (GRDP-ISL) hosted by the Chandler Institute of Governance. During this, we aimed to foster dialogue, enhance learning, and create a platform for strengthening government-social sector partnerships in Indonesia.

​Written by: William Gondokusumo <span style="; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(102, 102, 102); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Today we marked an essential milestone in our ongoing journey to foster robust collaborations between Indonesia's government bodies and the social sector.Two pillars in the vast societal ecosystem play critical roles in driving sustainable development - government bodies and the social sector. Governments set the foundation for growth and progress with their extensive reach and regulatory powers. At the same time, the social sector - consisting of NGOs, nonprofits, and social enterprises - works tirelessly to address grassroots issues, ensuring that growth is inclusive and equitable. Given this context, the crucial question is how can we strengthen the collaboration between the government and social sector in Indonesia, allowing them to combine their unique strengths and work synergistically towards shared goals? We sought to address this question through a one-day capacity-building class as part of the Government Relations Development Programme for Indonesian Social Leaders (GRDP-ISL) hosted by the Chandler Institute of Governance. During this, we aimed to foster dialogue, enhance learning, and create a platform for strengthening government-social sector partnerships in Indonesia.

A Day of Learning with Pak Gita Wirjawan and Chandler Institute of Government 💙

#ForChangeID

seru banget bisa belajar dari beliau 💙

​Hai, Changemakers! Hayo mana nih, yang lagi semangat merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-78! Ada kabar seru buat kalian, berbagai gerai makanan sampai SPBU lagi bagi-bagi promo sepanjang Agustus 2023 ini. Diskon-diskon menarik dan menu murah meriah bakal bikin perut kalian senang banget! Kita cari tahu yuk, apa aja ya kira-kira diskonnya?<h2 dir="ltr" style="line-height:1.38;margin-top:18.0pt;margin-bottom:6.0pt;">Promo Burger King Agustus 2023: Menu Favorit Hanya Rp 17.845! Wah, Hemat Banget!</h2>

Promo Spesial HUT ke-78 RI: Buat Kamu ‘Agus’ dan Buat yang Lagi Berburu Diskon! Yuk, Ikutan!

Hai, Changemakers!Kamu pengen buat kampanye sosial tapi bingung karena nggak ada dana?&nbsp; Tenang di Matchmaking Social Organization&nbsp;<a class="x1i10hfl xjbqb8w x6umtig x1b1mbwd xaqea5y xav7gou x9f619 x1ypdohk xt0psk2 xe8uvvx xdj266r x11i5rnm xat24cr x1mh8g0r xexx8yu x4uap5 x18d9i69 xkhd6sd x16tdsg8 x1hl2dhg xggy1nq x1a2a7pz _aa9_ _a6hd" href="https://www.instagram.com/explore/tags/forabetterworld/" role="link" tabindex="0" style="background-color: rgb(255, 255, 255); cursor: pointer; text-decoration-line: none; border-width: 0px; border-style: initial; border-color: initial; outline: none; list-style: none; margin: 0px; padding: 0px; -webkit-tap-highlight-color: transparent; box-sizing: border-box; touch-action: manipulation; display: inline; overflow-wrap: break-word; font-family: -apple-system, BlinkMacSystemFont, &quot;Segoe UI&quot;, Roboto, Helvetica, Arial, sans-serif; ;">#ForABetterWorld</a>,&nbsp;kamu bisa dapetin hingga Rp25 juta untuk pendanaan kampanye sosialmu!💙 Nantinya kamu akan bertemu dengan calon sponsormu dan menjelaskan rencana kampanyemu. Tunggu apa lagi? Yuk, daftarkan Organisasi/Komunitas sosial kamu melalui link https://campaign.com/organizer/matchmakingforabetterworld . Champ tunggu sampai 13 Agustus 2023 ya! Bersama untuk dunia yang lebih baik. 🌏

Matchmaking Social Organization #ForABetterWorld Edisi Agustus Sudah Hadir 🚀

ForChangeID

​Hai, Changemakers! Sabtu kemarin Champ senang banget nih, berkesempatan datang ke Belajaraya festival dari Semua Murid Semua Guru yang diadakan di Pos Bloc Jakarta. Champ datang sekita pukul 12.00 WIB dan udah banyak orang memenuhi setiap sudut. Dari di panggung akustik, talkshow di panggung musik, sampai banyak juga teman-teman yang belajar di Kelas Belajar yang diadakan di cafe-cafe sekitar Pos Bloc. Champ juga ikutan salah satu sesi Kelas Belajar dan berkesempatan belajar bareng Kak Ryan Adriandhy di Creative Storytelling for Edutaiment Content. Champ banyak banget dapat tips menulis konten storytelling, nih. Salah satunya yaitu: Setiap konten storytelling harus narasi yang jelas. Diantaranya adalah narasi::&nbsp;<ol style="margin-top:0;margin-bottom:0;padding-inline-start:48.0px;"><li aria-level="1" dir="ltr" style="list-style-type: decimal; ; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Kondisi</li><li aria-level="1" dir="ltr" style="list-style-type: decimal; ; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Konflik</li><li aria-level="1" dir="ltr" style="list-style-type: decimal; ; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Solusi</li></ol>

Keseruan Festival Belajaraya bareng Champ 

Keseruan Festival Belajaraya bareng Champ 💙

wah pasti bikin semangat ya ketemu orang2 yang menginspirasi 💙

A Better World Academy merupakan program inkubasi berisi kurikulum yang diinisiasi oleh Campaign.com untuk membantu social organizers meningkatkan kapasitasnya dalam merancang dan melaksanakan kampanye sosial yang sukses dan berdampak untuk perubahan. 

Berkolaborasi dengan Kampus Merdeka, para peserta yang terdiri dari mahasiswa seluruh perguruan tinggi di Indonesia akan belajar bersama mengenai perancangan hingga peluncuran kampanye sosial yang dikolaborasikan bersama Campaign.com. 

Program ini akan menjadi titik awal bagi setiap peserta dalam meluncurkan kampanye dan aksi sosial guna menjawab isu-isu sosial yang ada dan tentunya melahirkan lebih banyak individu yang terinspirasi untuk memulai dan menyuarakan isu sosial di sekitar mereka.

Campaign.com berharap melalui program A Better World Academy dapat memberikan dampak nyata dan manfaat melalui ilmu dan pengetahuan terkait strategi kampanye sosial, kolaborasi peluncuran aksi sosial, hingga mendapatkan pendukung.

ABetterWorldAcademy

Menyiapkan peserta untuk #JadiAhliKampanyeSosial, dari merancang hingga menjalankan kampanye sosial

​Halo, Students! Champ baru kemarin menemukan formula yang tepat nih, untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Formulanya itu: kamu 10 Challenge Students ABWA = dunia yang lebih baik! Penasaran apa aja Challenge-nya? Nih, simak daftarnya di bawah ini! Isu Pendidikan Buat kamu yang peduli dengan isu pendidikan dan pengen turut berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, bisa banget ikutin Challenge di bawah ini!

#ABetterWorldAcademy

Kumpulan Challenge Persembahan Students ABWA untuk Kamu!

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Campaign "Kuliah Untuk Masa Depan Gemilang" dengan hashtag #CeritakanPengalamanKuliahmu merupakan kampanye sosial yang mendukung isu pendidikan, dengan fokus utama pendidikan yang berkelanjutan. Sebesar 1,9 juta pelajar lulusan SMA/SMK di Indonesia yang tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi merupakan hal yang perlu diperhatikan pada masa sekarang. Dilansir dari Kontan.co.id data Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia baru mencapai 34,58%. Angka tersebut masih tertinggal cukup jauh dari negara tetangga seperti Malaysia yaitu 50% dan Singapura 78%. Dari data tersebut, terlihat jelas bahwa minat para generasi muda di Indonesia untuk melanjutkan kuliah masih rendah. Dalam laporan terbaru program pembangunan PBB tahun 2015, Indonesia menempati posisi 110 dari 187 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan angka 0,684 yang masih tertinggal dari dua negara tetangga ASEAN yaitu Malaysia dan Singapura. Tujuan pendidikan pun akan menjadi tumpuan upaya pemerintah untuk mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) hingga 2030. Peningkatan pendidikan bagi masyarakat Indonesia akan memacu pencapaian terhadap tujuan dan sasaran lainnya dalam 17 poin SDGs, terutama untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia Indonesia.

Pentingnya kualitas pendidikan di Indonesia harus menjadi sorotan sebagai generasi muda yang akan menjadi pemegang tongkat estafet kemajuan bangsa. Dengan adanya campaign ini, diharapkan para pelajar Indonesia mendapatkan sumber informasi yang memadai dan lebih aware terhadap pendidikan yang berkelanjutan dengan melihat setiap dampak dan manfaat yang akan didapatkan ketika memasuki jenjang perguruan tinggi sebagai wadah pembelajaran, pengembangan diri, dan pedoman untuk menuju dunia kerja. 

Yuk ikut campaign ini untuk mendukung pendidikan yang berkelanjutan! Donasi yang terkumpul dari aksi yang terselesaikan ini sebagian juga akan disumbangkan kepada anak-anak yayasan panti asuhan berupa alat tulis untuk mendukung semangat belajar mereka agar dapat meraih mimpi dengan melanjutkan pendidikannya.

CeritakanPengalamanKuliahmu

Membangun awareness 200 pelajar akan pendidikan yang berkelanjutan di Indonesia. 

Pendidikan

Icon Kesetaraan 1

Icon Kesetaraan 7

Icon Pendidikan 5

Icon Kesetaraan 4

A Better World Academy dan Campaign.com bersama dengan Teman Antusias mengajakmu untuk saling berbagi #CeritakanPengalamanKuliahmu dengan 4 aksi berbeda. Melihat pendidikan yang berkelanjutan belum menjadi sebuah urgensi yang dijunjung tinggi di Indonesia, kami ingin memberikan suatu dampak baik untuk menimbulkan awareness terhadap pentingnya melanjutkan pendidikan ke dunia perkuliahan. 

Challenge ini berisi berbagai aktivitas yang selama ini sudah kamu jalankan saat perkuliahan. Tidak hanya itu, sebagian hasil donasi yang terkumpul dari penyelesaian aksi akan diberikan disumbangkan dalam bentuk seperangkat alat tulis kepada 19 anak yayasan panti asuhan di daerah Jakarta Selatan. Dengan berbagi pengalaman bermanfaat yang sudah pernah kamu dapatkan semasa kuliah, kamu sudah mendukung Indonesia yang lebih baik sekaligus berdonasi kepada anak-anak penerus bangsa.

Untuk menyelesaikan challenge ini, kamu hanya perlu mengupload foto/aksi yang terdiri dari perubahan yang terjadi selama berkuliah, bertemu dengan orang hebat yang menginspirasi, aku dan kegiatan kampusku, dan teman-teman yang menemaniku selama ini.

Hasil donasi yang terkumpul akan diberikan kepada 19 anak yayasan yatim piatu berupa seperangkat alat tulis untuk mendukung semangat belajar mereka agar dapat meraih mimpi dengan melanjutkan pendidikannya. Selain itu, organizer juga mengadakan sebuah rangkaian acara sharing session sebagai wadah diskusi dan sharing bersama changemakers, volunteer, dan rekan-rekan organizer.

Pada acara sharing session setelah kampanye selesai dilaksanakan, akan ada giveaway bagi 3 orang beruntung yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Seluruh peserta dalam kegiatan sharing session juga akan mendapatkan e-certificate sebagai social supporter dalam campaign ini. Jadi tunggu apalagi? Yuk ikut berpartisipasi!

Kuliah Untuk Masa Depan Gemilang dengan #CeritakanPengalamanKuliahmu

Kuliah Untuk Masa Depan Gemilang dengan CeritakanPengalamanKuliahmu

Yayasan Dunia Lebih Baik hadir sebagai menjadi wadah untuk komunitas/organisasi akar rumput untuk melakukan penggalangan dana berbasis online

YDLB

Bagian dari Merdeka Belajar oleh Kemendikbudristek sebagai wadah mahasiswa untuk mengasah kemampuan dengan terjun langsung ke dunia kerja.

Kampus Merdeka

challenge

Sanggar Belajar Bersama Malang merupakan sebuah lembaga sosial yang berfokus dalam bidang pendidikan. S2B hadir ditengah masyarakat kota malang untuk membantu anak - anak yang kurang mampu untuk mendapatkan pembelajaran tambahan gratis (Les Gratis). Sejauh ini, S2B telah memiliki lebih dari 100 adik sanggar baik yang sudah lulus ataupun masih belajar di S2B. Selain kegiatan akademik, S2B juga memiliki berbagai kegiatan untuk pengembangan diri adik - adik sanggar seperti outbound, cooking class, creative class, dsb. 

Pandemi COVID-19 ini telah memporak – porandakan berbagai aspek kehidupan termasuk salah satunya adalah pendidikan. Berbagai masalah dan tantangan muncul selama pembelajaran daring seperti anak yang semakin gencar bermain gadget, malas mengerjakan tugas, kurang bersosialisasi dengan lingkungan, stress bahkan menjadi individu yang lebih sensitif dan temperamental. Permasalahan tersebut telah mendorong kami untuk memasifkan permainan tradisional sebagai media belajar dan sarana dalam memelihara kesehatan mental. 

Menurut Survei yang dilakukan oleh KPAI menunjukkan bahwa 79.9 % proses pembelajaran daring dilakukan tanpa adanya interaksi sehingga menyebabkan sebagian besar siswa menjadi stress dan tertekan. Salah satu kendala yang menjadikan anak – anak bertingkah laku demikian adalah kurangnya media belajar yang bervariasi. UNICEF menemukan fakta adanya 66 persen dari 60 juta siswa dari berbagai jenjang pendidikan di 34 provinsi mengaku tidak nyaman belajar di rumah selama pandemi Covid-19 salah satunya karena proses belajar yang monoton.

Untuk menjawab berbagai tantangan tersebut, kami hadir dengan booster solution yang antik tapi menarik. Permainan tradisional yang sudah terbukti efektifitasnya dalam berbagai mata pelajaran dan pendidikan karakter menjadi jawaban atas permasalahan – permasalahan tersebut. Era sudah semakin maju, pemikiran semakin terbuka dan sudah tidak berlaku lagi memandang suatu hal karena “ketradisionalannya”. Tunjukkan kepedulianmu terhadap adik - adik ataupun anak kita dengan ikut dan selesaikan challenge ini.

NostalgiaBareng

Mendukung Anak tetap Produktif di Masa Pandemi melalui #NostalgiaBareng Permainan Tradisional

Icon Kesehatan 8

Icon Kesehatan 3

Pandemi COVID - 19 khususnya pada gelombang 3 ini, telah memaksa anak - anak Indonesia untuk membatasi ruang gerak sosial mereka di usia perkembangan yang masih sangat vital. Selain itu, berbagai masalah lain juga bermunculan seperti kurangnya media belajar dirumah, pendampingan orang tua yang kurang hingga mulai lunturnya pendidikan karakter anak. Sanggar Belajar Bersama (S2B) hadir dengan melibatkan permainan tradisional sebagai solusi dari permasalahan tersebut. 

Permainan tradisional yang sudah mulai hilang ditelan waktu ini ternyata memiliki berbagai manfaat. Anak generasi 90 an pasti mengerti jika permainan tradisional ini sangat seru, asyik, dapat melatih social skill, belajar tentang arti suportif dan juga mengerti arti disiplin. 

Yukk para generasi millennial, selamatkan masa depan adik - adik kita dengan mengikuti challenge yang terdiri dari upload foto permainan tradisional favoritmu di masa kecil; foto permainan digital yang sedang trend saat ini; foto bersama teman yang asyik ketika diajak bermain permainan tradisional; dan screenshot informasi online yang berhubungan dengan manfaat permainan tradisional.

Tunjukkan kepedulianmu terhadap adik - adik ataupun anak kita dengan mengikuti challenge ini. Hasil donasi yang didapatkan dari kegiatan ini nantinya akan digunakan untuk mendukung kegiatan penyusunan kurikulum dan pengembangan diri 40 adik yang tergabung di Sanggar Belajar Bersama (S2B)

Bagi 10 Changemaker yang beruntung nantinya akan mendapatkan hadiah unik loh dari kami yang tentunya akan sangat bermanfaat untuk kalian.Mari kita Berbagi, belajar dan seru - seruan sambil #NostalgiaBareng permainan tradisional.

Berbagi, Belajar dan Seru - Seruan sambil #NostalgiaBareng Permainan Tradisional

Berbagi Belajar dan Seru Seruan sambil NostalgiaBareng Permainan Tradisional

Teras Politik adalah sebuah platform digital berbasis media sosial Instagram yang ditujukan sebagai tempat sharing dan berbagi informasi mahasiswa Ilmu Politik & Pemerintahan Indonesia

Politik merupakan hal yang penting bagi kehidupan di suatu negara. Namun, beberapa tahun kebelakang, politik terkadang diwarnai dengan fenomena-fenomena yang cenderung negatif. Hal ini memungkinkan anak muda menjadi tidak tertarik dengan politik.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada tahun 2021 64,7% berusia 17-21 responden menilai bahwa partai politik atau politisi tidak terlalu baik atau tidak terlalu baik sama sekali dalam mewakili aspirasi masyarakat, serta para responden memiliki kepercayaan yang rendah terhadap lembaga DPR dan Partai Politik dibandingkan lembaga-lembaga lainnya. Kemudian pada survei yang dilakukan oleh CSIS pada tahun 2017 menyebutkan hanya 2,3 persen dari 600 responden berusia 17-29 tahun yang menjadikan pembahasan isu sosial dan politik menjadi kegiatan yang paling menarik minat. Apabila kita melihat hasil wawancara yang dilakukan oleh IDN Times (2018) terhadap beberapa anak muda mengenai ketidaktertarikannya terhadap politik, terdapat beberapa alasan yang melatarbelakanginya,  seperti politik penuh drama, politik hanya menguntungkan partai politik, dan lain-lain. Data tersebut dapat mengingatkan kepada kita apabila anak muda di Indonesia saat ini memiliki ketidakpercayaan secara terus menerus terhadap politik di Indonesia, maka akan berujung kepada apatisme politik atau apolitis. Melihat permasalahan tersebut, Teras Politik meluncurkan kampanye #PolitikItuPenting dalam rangka mencegah permasalahan tersebut terus berlanjut.

Untuk mencegah anak-anak muda agar tidak apatis atau tidak memiliki ketertarikan terhadap politik, ayo tingkatkan edukasi mengenai politik kita untuk mengetahui alasan mengapa anak-anak muda itu harus tertarik hingga berpartisipasi dalam politik dengan mengikuti Challenge #PolitikItuPenting. Challenge akan dikonversikan menjadi donasi dan donasi akan dialokasikan untuk membantu anak-anak muda dalam meningkatkan edukasi politik mereka.

PolitikItuPenting

Bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak muda tentang pentingnya politik bagi anak muda.

Icon Kesehatan 9

Icon Pendidikan 8

Kampanye #PolitikItuPenting mengajak para Changemakers untuk mengikuti Challenge “Ayo Tingkatkan Pemahaman Politik Kamu!” untuk menambahkan pemahaman kamu terhadap politik, dalam rangka mencegah kamu dari ketidaktertarikan terhadap politik.

Challenge ini terdiri dari 4 aksi yang harus kamu ikuti yang bertujuan untuk mengedukasi diri kamu terhadap politik, khususnya politik di Indonesia. Dengan mengikuti challenge ini, kamu sudah berpartisipasi untuk mendukung anak-anak muda lainnya agar lebih tertarik lagi dengan perpolitikan. Dukungan kamu sangat berarti untuk menciptakan anak-anak muda yang tanggap dan melek akan isu-isu politik yang tengah berkembang.

Challenge ini dapat berisi aktivitas kamu dalam mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan politik dan memberikan dukungan kepada anak-anak muda lainnya agar dapat meningkatkan edukasi mereka akan politik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat terhadap politik. Challenge ini dilakukan secara online dan dapat kamu lakukan semuanya dari manapun, seperti rumah, kendaraan, ataupun tempat-tempat lainnya.

Setelah kamu mengikuti challenge ini, aksi-aksi kamu akan dikonversikan menjadi donasi sebesar Rp. 10.000,-. Donasi ini akan dialokasikan kepada program pemberian edukasi politik bagi anak-anak muda. Program yang dijalankan berupa Kelas Politik selama 4 kali dalam 1 bulan dan diperuntukkan kepada anak-anak muda usia 17-35 tahun.

Tingkatkan ketertarikanmu terhadap perpolitikan di Indonesia bersama #PolitikItuPenting

Tingkatkan ketertarikanmu terhadap perpolitikan di Indonesia bersama PolitikItuPenting

Isu Lingkungan Kalau menciptakan bumi yang sehat dan layak huni untuk seluruh makhluk hidup adalah cita-citamu, yuk, langsung aja ikutan Challenge-Challenge ini!

text

Komunitas yang berfokus untuk menebarkan kebaikan di segala bidang. 

Tahukah kamu, jika Indonesia adalah negara yang menghasilkan sampah plastik terbesar kedua di dunia? Hal tersebut dikarenakan plastik memiliki sifat efisien dan praktis. Sehingga masyarakat Indonesia gemar menggunakan plastik sekali pakai. 
 
Tahun 2021 produksi sampah nasional mencapai 67,8 juta ton sampah, dan  sampah kantong sampah plastik sebanyak 4.000 ton per tahun. Hasil riset menunjukan 50% kantong plastik hanya sekali pakai. Kantong plastik tersebut kemudian akan menjadi sampah. Hasilnya Indonesia menempati negara urutan  ke-2 terbesar di dunia sebagai negara penghasil sampah ke lautan. Permasalahan sampah yang cukup memprihatinkan tersebut harus diimbangi dengan upaya mengubah kebiasaan masyarakat. Salah satu kampanye yang bergerak mengubah kebiasaan masyarakat untuk gemar menggunakan kantong kain adalah Gerakan 100 Kantong Kain. Kampanye Gerakan 100 Kantong Kain ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk gemar menggunakan kantong kain. 

Tunjukan aksi dan peran nyata kalian untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia dengan bergabung di Gerakan 100 Kantong Kain. Karena kita semua adalah pahlawan, jika kita memiliki peran untuk mengubah Indonesia.

BringYourOwnBag

Mengajak masyarakat menggunakan kantong kain untuk mengurangi kantong plastik di Kota Surakarta

Lingkungan

Icon Lingkungan 3

Tahukah kamu, jika Indonesia adalah negara terbesar kedua di dunia yang menghasilkan sampah plastik? Tahun 2021 produksi  sampah plastik sebanyak 4.000 ton. Melalui aksi #BringYourOwnBag diharapkan dapat mengurangi kantong plastik di Indonesia.

Aksi #BringYourOwnBag merupakan aksi untuk mengajak masyarakat gemar menggunakan kantong kain saat berbelanja dan saat keluar rumah. Dengan mengikuti aksi ini, Kamu turut membantu untuk menjadikan Indonesia lebih baik. 

Untuk mengikuti aksi #BringYourOwnBag kamu cukup foto kegiatan kamu ketika sedang menggunakan kantong kain saat berbelanja atau saat keluar rumah. Lakukan aksimu sebanyak 7 kali.

Dengan menyelesaikan aksi #BringYourOwnBag, maka kamu juga berdonasi sebesar Rp. 10.000,-. Donasi tersebut akan digunakan untuk Gerakan 100 Kantong Kain di Kota Surakarta. Gerakan ini akan membagikan kantong kain kepada masyarakat di Kota Surakarta.

Gerakan 100 Kantong Kain #BringYourOwnBag

Gerakan 100 Kantong Kain BringYourOwnBag

Astabhumi adalah organisasi non-profit yang memiliki fokus isu lingkungan. Nama astabhumi berasal dari 2 bahasa jawa yang memiliki filosofi pada namanya, Asta yang artinya tangan dan Bhumi yaitu bumi. Astabhumi berarti segala aksi kecil dari tangan kamu akan bisa membawa perubahan yang besar untuk bumi kita.

Permasalahan lingkungan di Indonesia seakan akan tidak menemukan ujungnya, salah satunya adalah penumpukan sampah plastik. Sampah yang dihasilkan akan menumpuk hingga terakumulasi dalam jumlah besar dan menghasilkan gas metana. 

 Gas metana adalah salah satu gas yang dapat menyebabkan efek rumah kaca dan menjadi penyebab terjadinya fenomena global warming, karena gas metana merusak lapisan ozon bumi. Sampah yang terus menumpuk akan mengalami pembusukkan dan menghasilkan gas metana yang lebih besar setiap harinya. Menurut data tahun 2020 dari Kementrian Lingkungan Hidup, setiap individu bisa menghasilkan 0,68 - 1 kg sampah dalam sehari, diprediksi di tahun 2021 jumlah sampah yang dihasilkan oleh satu orang mencapai 2 kg. Faktanya sebagai manusia kita menghasilkan sampah di rumah, disekolah, bahkan di tempat wisata. Karena besarnya jumlah sampah yang dihasilkan, sudah seharusnya anak muda bergerak bersama dalam gerakan mengurangi penggunaan plastic sekali pakai yang tidak ramah lingkungan dan ikut serta mewujudkan tempat wisata yang indah tanpa sampah

Asta Bumi dan Campaign.com mengajak para anak anak muda di seluruh indonesia untuk berpartisipasi dalam campaign #1InMillionChange. Yuk ikuti campaign #1InMillionChange untuk membawa dampak perubahan baik dan menerapkan kebiasaan baik bagi lingkungan dan masa depan.

1InMillionChange

Mengedukasi tentang manajemen sampah dan mendukung konsep sustainable tourism di D.I.Yogyakarta

Icon Pendidikan 6

Icon Lingkungan 2

Sampah yang kita hasilkan sehari harinya terus meningkat dan berakhir dengan penumpukan sampah. Salah satu solusi yang dapat kita lakukan adalah menerapkan manajemen sampah. Manajemen sampah merupakan salah satu bagian dari Sustainable Living. 

Sustainable living dan manajemen sampah adalah pola hidup yang baru untuk membiasakan upaya untuk mengurangi sampah plastik dan memilah sampah antara organik dan non-organik. Ikut dalam challenge #1InMillonChange kalian sudah dapat menerapkan kebiasaan baru dan mendukung menurunkan penumpukan sampah dalam seharinya. Bukan hanya itu dengan ikut challenge ini, kalian juga sudah ikut berpartisipasi dalam mewujudkan sustainable tourism. Sustainable Tourism adalah mengembangkan konsep pariwisata yang memiliki dampak jangka panjang untuk lingkungan,sosial,budaya dan ekonomi. Kebiasaan yang baik dimulai dari diri kita dan lingkungan rumah, hal ini akan membuat kebiasaan baik dari challenge ini akan terbawa pada saat kalian akan pergi dan berwisata. Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenkraf) mendukung banyaknya changemakers yang akan mendukung sustainable tourism ini. 

Challenge ini berupa aktivitas seperti kalian membaca, menggunakan tote bag, membawa tumblr dan membuat atau punya barang daur ulang. Kegiatan yang memang sebetulnya bisa kita lakukan dengan mudah dan barang barang nya tersedia dan berada di sekitar kita, jadi tunggu apalagi yuk ikut challenge #1InMillionChange dan selesaikan aksinya. 

Yuk ikut challenge ini dan kalian sudah berdonasi sebesar Rp10.000 yang akan disalurkan untuk penyerahan tong sampah organik dan non-organik di beberapa tempat wisata di Yogyakarta seperti di alun-alun,sekitar pantai bahkan di beberapa coffee shop untuk mendukung sustainable tourism juga. Come and be a changemakers, Don’t be dumb, know your dump! #1InMillionChange

Don’t Be Dumb, Know Your Dump #1InMillionChange

Dont Be Dumb Know Your Dump 1InMillionChange

Permasalahan sampah di Indonesia merupakan masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini, Menurut data dari penelitian Jenna Jambeck menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki asumsi beban sampah 0,7kg/orang. Kampanye #WasteFromHome berupaya menghapus mind-blocking masyarakat bahwa menjaga lingkungan itu sulit dan mengubah mindset masyarakat bahwa hal kecil dapat berdampak besar dan dapat dimulai dari rumah.

Sudah sejak lama masyarakat memiliki stigma bahwa menjaga lingkungan itu butuh usaha lebih untuk dilakukan sebagai contoh mereka menganggap bahwa menjaga lingkungan adalah selalu membeli stainless steel straw di toko, namun nyata nya tidak harus selalu beli tetapi dipergunakan berulang-kali untuk mengurangi konsumsi plastik ataupun dengan mengkonsumsi tanpa menggunakan plastik. Salah satu bentuk usaha untuk menjaga lingkungan yang sulit dilakukan masyarakat adalah membuang sampah dengan benar seperti buang sampah sisa makanan ke tempat sampah organik dan produk lain sesuai tempatnya.

Oleh karena itu, Malaka Lestari hadir dengan kegiatan baru yaitu Kampanye bertemakan “Aksi Menjaga Bumi dari Rumah”. Yuk, jangan sampai ketinggalan bagaimana bisa menjadi bagian dari kampanye ini. 

WasteFromHome

Menghapus Mind-Blocking dan mengedukasi perubahan dapat dilakukan dari hal kecil dimulai dari rumah.

Icon Lingkungan 1

Icon Lingkungan 5

Icon Pendidikan 1

Kampanye #WasteFromHome ini menjadi sebuah jawaban untuk teman-teman semua dapat berperan penting dalam melindungi lingkungan dari dampak negatif apabila timbulan sampahnya overload dan hal tersebut dapat dilakukan hanya dari rumah.

Walaupun hanya dilakukan dari rumah tetapi kampanye #WasteFromHome ini dapat menciptakan lingkungan yang ramah dari sampah dengan cara yang lebih kreatif.

Maka dari itu, kami mengajak para Changemaker untuk turut bergabung di dalam challenge #WasteFromHome ini dengan cara mengikuti di setiap aksinya (4 aksi) dengan harapan terciptanya lingkungan yang inklusif dengan menjadikan sampah lebih mudah untuk diurai.

Setiap penyelesaian challenge ini artinya para changemaker meng-unlock donasi sebesar Rp 10.000,- yang mana hasil donasi tersebut akan dipergunakan untuk Workshop mengenai bio-conversion menggunakan maggot serta budidaya maggot yang ditujukan untuk penerima manfaat

Selain itu, Changemaker akan mendapatkan benefit berupa merchandise sebagai bentuk apresiasi dari kami

Aksi Menjaga Bumi dari Rumah #WasteFromHome

Aksi Menjaga Bumi dari Rumah WasteFromHome

Isu Kesehatan Menciptakan generasi yang sehat, tentu akan memberi dampak baik untuk masa kini dan seterusnya. Yuk, ikuti Challenge-Challenge di bawah ini dan bantu berkontribusi meningkatkan standar kesehatan di Indonesia.

Quarter Life Crisis (QLC) hadir karena adanya berbagai tekanan atau tuntutan dari orang-orang dan lingkungan sekitar. Tekanan dan tuntutan ini biasanya mengenai pencapaian hidup dan tujuan hidup seseorang. Biasa menyerang seseorang di usia pertengahan 20-30 tahun. Beberapa tanda bahwa seseorang sedang berada pada fase QLC adalah ia merasa sulit bahagia, kurang motivasi, tertekan, gelisah dan mudah panik.

Mengutip dari The Guardian, sebuah survei menemukan 86% dari 1.100 anak muda mengalami QLC. Mereka mengaku merasa insecure, kesepian sampai tertekan untuk bisa sukses dalam semua aspek dalam waktu tertentu. Pemicu QLC pada anak muda yakni hubungan, keuangan, dan pekerjaan diharapkan berhasil sebelum mencapai usia 30 tahun.

Faktor psikologis yang negatif akan mempengaruhi perilaku dan mindset seseorang, sehingga tak jarang seseorang yang sedang dalam fase QLC menjadi human error. Dari data diatas MatahariKita.co membuat kampanye #StopQLC untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kemampuan diri setiap orang. Kami mengajak kamu sekalian untuk berbenah bersama saat ini. Mari bersama mengambil aksi pada challenge #StopQLC. Jika menyelesaikan aksi berarti kamu sudah memberikan donasi sebesar Rp10.000 dan donasi yang terkumpul akan dialokasikan untuk sesi konseling bersama psikolog agar kamu bisa berbagi cerita. 

StopQuarterLifeCrisis

Meningkatkan kesadaran kaum muda terhadap kesehatan mental dalam menjaga akal, diri dan pikirannya.

Kesehatan

Icon Kesehatan 5

Icon Kesetaraan 9

Icon Pendidikan 7

Krisis seperempat abad, atau yang populer dikenal dengan Quarter Life Crisis (QLC) adalah suatu kondisi yang dialami oleh seseorang ketika menginjak rentang usia 20 – 35 tahun. Kecemasan muncul terkait pekerjaan, kondisi keuangan, keluarga, hubungan asmara dan permasalahan hidup lainnya. Individu yang mengalami QLC biasanya berada pada kondisi depresi, terjebak dalam suatu kondisi kecemasan yang rumit, dan tertekan. Kondisi ini umumnya timbul akibat adanya paradoks ingin memuaskan dan memenuhi keinginan hidup, namun apa yang dialami dan dilakukan secara nyata, terasa tidak pada jalur menuju ke arah tujuan atau belum mencapai target yang diidamkan. Cara yang tepat untuk mengatasi QLC adalah mencintai diri sendiri dan melakukan upgrade diri yang dimulai dari hal-hal kecil.  

Challenge #StopQLC by MatahariKita.co akan menjadi ruang berbagi dalam mengapresiasi diri sehingga para kaum muda mendapatkan perubahan psikologi positif dan menciptakan kebiasaan baru untuk jeli memperhatikan kebutuhan fisik dan mental diri sendiri. 
 
Mari berbenah bersama menciptakan mental yang sehat dan kuat dalam kampanye ini dengan mengambil 7 aksi beragam yakni #SelfLoveWithGod, #BeYourSelf, #GrowthMindset, #MakeAPlan, #BeProductive, #BelieveTheProcess, #Reward. 

Apabila kamu menyelesaikan aksi berarti  kamu sudah memberikan donasi sebesar Rp10.000 dan donasi yang terkumpul akan dialokasikan untuk sesi konseling bersama psikolog agar kamu bisa berbagi cerita secara individu dan berkelompok.

Kepada teman-teman yang menyelesaikan aksi kamu akan mendapatkan E-Sertifikat serta dapat ikut webinar pengembangan mental dari MatahariKita.co. Kami tunggu aksimu dan sampai berjumpa di event online kami yaaa!

Menjaga Kesehatan Mental dan Meningkatkan Kemampuan Diri dengan #StopQLC

Menjaga Kesehatan Mental dan Meningkatkan Kemampuan Diri dengan StopQLC

#STOPDIETEKSTRIM mari kita memulai pola hidup sehat dengan berhenti menjalani diet ekstrim dan menggantinya ke diet secara alami dan sehat dan memahami bahwa diet ekstrim sangat berbahaya untuk tubuh kita.

Berdasarkan sumber Kebijakan Kesehatan, Indonesia masuk 10 besar negara dengan penduduk obesitas tertinggi di dunia. Masalah kenaikan berat badan atau obesitas menjadi epidemi kesehatan terbesar di dunia dan masih banyak masyarakat yang kurang mempedulikan kesehatan tubuh mereka.

 Maka dari itu yuk suarakan  #STOPDIETEKSTRIM bersama HDC dan mulai pola hidup diet secara sehat bersama-sama!

StopDietEkstrim

Bantu masyarakat Indonesia sembuh dari  penyakit Obesitas melalui Pola Hidup Diet Sehat.

Icon Kesehatan 10

Banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan dari segi dukungan dari lingkungan yang positif untuk membantu masyarakat menjalani Pola Hidup Diet Sehat.

Satu dukunganmu melalui aksi ini, akan sangat membantu satu sama lain untuk memahami dalam merubah kehidupan mereka menjadi yang lebih baik dengan tidak mengujarkan bullying melalui body shaming.

Untuk menyelesaikan Challenge ini ayo mulai gerakan pola hidup diet sehat lalu upload foto makanan dan video sehatmu pada aplikasi Campaign ini.

Penggunaan donasi akan digunakan untuk acara pada Live Instagram bertema edukasi mengenai pentingnya menjaga pola hidup diet sehat dan apa saja dampak jika kita menjalani diet ekstrim untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memahami mengenai pentingnya hal tersebut.

Ayo ikuti aksi ini dengan Foto & Video serta caption terbaik versi kamu dan dapatkan hadiah shopeepay senilai 200.000 untuk 8 pemenang!

Yuk mulai sayangi dirimu dengan #STOPDIETEKSTRIM

Yuk mulai sayangi dirimu dengan STOPDIETEKSTRIM

Indonesia mengalami perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat. Persebaran informasi menjadi begitu cepat dan mudah diakses, termasuk informasi kesehatan. Namun, kondisi ini malah menimbulkan fenomena tersendiri, yaitu infodemik. Infodemik adalah situasi dimana persebaran informasi begitu masif mengenai suatu masalah, seringkali informasi yang tersebar tidak akurat.

Kesalahan informasi kesehatan yang diperoleh seseorang dapat menyebabkan kepanikan, salah tindakan pencegahan dan pengobatan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Akibat ini membuat infodemik menjadi fenomena yang perlu diatasi dengan baik. Cara mengatasi infodemik adalah dengan meningkatkan kecakapan digital agar dapat mencari, menemukan, memahami, dan menilai informasi kesehatan dari sumber elektronik dan menerapkan ilmu yang diperoleh untuk mencegah, menangani atau memecahkan masalah kesehatannya dengan baik.

Oleh karena itu, mari bersama kita atasi infodemik dengan meningkatkan kecakapan digital dan manfaatkan #DigitalUntukKesehatan. Kampanye ini juga akan membantu Yayasan Sekolah Kehidupan dalam memenuhi kebutuhan dalam peningkatan kesehatan dan pendidikan anak didiknya.

DigitalUntukKesehatan

Mengajak generasi muda untuk cakap dalam menggunakan teknologi digital untuk menjaga kesehatannya.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat menyebabkan persebaran informasi kesehatan menjadi begitu masif, sehingga rawan tersebar informasi tidak akurat. Kondisi ini biasa dikenal dengan infodemik. Infodemik menjadi fenomena yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan seseorang. Dibutuhkan kecakapan digital agar dapat mencari, menemukan, memahami, dan menilai informasi kesehatan dari sumber elektronik dan menerapkan ilmu yang diperoleh untuk mencegah, menangani atau memecahkan masalah kesehatannya dengan baik. Oleh karena itu, mari bersama kita atasi infodemik dengan meningkatkan kecakapan digital dan manfaatkan #DigitalUntukKesehatan. 

Melalui challenge ini, Forum PROHEP FKM UNDIP mengajak kamu untuk aktif memanfaatkan teknologi digital untuk menjaga kesehatanmu. Aksi pada challenge ini akan membantumu untuk semakin cakap menggunakan teknologi digital, sehingga dapat turut memanfaatkannya untuk menjaga kesehatanmu dan orang sekitarmu.

Kamu dapat turut mengatasi infodemik dengan melakukan 4 aksi dalam challenge #DigitalUntukKesehatan, yaitu foto/screenshot artikel kesehatan yang sering kamu baca atau berkaitan dengan kesehatanmu, foto/screenshot Hoax/Mitos kesehatan yang kamu ketahui dan ceritakan lebih lanjut di caption, foto kamu dengan speech bubble dukungan/ajakan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital untuk menjaga kesehatan, serta foto/video kamu sedang melakukan kegiatan untuk menjaga kesehatanmu, seperti aktivitas fisik, olahraga, makan makanan bergizi, dll.

Setiap challenge yang selesai akan memberikan donasi sebesar Rp10.000,00 yang akan digunakan membantu Yayasan Sekolah Kehidupan dalam memenuhi kebutuhan dalam peningkatan kesehatan dan pendidikan anak didiknya.

Selain itu, akan ada hadiah e-money sebesar Rp25.000,00 bagi 10 changemakers yang beruntung lho!

Atasi Infodemik dengan Meningkatkan Kecakapan Digital dan Manfaatkan #DigitalUntukKesehatan!

Atasi Infodemik dengan Meningkatkan Kecakapan Digital dan Manfaatkan DigitalUntukKesehatan

Isu Kesetaraan Sudah sepatutnya, dunia adalah tempat yang adil dan nyaman untuk semua, dan kamu bagian dari penggeraknya. Untuk membantu terciptanya keadilan di dunia, langsung ikutin Challenge di bawah ini!

Tahukah kamu Pekerja Migran Indonesia (PMI) merupakan penyumbang devisa negara terbesar kedua hingga mencapai Rp 159,6 triliun setiap tahun? namun, perlindungan yang mereka miliki belum sebanding. Telinga kita seakan tak asing lagi dengan kekerasan fisik, psikis, maupun seksual yang dialami oleh para PMI, khususnya PMI perempuan. 

