Hai, Changemakers!
Champ punya kabar baik untuk kalian semua! Udah tahu belum, salah satu badak Sumatera berhasil melahirkan seekor badak betina di Sumatran Rhino Sanctuary (SRS) Way Kambas beberapa hari yang lalu? Kenalan sama Rosa si badak, yang baru aja jadi seorang ibu baru, yuk!
Rosa adalah seekor badak sumatra liar, yang ditranslokasi ke SRS agar enggak dibunuh pemburu. Sebenarnya, Rosa pernah mengalami keguguran sebanyak 8 kali, sampai akhirnya melahirkan bayi badak pada hari Kamis, 24 Maret kemarin. Kehamilan yang ke-9 kalinya bagi Rosa kali ini udah sejak Desember 2020 lalu, tepatnya sekitar 15 bulan. Bayi Rosa ini merupakan anak dari perkawinan dengan badak Andatu, badak jantan yang juga lahir di SRS pada tahun 2012.
Tentu aja ini menjadi hal yang menggembirakan bagi semua pihak, karena menurut 2020 State of the Rhino, jumlah badak sumatra diperkirakan enggak lebih dari 80 ekor dan terus mengalami penurunan. Padahal, hanya ada 2 dari 5 jenis badak dunia yang ada di Indonesia. Jadi, enggak cuma badak sumatra, kita juga punya badak jawa. Tapi, badak jawa yang tersisa juga diperkirakan hanya 74 ekor. Selain badak sumatra dan badak jawa, masih banyak satwa-satwa yang terancam punah. Beberapanya adalah orangutan, komodo, penyu, tarsius tarsier, harimau sumatra, dan yang lainnya.
Terus, kenapa sih, badak sumatra, bahkan Rosa sulit berkembang biak sebelumnya?
Melansir dari The Conversation Indonesia, terjadi sebuah fenomena, yang dinamakan Allee Effect pada badak, yang merupakan sebuah fenomena penyusutan populasi satwa di suatu wilayah yang mengakibatkan penurunan kemampuan berkembang biak. Fenomena Allee Effect terjadi, karena aktivitas industri dan perkebunan yang masif, plus satwa-satwa liar yang masih diburu membuat populasi badak semakin hari semakin menyusut.
Nah, menurut Pak Sunarto, seorang Wildlife and Ecology Researcher dari Universitas Indonesia, ada beberapa strategi yang udah dilakukan. Salah satunya adalah, badak-badak sumatra yang menjadi target untuk diselamatkan, dibawa untuk percepatan perkembangbiakan di fasilitas semi-alami Sumatran Rhino Sanctuary Way Kambas. Selain di Way Kambas, fasilitas ini juga tersedia di Kutai Barat, dan direncanakan akan dibangun fasilitas lainnya di Aceh. Strategi dan langkah penyelamatan ini akan berjalan efektif, apabila pemerintah juga mendukung upaya lainnya, seperti, dengan memimpin di depan, menciptakan iklim kolaborasi, dan mendorong keterlibatan masyarakat serta mitra-mitra strategis.
Kamu mau ikutan berkontribusi untuk menyelamatkan Rosa dan satwa-satwa lainnya? Kamu bisa ikutan Challenge-challenge di bawah ini yang memiliki tujuan yang sama denganmu, melindungi dan melestarikan satwa-satwa yang terancam punah.Yuk, bantu selamatkan satwa di Indonesia, agar mereka tetap eksis sampai kapan pun.
Referensi:
https://twitter.com/indiratendi/status/1508403120938033157?s=20&t=CSUMIdaQjtf2meIRdiUw8g
https://twitter.com/ConversationIDN/status/1509469989778034689
https://retizen.republika.co.id/posts/70695/terancam-punah-5-satwa-unik-dan-langka-ini-cuma-ada-di-indonesia
https://rhinos.org/blog/2020-state-of-the-rhino/
https://theconversation.com/hari-badak-sedunia-apa-yang-perlu-segera-dilakukan-untuk-selamatkan-badak-sumatra-168104