Hi, Changemakers!
Saat kasus pelecehan seksual semakin marak, kita juga harus mengedukasi diri pentingnya mempelajari isu tersebut agar mengenali modus-modus kejahatan seksual, pemahaman psikologis penyintas, dan yang nggak kalah penting adalah gimana cara memperlakukan penyintas pelecehan seksual dengan benar. Kenapa ini sangat penting? Nah, biar kamu nggak penasaran, kali ini kita akan belajar dari Cinta Laura dan Widi dalam podcast milik Deddy Corbuzier yang berjudul "Close the Door". Simak sampai akhir, ya!
Dalam podcast tersebut, Deddy sempat bertanya kepada Widi, apakah Ia pernah mengalami pelecehan seksual. Alih-alih menjawab pertanyaan tersebut, Widi spontan menangis, dilanjutkan dengan Cinta Laura yang memeluk dan menenangkan Widi. Setelah mereka berhenti sejenak, Widi mulai menceritakan kisah penculikan dan pelecehan seksual yang dialaminya 11 tahun silam. Meskipun 11 tahun telah berlalu, nyatanya perasaan trauma masih melekat kuat pada diri penyintas, ditambah lagi stigma dan komentar masyarakat yang tak jarang malah menyudutkan penyintas. Terus kita harus gimana sih, kalo ngobrol dengan korban pelecehan seksual? Ikuti tips-tips di bawah ini, ya!
Validasi perasaan penyintas dan jangan menghakimi
Saat Widi menangis, Cinta Laura mengatakan "it's okay, take your time". Kamu harus memberi waktu pada penyintas untuk menangis dan meluapkan apa yang dialaminya. Cukup fokus dengarkan ceritanya tanpa perlu menasehati apalagi menyalahkan penyintas, karena penyintas pelecehan seksual cenderung menyalahkan diri sendiri dan seringkali merasa nggak berharga.
Berikan semangat dan tawarkan bantuan
Jika penyintas sudah menceritakan apa yang dialami, itu artinya dia percaya kepadamu. Maka dari itu, kamu bisa mendampinginya dalam masa pemulihan dengan menjadi teman yang baik, mendengarkan cerita-ceritanya, memberi semangat pada penyintas agar merasa berharga, dan temani penyintas melakukan hobi atau kegiatan yang disuka. Jika memang bantuanmu masih belum cukup, kamu bisa merekomendasikan penyintas untuk berkonsultasi dengan pihak profesional seperti konselor atau psikolog. Karena nggak sedikit penyintas pelecehan seksual yang mengalami PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), depresi, hingga bunuh diri.
Melapor pada pihak yang berwenang
Melaporkan pelaku agar ditindaklanjuti adalah salah satu langkah agar dapat mencegah adanya penyintas selanjutnya. Selain itu, adanya pelaporan ke pihak berwajib dapat membantu penyintas merasa sedikit tenang. Sebelum melapor, kamu harus paham sepenuhnya tentang apa yang dialami temanmu, dan bantu dia mengumpulkan bukti-bukti jika ada.
Hemmm, ternyata respon kita terhadap penyintas pelecehan seksual sangat berpengaruh buat mental mereka, ya. Kalau gitu, sekarang udah paham kan, gimana cara yang bener jika sewaktu-waktu kamu bertemu dengan penyintas pelecehan seksual? Ingat ya, cukup dengarkan, dukung, dan jangan menghakimi.