        Dari sejumlah besar PMI yang bekerja di luar negeri, sebagian besar adalah perempuan. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia mencatat, pada tahun 2018 70% dari 283.640 orang PMI yang bekerja di luar negeri adalah perempuan. Tapi ironisnya, mayoritas belum tentu diprioritaskan. Tak ada perlindungan hukum khusus bagi perempuan PMI walaupun mereka terbukti lebih rentan harus menghadapi permasalahan dan penindasan berlapis, karena dianggap lemah dan tak bisa membantah. Peraturan tentang perlindungan PMI terdapat pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017. Namun, nyatanya Undang-Undang tersebut belum benar-benar mampu memenuh segala hak kelompok rentan perempuan PMI dan masih terasa buta gender. 

      Untuk itu, KPI bersama Campaign.com menginisiasi aksi "Bersama memberantas stigma dan #LindungiPekerjaMigran Perempuan Indonesia" dalam bentuk pengambilan aksi melalui aplikasi Campaign #ForChange. Aksi ini akan menjadi bukti dukungan masyarakat luas guna mendesak pihak terkait untuk memberikan perlindungan hukum bagi PMI.

LindungiPekerjaMigran

Memberikan pemahaman kerentanan dan jaminan hukum melalui PERDA kepada PMI

Kesetaraan

70% dari 1,4jt PMI merupakan PMI perempuan. Disini dapat terlihat bahwa ada dominasi perempuan, ada kebutuhan khusus bagi mereka yang harus dipenuhi dan harus ada kerentanan khusus mereka yang harus terlindungi. Namun tahukah kamu bahwa hukum kita belum memberikan aturan turunan khusus bagi para PMI perempuan! untuk itu KPI Indonesia berupaya membuat naskah akademik RAPERDA Penyelenggaraan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia! 

Mengambil aksi ini sama dengan mengambil suaramu dalam audiensi naskah akademik RAPERDA Penyelenggaraan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia! 

Untuk itu, ayo lakukan aksi mudah. Bersama Perangi Stigma, Lindungi dengan PERDA!
Dengan cara men-download dan baca UU PMI (UU No. 18 Tahun 2017). Jangan lupa, screenshot 1 pasal yang kamu pahami! setelah itu, unggah dan berikan caption interpretasimu tentang pasal tersebut! Selanjutnya, Unggah juga Foto dirimu melakukan skill non-akademis yang kamu miliki! semua skill non akademis kamu penting dan berharga loh! Untuk mendukung terbentuknya PERDA, Unggah foto dirimu menyilangkan tangan guna mendukung dibuatnya Peraturan Daerah (PERDA) tentang Penyelenggaraan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan audiensi kepada DPRD Surabaya dan berikan caption "saya mendukung kesetaraan bagi PMI". Terakhir, Unggah foto dirimu dengan menggunakan baju atau memegang barang berwarna ungu guna mendukung kesetaraan.

Donasi aksi ini, akan digunakan untuk membuat naskah akademik RAPERDA loh! namun tak hanya akan berhenti pada pembuatan naskah akademik, akan ada upaya audiensi dan pengawalan terus menerus kepada   DPRD Surabaya! 

Eits jangan lupa! screenshot aksi dan claim E-Sertifikat pada link berikut: https://forms.gle/zLU1Tip4N6XcckKx6

#LindungiPekerjaMigran : Bersama perangi stigma, Lindungi dengan PERDA

LindungiPekerjaMigran Bersama perangi stigma Lindungi dengan PERDA

Budaya patriarki yang mengakar kuat di masyarakat menimbulkan banyak dampak buruk yang sangat merugikan terutama di kalangan perempuan. Dominasi laki-laki menyebabkan terjadinya penindasan dan eksploitasi kepada perempuan.                                                                                          

Berdasarkan Global Gender Gap Report 2021 menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 101 dari 158 negara. Akar dari permasalahan kesetaraan gender ini tentunya adalah budaya patriarki. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Puspayoga yang mengatakan bahwa “Rumitnya perwujudan kesetaraan gender di Indonesia berkaitan dengan timpangnya akses partisipasi kontrol, serta kesempatan memperoleh manfaat antara perempuan dan laki-laki. Salah satunya dipicu nilai patriarki dan konstruksi sosial di masyarakat.”

Oleh karenanya untuk bisa berperan dalam melepaskan masyarakat dari belenggu budaya patriarki dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat terkait betapa merugikannya budaya ini  kami mengajak teman-teman semua untuk mengikuti dan menyelesaikan challenge #PatriarkiSudahUsang melalui aplikasi Campaign #ForChange.


PatriarkiSudahUsang

Kampanye ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai budaya patriarki.

Selama ratusan bahkan ribuan tahun perempuan dianggap sebagai individu yang lemah dan derajatnya berada di bawah laki-laki. Masyarakat melekatkan stigma pada perempuan bahwa kodrat mereka hanya sebatas masak, macak, dan manak.

Adanya budaya patriarki di tengah masyarakat membuat perempuan tidak memiliki hak dan kesempatann yang sama dengan laki-laki. Budaya ini melahirkan pemikiran di masyarakat bahwa pendidikan bagi perempuan tidak lebih penting dari pada pendidikan bagi laki-laki, mimpi perempuan tidak lebih berharga dari pada mimpi laki-laki, peran perempuan tidakk lebih berdampak ketimbang peran laki-laki dan masih banyak pemikiran-pemikiran lainnya yang merampas hak serta kesempatan perempuan.

Untuk dapat melepaskan masyarakat dari jerat budaya partraki dapat dimulai dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai betapa merugikannya budaya tersebut serta mendobrak stigma masyarakat terkait kodrat maupun peran perempuan yang hanya sebatas masak, macak, dan manak.

Oleh karena itu kami mengajak teman-teman semua untuk mengikuti challenge #PatriarkiSudahUsang yang mana hasil donasi yang terkumpul akan digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan webinar mengenai pentingnya peran perempuan di ruang publik.

Patriarki Sudah Usang

Udah kepikiran belum, Students, mau ikutan Challenge yang mana? Atau, mau ikut semuanya? Boleh banget! Yuk, ikut-ikuti Special Challenge dari Students ABWA untuk menciptakan dunia yang lebih baik! 💙