Halo, Changemakers!
Semua orang pasti tahu bahaya dari penyakit kanker, tapi kamu udah pernah denger penyakit kanker serviks? Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini terjadi saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks yang nggak normal, dan berkembang terus dengan nggak terkendali. Sel-sel abnormal ini bisa berkembang dengan cepat, sehingga mengakibatkan tumbuhnya tumor pada serviks. Tumor yang ganas ini kemudian akan berkembang dan menjadi penyebab kanker serviks.
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak menelan korban pada wanita di seluruh penjuru dunia. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, setidaknya dilaporkan ada 15.000 kasus kanker serviks setiap tahunnya yang terjadi di Indonesia. Sayangnya, deteksi dini seperti dengan tes pap smear rutin masih belum menjadi perhatian umum. Apalagi kanker serviks ini juga nggak akan menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar dan memasuki tahap stadium lanjut. Dalam banyak kasus, kanker serviks ini juga berkaitan erat dengan infeksi menular seksual (IMS).
Hampir 95% kanker serviks pada perempuan disebabkan oleh virus HPV, yaitu virus papiloma (human papillomavirus). Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) biasa terjadi pada perempuan di usia reproduksi. Infeksi ini dapat menetap, berkembang, atau sembuh sempurna. Faktor Risiko yang menyebabkan perempuan terpapar HPV adalah:
Menikah/memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 20 tahun).
Berganti-ganti pasangan seksual.
Berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti pasangan.
Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul.
Perempuan perokok dan perokok pasif. Perempuan perokok berisiko 2.5 kali lebih besar, sedangkan perokok pasif resikonya 1.4 kali lebih besar.
Nah di atas adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan Kanker Serviks, tapi kamu juga bisa deteksi dini dengan test atau dimulai dari beberapa tanda loh. Berikut tanda-tanda yang harus kamu perhatikan:
Perdarahan vagina Pendarahan vagina yang ekstrim terutama di antara siklus menstruasi dan pendarahan setelah menopause dapat menjadi gejala dan tanda dari kanker seviks. Pada tahap awal kanker serviks mungkin sama sekali tanpa gejala.
Perdarahan saat berhubungan seksual Jika saat kontak atau bersentuhan ketika berhubungan seksual pada alat vital dan menimbulkan pendarahan atau bahkan mengalami keputihan berat, maka bisa jadi itu merupakan tanda kanker serviks. Nyeri atau rasa sakit ketika berhubungan seksual juga dapat menjadi tanda.
Mungkin ada metastasis Pada kasus lanjut kanker serviks, mungkin akan hadir metastasis di perut, paru-paru, atau bagian lainnya. Ini juga harus diperiksa sesegera mungkin.
Gejala lain yang mungkin terbilang membingungkan Tanda kanker serviks yang terakhir dikatakan membingungkan. Ada beberapa gejala yang bahkan dikatakan kurang terkait, seperti kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, kelelahan, nyeri panggul, sakit kaki, sakit punggung, patah tulang, bahkan hingga kebocoran urin atau feses (jarang terjadi).
Kanker Serviks bisa dicegah dengan rutin melakukan pemeriksaan pap smear, mendapatkan vaksinasi HPV, hindari merokok, lakukan hubungan intim yang aman dengan menggunakan alat kontrasepsi, dan menjaga kebersihan area intim kewanitaan. Namun, Kanker Serviks dapat dicegah juga dengan makanan tertentu yang mengandung antioksidan dan melawan zat kanker. Berikut ini beberapa makanan dan nutrisi yang Anda butuhkan untuk mencegah kanker serviks:
Vitamin A, C, E, dan kalsium. Vitamin A, C, dan E, mengandung antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, dan secara nggak langsung juga mencegah kanker serviks. Selain vitamin tersebut, kalsium dan asam folat juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari infeksi. Makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral tersebut, misalnya jeruk, wortel, telur, hati, tuna, dan produk susu lainnya.
Vitamin B dan folat. Makanan kaya vitamin B dan asam folat juga harus sering dikonsumsi untuk mencegah kanker serviks. Folat dapat menurunkan kadar homosistein, zat yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel abnormal pada leher rahim. Makanan kaya vitamin V dan folat termasuk di antaranya brokoli, kembang kol, kubis, dll.
Alpukat. Buah ini dikenal sebagai antioksidan dan karena kemampuannya untuk mencegah radikal bebas. Makan avokad bisa mencegah pertumbuhan kanker serviks.
Makanan kaya antioksidan. Antioksidan diperlukan untuk mencegah kanker serviks. Makanan kaya antioksidan termasuk blueberry, jeruk, paprika, cerry, salmon, dan lemak ikan. Makanan ini dapat mencegah dan menghambat pertumbuhan sel kanker di leher rahim.
Wortel. Wortel mengandung beta karoten yang baik untuk mencegah pertumbuhan kanker serviks. Makanan seperti cabai atau jalapeno juga diduga mampu menetralisir nitrosamin yang menyebabkan kanker serviks.
Polifenol dan flavonoid. Makanan yang mengandung polifenol dan flavonoid seperti teh hijau, minyak zaitun, anggur merah, raspberry hitam, blackberry, cokelat, kenari, tomat, dan paprika hijau diduga dapat mencegah kanker leher rahim dan menghambat pertumbuhan kanker.
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menghentikan penyakit Kanker Serviks, menjaga kondisi dan kebersihan tubuh. Namun, kamu juga nggak boleh self-diagnose ya karena akan lebih baik jika kita konsultasi dengan Dokter Ahli Kelamin agar mendapatkan penyuluhan dan panduan dalam mencegah Kanker Serviks. Mau tahu informasi menarik lainnya? Kamu bisa cek akun Together #ForChange di aplikasi Campaign #ForChange dan juga Instagram @campaigncommunity dan temukan beragam konten sosial!
Sumber :
https://hellosehat.com/kanker/kanker-serviks/pengertian-kanker-serviks/
https://www.mitrakeluarga.com/artikel/artikel-kesehatan/kanker-serviks
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/6737/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf