Hai, Changemakers!
Champ mau mengucapkan, Selamat Hari Kartini!
Raden Ajeng Kartini dikenal dengan pejuang emansipasi wanita dengan menciptakan ruang aman bagi perempuan di Indonesia dalam menempuh pendidikan dan kebebasan. Surat-surat yang beliau tulis selama hidupnya juga menjadi bukti sejarah yang harus kita ingat sampah hari ini. Beberapa suratnya dikumpulkan dalam sebuah buku yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Surat-surat yang dibuat oleh Kartini dalam buku tersebut sejumlah 87 surat, dari ratusan surat yang beliau tulis. Sahabat-sahabatnya di Belanda, Stella, Nyonya Abendanon, Nyonya Ovink Soer, Ny Van Kol, Hilda G de Booij, Annie Glaser, Mr JH Abendanon dan nyonya, Mr Van Kol dan nyonya, Prof Dr GK Anton dan nyonya merupakan teman penanya dalam surat menyurat.
“Aku ingin dan aku harus berperang untuk kemerdekaanku. Bagaimana aku bisa meraih kemenangan jika aku tidak berjuang? Tanpa perjuangan tidak akan ada kemenangan; aku harus berjuang Stella, aku hendak menggapai kemerdekaanku. Aku ingin menemukan seseorang yang kukagumi: perempuan yang melangkah dengan percaya diri, antusias dan punya komitmen, bekerja tidak hanya untuk kepuasan dirinya namun juga memberikan dirinya untuk masyarakat luas.”
Salah satu kutipan surat yang dikirim oleh Kartini kepada Stella membahas tentang kebebasan yang ingin beliau capai. Selain kebebasan, Kartini juga menulis tentang banyak hal, bangsanya yang dijajah, kekhawatirannya terkait aturan adat, dan kepeduliannya terhadap isu pendidikan. Surat-surat beliau banyak ditulis untuk memperjuangkan ketidakadilan yang beliau rasakan.
Nah, untuk membalas perjuangan Kartini, yuk, kita tulis surat dari masa depan untuk memperlihatkan buah dari perjuangan Beliau sampai saat ini.
Dear R.A. Kartini, semua hal yang Ibu perjuangkan udah berbuah manis, loh. Perjuangan dalam mendapatkan pendidikan, kesempatan berkarya, kesempatan berkarir, hingga membangkitkan kualitas hidup perempuan yang telah Ibu prakarsai, kini semakin berkembang dan meluas ke seluruh Indonesia. Ibu pasti bangga melihat semua pencapaian perempuan-perempuan hebat di Indonesia. Tapi, memang ada beberapa hal yang masih jadi PR kita semua hari ini.
1. Perempuan kini boleh menempuh pendidikan, setinggi-tingginya!
Udah enggak ada lagi batasan bagi perempuan dengan mimpinya yang tinggi dalam meraih pendidikan. Perempuan siapa pun dan dari mana pun, nggak terbatas ras, agama, maupun suku, bebas menduduki bangku pendidikan untuk turut mencerdaskan bangsa. Bahkan, tanpa batasan tingkat pendidikan, perempuan kini bisa belajar bersama laki-laki di sekolah!
2. Perempuan punya kebebasan untuk berkarya dan bersuara
Posisi perempuan di masyarakat sosial kini udah diperhitungkan. Kita selangkah lebih maju untuk mencapai kesetaraan. Perempuan bebas berekspresi, berkarya, dan bersuara di ruang publik. Enggak ada lagi pembatasan terkait gender. Tapi, bukan berarti kami para perempuan maupun laki-laki bebas berpendapat apapun itu, karena masih ada diskriminasi yang dirasakan oleh kaum minoritas. Kebebasan berpendapat belum sepenuhnya berhasil di Indonesia, karena beberapa hal, seperti sistem peradilan enggak independen, pemerintah kurang transparan, pembatasan dan kekerasan terhadap demonstran, bahkan intimidasi jurnalis.
3. Perempuan bisa mengejar karir
Perempuan saat ini bisa memiliki profesi dan tingkat jabatan yang beragam. Enggak cuma berakhir di dapur dan mengurus rumah. Kini, perempuan punya banyak pilihan lain dalam memilih profesi yang ingin diambil, apa pun itu, sesuai mimpinya! Meskipun, pilihan menjadi ibu rumah tangga juga merupakan salah satu pilihan terbaik dalam menjadi seorang perempuan 💙. Sayangnya, dengan beragamnya profesi yang dijalani para perempuan, tantangan yang dihadapi pun makin beragam. Di Indonesia sendiri, terdapat banyak kasus pelecehan seksual yang menimpa perempuan di lingkungan kerja. Menurut riset dari tirto.id, sebanyak 94% dari 1.240 responden mengalami pelecehan seksual di lingkungan kerja. Kabar menyedihkan ini masih berlanjut sampai sekarang 💔.
4. Kualitas hidup perempuan kian membaik
Seiring berjalannya waktu, pembatasan terhadap perempuan mulai berkurang. Perempuan kini bisa bersekolah, bersuara, dan mengambil profesi yang diinginkan. Peran perempuan dalam masyarakat kian bertambah, termasuk peran-peran penting seperti dalam sektor pembangunan, ataupun di bidang pemerintahan.
Gerakan yang Ibu lakukan di masa lalu masih terasa hingga sekarang. Beda generasi beda pula tantangannya, sekarang perempuan Indonesia masih terus berjuang untuk menciptakan ruang aman dan juga meningkatkan hak yang setara untuk semua. Selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, perjuangan emansipasi wanita akan kami lanjutkan demi mewujudkan dunia yang lebih baik untuk perempuan lainnya.
Perjuangan Ibu bukanlah hal yang sia-sia, perjuangan Ibu akan selalu kami ingat. Terima kasih, Raden Ajeng Kartini.
Salam sayang,
Champ dan teman-teman perempuan di Indonesia 💙.
Referensi:
https://indonesiabaik.id/infografis/makna-perjuangan-ra-kartini-bagi-perempuan-modern
https://mediaindonesia.com/opini/399400/surat-surat-perlawanan-kartini
https://katadata.co.id/ariayudhistira/infografik/5fa35b759c596/tren-turun-kebebasan-publik-di-indonesia
https://tirto.id/pelecehan-seksual-di-kantor-dan-beban-ganda-pekerja-perempuan-dhxM