#ForABetterWorldID

Kenalan dengan Pola Pikir yang Bikin Pendidikan di Indonesia Susah Berkembang

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers!

Kecerdasaan itu adalah hal yang nggak bisa kamu ubah.”

Kamu setuju nggak dengan pernyataan di atas? Kalau kamu setuju, kamu merupakan seseorang yang memiliki fixed mindset. Tapi, kalau kamu nggak setuju, berarti kamu memiliki growth mindset.

Growth Mindset VS Fixed Mindset

image

Sumber: youngontop.com

Merupakan pola pikir dasar yang dimiliki manusia. Pola pikir mempengaruhi kesuksesan seseorang, pola pikir yang semakin postif dan semakin terbuka akan selalu mendorong seseorang untuk belajar dan mengambil setiap peluang yang ada. Lalu, apa sih, perbedaan antara growth mindset dengan fixed mindset? Yuk, simak!

  1. 1. Growth Mindset

Seseorang dengan growth mindset meyakini kalau kualitas-kualitas dasar seseorang adalah hal-hal yang dapat diolah lewat berbagai upaya. Intinya, semua kemampuan dan kecerdasan bisa diasah karena sifatnya nggak tetap.

  1. 2. Fixed Mindset

Carol Dweck dalam tulisannya Revisits the ‘Growth Mindset’ menyatakan seseorang dengan fixed mindset meyakini kalau inteligensi dan berbagai potensi lain yang dimilikinya udah ditentukan dari awal secara genetik, jadi ada batasan yang nggak mungkin bisa ditembus (Dweck, 2015).

Contohnya, pola pikir seperti ini:

-       “Aku tuh short term memorysekarang belajar besok udah lupa"

-        “Tubuhku kaku, mana bisa diajak nge-dance

-   “Pantes dia pintar, orang tuanya aja lulusan Universitas A”

Nah, kalau kamu sendiri termasuk fixed mindset atau growth mindset, nih? Share di kolom komentar, ya!


image

Sumber: oecd.org

Ngomong-ngomong soal mindset, menurut penelitian Program for International Student Assessment (PISA 2021), lebih dari 2/3 murid Indonesia yang mengikuti tes PISA tergolong memiliki fixed mindset. Itu berarti banyak murid di Indonesia yang masih nggak sadar kalau kecerdasan yang mereka miliki masih bisa meningkat dan ini juga menyebabkan nilai akademis yang cenderung segitu-gitu aja. 

Champ percaya kalau mentalitas juga diperlukan dalam pendidikan, stop buat membatasi diri untuk meningkatkan kemampuan, ya Changemakers. Karena potensi yang ada pada dirimu lebih besar dari apa yang kamu pikirkan. 

Buat kamu yang memilih organisasi sosial, Champ mau ajak kamu untuk ikut berdiskusi menyoal isu pendidikan di Indonesia melalui Organizers Fair: Catalyzing the Rise of Indonesian Education bersama Kak Esther Natalia Lubis dan Kak Adi Raharjo, catat tanggal dan waktunya, ya!


image

🗓 : Jumat, 13 Mei 2022

⏰  : 14.00–16.30 WIB (Waktu Indonesia Barat)

📹  : Zoom

Link pendaftaran            : https://www.campaign.com/forchangeid/rsvp 

Melalui acara ini, kamu juga akan mendapatkan kesempatan Matchmaking dan pendanaan dengan total 30 juta rupiah untuk kampanye sosial pendidikan milikmu. Tunggu apalagi, buruan daftar!

Referensi:

https://codemi.co.id/mengenal-lebih-dalam-growth-mindset-vs-fixed-mindset/

https://www.kompas.com/edu/read/2021/02/15/070000771/kekuatan-pola-pikir-fixed-mindset-vs-growth-mindset?page=3

https://www.studilmu.com/blogs/details/pola-pikir-growth-mindset-vs-fixed-mindset

https://www.oecd.org/pisa/growth-mindset.pdf

https://twitter.com/zeniuseducation/status/1521518468251922432?s=21&t=5RqUhfkgZZZx42DIG1dO1w



heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign For Good app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone