Halo, Changemakers!
Ngomongin soal anak-anak, jadi kangen nggak sih sama masa kecil? Usia yang identik dengan bermain dan mengenal lingkungan sekitar merupakan masa-masa emas bagi anak untuk belajar banyak hal. Dari bermain petak umpet untuk melatih saraf motorik, atau mungkin main masak-masakan untuk mengenal tanaman-tanaman di sekitar rumahmu. Tapi di era yang serba digital ini, mayoritas anak mengakses internet dan menggunakan media sosial dengan berbagai alasan seperti akses pendidikan atau hanya sekadar hiburan. Dibalik semua itu, terdapat hal mengancam yaitu predator anak yang harus kita waspadai.
Kamu masih inget nggak kontroversinya sinetron 'Suara Hati Istri' yang diduga menormalisasikan pedofilia hingga grooming karena diperankan oleh anak berusia 15 tahun? Yang membuat sinetron itu berhenti tayang di televisi nasional.
sumber: SindoNews
Nah, salah satu aksi kejahatan yang sering terjadi pada anak adalah “Grooming”. Changemakers udah tahu belum sih, apa itu Grooming? Simak, yuk!
Sumber: Pianeta Mamma
Child Grooming adalah tindakan yang dilakukan orang dewasa untuk membangun kepercayaan dan ikatan emosional dengan anak atau remaja dibawah umur dengan tujuan memanipulasi dan mengeksploitasi anak secara seksual. Melalui media sosial, pelaku Grooming lebih dapat melancarkan aksinya dalam mencari mangsa. Ini juga termasuk kejahatan siber, loh.
Ironisnya, anak-anak yang menjadi korban seringkali nggak sadar, kalau sedang dimanipulasi dengan perilaku manis hingga berlanjut ke tahap dimana pelaku memaksa korban untuk melakukan hal yang mengarah ke tindakan seksual, seperti menunjukkan foto atau video area pribadi korban, melakukan video call sex, bahkan memaksa melakukan hubungan seksual dengan pelaku. Korban akan terpaksa mengikuti kemauan pelaku karena merasa terancam. Pelaku juga seringkali mengingatkan korban terhadap tindakan manipulatifnya, hingga korban dibuat merasa bersalah dan harus membalas budi. Wah, parah ya!
Tapi tenang, hal-hal tersebut dapat dihindari dengan cara menaruh kepedulian lebih kepada anak-anak di sekitar kamu, kok!
Lakukan hal berikut agar anak atau adikmu terhindar dari Grooming:
1. Mengajarkan Anak tentang Pendidikan Seks Sejak Dini
Changemakers bisa nih, mengajak anak atau adikmu untuk mengobrol tentang anatomi tubuh dan seks sejak dini, anak juga harus dikenalkan dengan anggota tubuh mana aja yang harus ditutupi dan nggak boleh disentuh orang lain. Jangan lupa ajarkan kepada mereka untuk menolak dan segera melapor ke orang tua, kalau tindakan tersebut terjadi sewaktu-waktu.
2. Kenalkan Anak dengan Perilaku Grooming
Agar dapat membedakan mana yang benar dan salah, anak harus betul-betul paham mengenai Child Grooming. Ajarkan pada anak batasan kontak fisik antar anak dan orang dewasa serta sifat manipulatif.
3. Awasi aktivitas anak di dunia maya
Anak dibawah umur harus mendapat pengawasan dalam berselancar di dunia maya, ketahui apa aja yang Ia akses dan dengan siapa aja ia melakukan kontak.
4. Beri kasih sayang yang cukup untuk anak
Pastikan untuk memberi kasih sayang yang cukup sebelum anak terjerat kasih sayang palsu dari pelaku grooming.
Nah, sekarang Changemakers udah paham mengenai child grooming dan pencegahannya, bukan? Demi menjadikan keamanan anak-anak Indonesia lebih baik, yuk ikutan Challenge "Meningkatkan Kepedulian untuk Tidak Oversharing dan Menciptakan Lingkungan Sosial Media Ramah Anak" bersama Mungilmu. Setiap aksi #KeepYouSafe yang kamu ikuti dapat meningkatkan kesadaran orang tua dan orang-orang di sekitarmu agar lebih bijak dalam menciptakan media sosial yang ramah anak.
Referensi::
https://www.parenting.co.id/keluarga/melindungi-anak-dari-child-Grooming