#ForABetterWorldID

Belajar Memaksimalkan Konten Bareng Kak Bara!

profile

campaign

Update

​Content creators, merapat, deh! Kamu yang suka bikin konten dalam berbagai jenis format, pernah ngerasa konten yang kamu bikin kurang menarik? Padahal, kamu udah berusaha banget nih, bikin konten yang engaging. Duh, kenapa, ya?


Kayaknya Kak Bara tahu jawabannya, deh! Yuk, kenalan sama Kak Barajiwa Anggit Sentausa, seorang editor dari KokBisa yang udah sharing tips and trick untuk menciptakan konten menarik dalam acara Workshop #2 Lingkarmadani x Campaign.com: Menyusun Strategi Amplifikasi Digital

image

1. Pilih platform yang tepat!

Menurut kak Bara, dalam menciptakan sebuah kampanye digital, pemilihan platform tergantung dari hal yang ingin kamu cari. Ingin mencari audiens? Kamu bisa pilih TikTok karena kamu akan mendapatkan follower baru lebih mudah. Ingin mencari cuan? Kamu bisa manfaatkan Instagram dan YouTube karena kesempatan mendapatkan endorsement ataupun adsense lebih besar di dua platform ini. Ingin mencari format? Kamu bisa pakai Twitter atau Spotify karena kamu bisa lebih leluasa menulis ataupun menciptakan podcast dengan platform yang tepat. 


Selain memperhatikan hal yang ingin kamu cari dalam pemilihan platform, kamu juga bisa melihat dari bentuk konten yang kamu buat. Misalnya, kamu ingin membuat konten berupa artikel, maka kamu bisa menggunakan Ziliun. Konten infografik atau berupa microblog bisa kamu amplifikasi di Instagram dan Twitter. Kemudian, kamu juga bisa memanfaatkan TikTok, Youtube, Instagram, bahkan Spotify untuk membuat konten berupa video maupun podcast


2. Kenalan sama audiensmu.

Sebelum mulai bikin konten, pastikan kamu aware dengan hal-hal yang lagi trending. Segala hal yang trending tentunya akan membantu konten kamu menjadi populer. Nah, tapi apa sih yang membuat konten-konten trending ini populer? Ternyata, sebagian besar konten sukses dikarenakan pembuat konten udah paham audiensnya masing-masing. Contohnya, konten video duet penyanyi diciptakan, karena audiensnya adalah pendengar musik campursari. Atau, konten vlog artis diciptakan, karena audiensnya menggemari kehidupan artis.    


Ada dua kunci untuk memahami audiensmu. Pertama, kenali demografi dan psikografi audiens. Melihat demografi bisa kamu lakukan dengan menganalisis analytics tiap platformnya. Sedangkan untuk mengenal psikografi audiensmu, kamu bisa membangun persona, mengenali gaya hidup audiens, dan mencari tau ‘use case’ mereka. Use case adalah kapan konten yang kamu buat akan dinikmati oleh audiens ataupun kapan konten tersebut sampai di audiensmu. Kedua, analisis kontenmu. Cara yang bisa kamu lakukan untuk menganalisis konten adalah, ajukan pertanyaan kepada dirimu sendiri. Konten seperti apa yang disukai dan enggak disukai? Kemudian, temukan pola dan buat hipotesis. Buanglah hal buruk, dan ulangi hal yang baik.   


3. Mulai bikin konten!

Konten yang menarik adalah konten yang menghibur. Tapi, kalau mau bikin konten edukasi, gimana caranya supaya dilirik banyak orang, ya? Kata Kak Bara, kamu bisa memanfaatkan storytelling untuk membuat materi pelajaran menjadi seru dan menghibur. Contohnya, untuk mengedukasi terkait pelajaran fisika, KokBisa membuat konten dengan ide kisah keajaiban pesawat terbang. Kuncinya adalah, jangan beri informasi, tapi, ceritakanlah sesuatu. Nah, kamu bisa mulai dengan membaca banyak informasi, membentuk kerangka, dan mulailah menulis ide dari konten yang ingin kamu ciptakan. Kalau kata Kak Bara sih, jadilah seorang pembaca, dan bukan penulis!


Sedikit bocoran dari ‘dapur’ KokBisa, konten-konten yang diciptakan ternyata memenuhi beberapa poin penting ini, loh!


1. Entertaining first, educational later!

Proses belajar seru dimulai dari perasaan yang terhibur yang kemudian berubah menjadi rasa penasaran. Rasa penasaran ini nantinya akan membuat kamu paham dengan materi yang dibawakan. 


2. Avoid jargon, write like you talk.

Jangan menulis dengan bahasa yang rumit, buatlah dengan bahasa simpel yang relate dengan semua orang. Karena kita menulis untuk dimengerti, dan bukan untuk terlihat pintar. Tapi, kamu tetap bisa menggunakan jargon bila diperlukan, hanya saja, kamu perlu memberikan penjelasan sejelas-jelas dan sesimpelnya untuk menjelaskan jargon tersebut.


3. Use analogy, because it’s our weapon!

Lebih baik kamu menggunakan analogi untuk menjelaskan angka-angka seperti ukuran, jumlah, besaran luas, banyaknya uang, dan yang lainnya. 


4. We all love real-life examples.

Kalau kamu baru aja menceritakan sebuah konsep yang abstrak, lebih baik kamu memberikan salah satu contoh yang jelas agar audiensmu mengerti apa yang kamu maksud. 


5. Enthusiasm.

Kamu harus merasa antusias terhadap kontenmu sendiri, supaya audiensmu juga merasakan antusias tersebut. 


Itu dia tips and trick dari Kak Bara. Kamu bisa segera menerapkannya di konten-kontenmu selanjutnya, ya! Sampai jumpa di tips and trick berikutnya dari Champ 💙.


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone