Sebenarnya sah-sah aja kok, kalau kalian update atau sharing kegiatan di medsos. Eits, ada tapinya, nih! Katanya, semua yang berlebihan itu nggak baik. Nah, termasuk dengan selalu sering update di medsos yang biasa disebut oversharing, di mana seseorang terlalu banyak mengumbar informasi yang bersifat pribadi. Terkadang kita terlalu asik berbagi keseruan di akun media sosial, sampai-sampai lupa, kalau ada beberapa hal yang sebaiknya nggak perlu di share ke publik. 

Hal yang Nggak Boleh di Share Sembarangan

Perlu diingat kalau nggak semua hal harus kita share ya, Changemakers! Segala hal yang diposting di media sosial otomatis akan menjadi konsumsi publik, makanya jangan sampai informasi pribadi kita ikut menjadi bahan konsumsi orang-orang yang melihatnya di media sosial. Ada beberapa hal penting yang nggak boleh kita posting sembarang, seperti KTP dan dokumen pribadi, alamat lengkap, nomor telepon, password, dan informasi keuangan. Selain itu, foto pribadi yang bersifat vulgar serta komentar sensitif sebaiknya nggak perlu menjadi bahan postingan, karena meskipun kamu hapus, jejak digital akan selamanya ada, nggak percaya? 

Informasi sangat cepat beredar di internet, berbagi hal pribadi nggak cuma menghilangkan privacy kalian, tapi juga bisa menimbulkan bahaya. Mungkin Changemakers ingat tren “Add Yours” di Instagram yang sempat ramai. Iya, bisa dibilang tren itu jadi salah satu bentuk oversharing yang berbahaya. 

Bayangkan aja, informasi pribadi kalian dengan mudahnya dilihat oleh orang lain. Niatnya gaul ikutan tren, eh tapi malah rugi, karena sangat tinggi potensi pencurian data dan dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk tujuan nggak baik. Bahkan, tren itu udah memakan korban pencurian data! Duh, seram banget ya, Changemakers!

Banyak orang yang sering oversharing di medsos, tapi nggak sadar, karena udah menjadi kebiasaan dalam sehari-hari. Oversharing sendiri bisa timbul, karena mengalami FOMO (Fear of Missing Out). Kalian percaya nggak, kalau oversharing berhubungan dengan kecanduan media sosial? Seseorang bisa terlalu tenggelam dalam asiknya media sosial, sehingga kemudian ia terpacu untuk terus update segala hal, agar nggak merasa tertinggal dengan orang-orang lain. Hmm, hati-hati ya, Changemakers, jangan sampai kalian termasuk orang yang kecanduan media sosial.

Terus, gimana ya biar nggak oversharing di sosial media? Sini, Champ kasih tau caranya! Kalian harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial, dengan cara:

1. Memilah kembali informasi yang mau dibagikan, 

2. Menghapus postingan yang mengandung informasi pribadi dalam media sosial, 

3. Cek kembali penggunaan media sosial  melalui fitur durasi di setiap handphone kamu. Kamu bisa mengetahui udah berapa lama kamu menggunakan media sosial hari ini, dan buat target pengurangan waktu menggunakan media sosial setiap hari sampai dirasa kamu udah nggak ketergantungan dengan media sosial. 

4. Terakhir, pisahkan akun pribadi dengan akun profesional sehingga dapat mengontrol akan siapa aja yang mengakses informasi kita.  

Nah, setelah Changemakers paham bahaya oversharing, pasti kalian mau, kan, agar orang lain juga terhindar dari oversharing? Makanya, yuk ikutan berpartisipasi di Challenge “Bijak Bersosial Media Bijak Tanpa Oversharing” bersama Femalepreneur! Dengan ikut challenge tersebut, Changemakers dapat meningkatkan kesadaran untuk #StopOversharing sehingga menghadirkan ruang yang aman dan lebih baik untuk bersama. Jadi, tunggu apalagi? Ayo ambil aksi bersama-sama dan jangan lupa selesaikan challenge-nya!