“Aku tuh, nggak suka pake high heels, lebih enak pake sneakers, deh”
“Apa cuma gue ya, yang gak bisa ngalis? Biasanya cuma pake bedak bayi, sih”
“Idih anak mall banget lu, seruan main ke pantai atau gunung kali”
Changemakers, kamu pernah ketemu orang seperti di atas gak? Kalau iya, sama dong!
Akhir-akhir ini istilah “pick me girl” sering menjadi topik hangat khususnya bagi anak muda. Pick me girl adalah sebuah istilah yang diberikan untuk seseorang yang ingin tampak berbeda dan lebih baik dibandingkan perempuan lainnya. Tujuannya untuk mengimpresi orang lain dan menekankan, kalau dia spesial karena tidak seperti perempuan pada umumnya.
Emang jadi “beda” itu salah?
Nggak dong. Jadi beda itu nggak salah dan boleh banget. Tapi, yang salah dengan sindrom pick me girl adalah mereka merendahkan pilihan orang lain, agar dirinya terlihat lebih baik. Nah, ini nih yang salah! Harusnya kita tetap menghormati pilihan hidup orang lain, apapun kesukaannya.
Kenapa ya seseorang bisa jadi pick me girl?
Orang dengan sindrom pick me girl biasanya merasa dirinya lebih baik, jika dia merendahkan pilihan orang lain. Hal ini karena mereka akan merasa keren dan ingin diterima oleh lingkungan atau lawan jenis.
Salah satu penyebab seseorang menjadi pick me girl adalah internalized misogyny. Internalized misogyny adalah rasa benci terhadap perempuan. Sehingga seorang pick me girl nggak ingin dicap seperti perempuan tradisional yang selama ini dianggap lemah, perlu dilindungi, dan feminin. Seorang pick me girl ingin menjauhkan dirinya dari strereotipe perempuan yang dianggap kurang menonjol dan negatif.
Gimana caranya STOP jadi pick me girl?
Nggak perlu berkompetisi
Sebagai perempuan seharusnya kita bisa bersikap bijak dan rasional untuk mendukung pemberdayaan perempuan lain. Kamu dan dia ataupun perempuan lain di luar sana nggak sedang berkompetisi. Melainkan, kalian sedang berjalan bersama dan saling membantu untuk menghapuskan diskriminasi gender.
Hargai pilihan orang lain
Sadari kalau setiap orang tentu memiliki hobi dan minat masing-masing. Pekerjaan perempuan saat ini juga bervariasi. Hobi make up? Bisa jadi make up artist (MUA). Hobi pakai skincare? Bisa banget jadi beauty influencer. Jadi, seharusnya kita dukung hobi dan minat mereka agar semakin berkembang, ya!
Perbedaan bukanlah hal buruk
Tumbuhkan mindset bahwa perbedaan bukan menjadi tembok atau halangan. Melainkan, menjadi warna baru dalam kehidupan. Sehingga, kita nggak perlu merasa lebih hebat atau bahkan merendahkan pilihan orang lain, ya!
Coba komentar di bawah yuk, apa pendapat kamu tentang seorang pick me girl?
Sumber :