Hai, Changemakers!
Mungkin kalian udah sempat mendengar kabar mengenai insiden penembakan massal yang baru-baru ini terjadi di Sekolah Dasar Robb yang berada di Texas, Amerika Serikat. Peristiwa penembakan tersebut menewaskan 19 siswa SD dan dua guru yang nggak bersalah di tengah jam pembelajaran. Nggak hanya warga Amerika Serikat aja yang berkabung, tapi seluruh dunia turut berkabung mendoakan kedamaian korban dan mengecam tindakan penembakan massal yang dilakukan pelaku, dan mempertanyakan bagaimana tragedi seperti ini sering terjadi di Amerika Serikat.
Dikutip dari LA Times, diketahui kalau pelaku penembakan massal dalam sekolah di Texas itu adalah Salvador Ramos, seorang remaja berumur 18 tahun yang beraksi sendirian dalam peristiwa tersebut. Ramos nggak cuma melakukan penembakan di dalam sekolah, dia bahkan menembak neneknya di rumah, sebelum pergi ke sekolah yang menjadi lokasi kejadian.
Apa sih, Motif Pelaku?
Sampai saat ini masih belum diketahui pasti, motif Ramos menembaki orang-orang di ekolah Dasar Robb, Texas. Beberapa sumber menduga kalau Ramos nekat melakukan penembakan, karena dia sering menjadi korban bully di sekolah. Tapi, banyak orang-orang yang menganggap permasalahan kesehatan mental seharusnya nggak jadi alasan, apalagi Ramos bukan anak SD seperti anak-anak yang jadi korban akibat tindakannya. Nggak lama setelah kejadian penembakan, Ramos ditembak oleh salah satu anggota polisi untuk menghentikan aksinya.
Mendapat Kecaman dari Joe Biden
Dalam pidato yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan kalau ia prihatin banget dengan kejadian penembakan tersebut, dan juga menyesalkan, kenapa kejadian serupa sering terjadi di Amerika. Perlu kita ketahui nih, Changemakers, salah satu kejadian penembakan yang paling parah di Amerika Serikat adalah penembakan di Sekolah Dasar Sandy Hook di Connecticut pada tahun 2012 yang lalu, di mana pada saat itu Joe Biden menjabat sebagai wakil presiden. Aksi penembakan tersebut memakan korban jiwa sebanyak 26 orang, dan mayoritas anak-anak yang menjadi korban. Adanya kasus penembakan di Sekolah Dasar Robb, Texas ini menyusul menjadi kasus penembakan kedua terparah di Amerika Serikat.
Peraturan Penggunaan Senjata Api Dipertanyakan
Dari kejadian penembakan ini, banyak orang membahas aturan penggunaan senjata api. Mungkin Changemakers udah tahu, kalau kepemilikan senjata api di Amerika dianggap legal oleh negara. Tapi, akibat banyaknya kasus penembakan di Amerika Serikat, banyak pihak, termasuk presiden Joe Biden yang menyerukan untuk mengontrol secara ketat penjualan senjata agar kejadian serupa nggak terulang. Di kasus penembakan di Texas ini, LBC menyebutkan pelaku,Salvador Ramos yang membeli senapan sebagai kado ulang tahunnya yang ke-18. Nah, Ramos sendiri bisa membeli senjata api, karena dalam peraturan baru di Texas memperbolehkan anak berumur 18-21 tahun untuk mempunyai senjata sebagai bentuk perlindungan diri.
Turut berduka cita, untuk 19 anak dan 2 guru yang menjadi korban di Sekolah Dasar Robb Texas. Semoga keadilan terus ditegakan untuk membela korban, dan kasus penambakan massal, nggak cuma di Amerika Serikat juga dunia berhenti sampai di sini, karena kita semua berhak mendapatkan dan menciptakan tempat yang aman. Hmm, menurut Changemakers, Apa lagi, ya motif yang melatarbelakangi kasus ini? Kira-kira apa yang harus kira lakukan untuk mewujudkan ruang aman? Share pendapat kalian di kolom komentar, ya!