#ForABetterWorldID

Simak Tips and Trick Berikut Ini untuk Mengukur Kampanye Sosial Digitalmu!

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!


Kalian pasti pernah mencoba eksperimen, ketika di sekolah, kan? Dengan berbagai formula yang kamu ketahui, kamu bisa menciptakan sebuah hal baru untuk penelitianmu. Nah, kali ini, Champ mau memberi satu formula untuk kamu, nih! Eh, bukan formula untuk bereksperimen kimia, ya! Tapi, formula untuk menciptakan dan mengukur kampanye sosial digital dengan sukses!


Formula ini Champ dapatkan dari Kak Emilia Savira di Workshop  3 Lingkarmadani x Campaign.com, “Mengukur Dampak dan Efektivitas Kampanye Sosial Digital”. Kak Emilia adalah seorang impact measurement enthusiast/critical thinking facilitator di Indika Foundation

image

Menurut Kak Emilia, sebuah kampanye digital itu enggak berdiri sendiri. Kak Emilia memberikan contoh kasus sebuah kampanye yang menggunakan tanda tangan banyak orang. Nah, ‘formula’ untuk meracik kampanye yang sukses dimulai dengan bertanya beberapa hal sebagai berikut:


1. Mau tahu apa? (What)

Misalnya, berapa jumlah orang, yang akan menandatangani kampanye tersebut?


2. Mengapa perlu tahu? (Why)

Mengapa kita perlu jumlah orang, yang akan menandatangani kampanye kita? Jawabannya bisa karena kita ingin tahu seberapa besar kekuatan, yang kita miliki dari publik. 


3. Siapa/apa yang bisa memberikan informasi? (Who)

Kamu bisa mendapatkan informasi melalui website, atau bertanya kepada programmer, ataupun orang yang bertanggung jawab terhadap analytics. Dalam kampanye berbeda, misalnya ingin mengubah sistem, kamu juga bisa mendapatkan informasi dari staf ahli ataupun media.


4. Bagaimana cara mendapatkan informasi? (How)

Untuk kampanye dengan tanda tangan, kamu bisa lihat analytics di website. Namun, apabila kamu berkeinginan membuat kampanye untuk melihat kebijakan sistem, kamu harus catch-up secara langsung dengan narasumber kunci.


Satu hal penting yang harus diingat, jangan sampai kita hanya fokus terhadap metode ataupun teknik yang canggih. Karena percaya deh, yang kita butuhkan hanyalah kejelasan (clarity). Jadi, kalau kamu berhasil menyusun kerangka kampanyemu dengan jelas, pasti deh,  kampanye tersebut bisa mencapai tujuannya dan bisa diukur dengan baik. 


Dalam sebuah kampanye, kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Selama proses berjalannya sebuah kampanye, kegiatan monitoring dilakukan untuk memantau objective atau tujuan dari kampanye tersebut. Kemudian, kegiatan evaluasi dilakukan untuk melihat hasil yang telah tercapai, misalnya untuk mengubah/mendorong perilaku, mengubah opini publik, ataupun mempengaruhi kebijakan. Kamu masih bingung? Tenang, Kak Emilia punya beberapa contoh yang bisa kamu simak, nih!


1. Kampanye #WargaBantuWarga

Kampanye ini bertujuan agar sesama warga mendapatkan informasi yang tepat terkait fasilitas kesehatan selama pandemi COVID-19. Objective dari kampanye ini adalah untuk mengubah/mendorong perilaku masyarakat. Kegiatan monitoring bisa dilakukan melalui media sosial maupun non media sosial.


Monitoring media sosial bisa melalui impression vs reach, engagement, conversion to click, dan conversation. Sedangkan monitoring non media sosial bisa melalui dukungan dari stakeholders kunci/pemangku kepentingan dan page views. Kemudian, kegiatan evaluasi kembali dibagi menjadi beberapa hal, yaitu return visit (orang kembali melihat page views), sign up (membuat akun dan menjadi active user), upload info (memberi informasi untuk orang lain), ikut menyumbang (ikut membantu), dan active promoter (mengajak orang lain untuk mengikuti jejaknya)


2. Kampanye #UninstallFacebook

Facebook sempat mendapat kecaman karena data yang bocor dan jual-beli data yang dilakukan. Sama seperti kampanye #WargaBantuWarga, objective dari kampanye #UninstallFacebook adalah untuk mengubah/mendorong perilaku masyarakat. Kegiatan monitoring media sosial pun memiliki poin-poin yang sama.


Sedangkan untuk monitoring non sosial media, terdapat poin sentimen media dan sikap dari pejabat publik yang digunakan untuk memantau proses kampanye. Dalam kegiatan evaluasi, dibagi menjadi beberapa hal, yaitu jumlah # (banyaknya hastag yang disebar), rating Facebook (rating dan review pengguna Facebook di Playstore ataupun Appstore), jumlah uninstall (pengguna yang uninstall Facebook), keputusan Facebook (apakah menggubris, ataupun mengabaikan), dan perbaikan Facebook (memperbaiki privacy policy).


Dalam monitoring dan evaluating, kamu harus mempertimbangkan beberapa aspek berikut ini:


1. Relevance of importance

Kamu harus memastikan hal yang kamu lakukan merupakan hal yang penting bagi semua pihak.


2. Counterfactual

Pastikan sebuah opini akan tetap terbentuk meskipun kamu enggak melakukan kampanye.


3  Attribution

Kamu perlu tahu seberapa besar peran pihak lain dalam perubahan ini. Kamu juga bisa melihat seberapa besar peran pihak yang kontra terhadap perubahan yang kamu jalankan. 


Nah, itu dia ‘formula’ dari Kak Emilia untuk meracik dan mengukur kampanye sosial digital dengan sukses. Semoga dengan tips and trick yang udah Champ share selama ini, kamu jadi bisa menyusun kampanye sosial digitalmu sendiri. Udah punya ide kampanye tapi bingung mau mulai dari mana? Kamu bisa submit idemu ke link www.bit.ly/OpenCallCampaign, dan Champ akan bantu kamu untuk mewujudkan idemu menjadi kampanye yang sukses! Yuk, bikin kampanye bareng Campaign.com!


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone