Halo, Changemaker!
Biasa dikenal dengan sebutan pitching atau presentasi singkat adalah sebuah skill mahal untuk meyakinkan sponsor/investor agar mereka tertarik dengan program atau rencana sebuah organisasi. Kelihatannya sangat sederhana ya, Changemaker? Padahal, pitching sangat susah untuk dikuasai, loh! Bahkan, nggak jarang korporasi maupun organisasi besar masih gagal saat pitching ke klien mereka.
Tapi, tenang hari ini Champ mau spill tips sukses pitching langsung dari ahlinya Kak Ayu, Sponsorship Manager di Campaign.com 😍! Langsung kita mulai aja yuk.
Q: Tok tok tok…halo Kak Ayu! Apa Kabar? Siap nggak untuk interview hari ini?
A: Halo Champ, kabar baik, nih! Siap banget dong, yuk kita mulai.
Sebelum mulai pitching, tentunya kita harus persiapkan beberapa hal secara matang. Bisa dijelasin nggak Kak Ayu? Kira-kira apa aja sih yang harus kita prepare?
Pertama, pastikan kamu sudah melakukan riset yang cukup terhadap audience-mu. Artinya, kamu tahu siapa yang akan kamu ajak berdiskusi, apa objektif mereka, dan estimasi kebutuhan mereka. Hal-hal itu akan sangat berguna, ketika kamu melakukan pitching. Misalnya kamu tahu bahwa calon sponsor sedang berupaya memperluas jaringan ke komunitas, artinya bisa kamu highlight sponsor benefit yang mengarah ke sana. Yang tidak kalah penting, pastikan kamu paham luar dalam materi presentasimu. Hal ini akan menenangkan kamu apabila merasa tegang, dan mempersiapkan dirimu ketika ada pertanyaan-pertanyaan tak terduga dari sponsor. Intinya, persiapan harus matang!
Wahh, oke noted! Kalo udah riset tentang sponsor, selanjutnya kita harus pitching dengan gaya seperti apa, ya? Champ masih newbie banget, nih.
Yang humanis. Artinya, pahami bahwa kita sedang berbicara dengan manusia, yang tentu senang mendengar cerita dan penyampaian yang mudah dipahami. Tidak perlu menggunakan istilah yang rumit, karena yang penting adalah lawan bicara kita paham apa yang disampaikan dan apa yang kita butuhkan. Ketika pemahaman sudah dicapai, akan jauh lebih mudah untuk meyakinkan mereka agar mendukung sebuah program.

Event Matchmaking - May Edition
Ohh gitu, jadi justru pakai istilah yang mudah dipahami yaa. Terus, gimana sih, cara untuk mempresentasikan deck tersebut dengan baik?
Pastikan bahwa informasi penting ada di deck dengan penyajian yang mudah dicerna (mudah dibaca, bahasa simpel, difasilitasi foto atau gambar). Tapi, jangan hanya membaca isi deck ketika presentasi. Harus ada informasi pelengkap yang hanya disampaikan secara lisan, karena penyampaian lisan juga memiliki value tersendiri.
Penyajian simpel, foto & gambar, serta tidak membaca isi deck. Oke, noted Kak! Nah, biasanya nih ada beberapa hal yang secara nggak sadar kita lewatkan ketika pitching ke sponsor, kira-kira hal apa ya Kak?
Terkadang kita masih terlalu fokus pada apa yang kita butuhkan, bukan apa yang bisa Sponsor dapatkan bila ikut mendukung, dalam pengajuan proposal.
Ohh okay, berarti harus pikirin win-win solution untuk kedua pihak ya. Nah terakhir, ada nggak sih, secret tips dari Kak Ayu?
Di Campaign.com, kita terdiri dari banyak divisi. Aku sendiri pun tidak selalu paham mendalam program yang dijalankan oleh tiap divisi, tapi kadang ada pertanyaan sponsor terkait divisi tertentu yang harus dijawab. Jawaban kunci? “Baik, kami tampung dan koordinasikan ke tim terkait ya, nanti infonya akan kami susulkan segera”. Jangan jawab “Wah, saya kurang tahu” ya!

Sumber: ceoworld.biz
Nah, itu dia tips sukses pitching dari Kak Ayu. Informatif banget ya, Changemaker! Ternyata kita sebagai organisasi juga harus mikirin apa yang akan didapatkan oleh sponsor, sehingga proses pitching dapat berlangsung lancar dan menguntungkan kedua belah pihak. Champ jadi semangat buat bikin deck dan latihan pitching deh. Good luck, untuk Changemakers yang besok akan melakukan pitching ke calon sponsor! 🤩