#ForABetterWorldID

Issue Talk: Pak Jokowi Bawa Misi Perdamaian Ukraina-Rusia

profile

campaign

Update

Pada hari Minggu, 26 Juni 2022, Presiden Jokowi memulai rangkaian kunjungan luar negeri yang diawali dengan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman. Nah, setelah dari Jerman, Pak Jokowi melanjutkan kunjungannya ke dua negara yang sedang berkonflik, yaitu Ukraina dan Rusia di antara tanggal 29—30 Juni, 2022.

Dalam kunjungan ke Kyiv dan Moskwa, presiden akan bertemu dengan Presiden Zelensky dan Presiden Putin.” ujar Retno, Menteri Luar Negeri.

Sontak kabar tersebut ramai diperbincangkan oleh netizen, beberapa netizen tampak mendukung misi perdamain Pak Jokowi, namun ada beberapa netizen juga yang berpendapat kalau Pak Jokowi seharusnya memperbaiki terlebih dahulu masalah dalam negeri.

Mudah2an Allah Swt lindungi Pak Jokowi beserta rombongan dalam misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia. Aamiin Yra.” - @wand***jk

Menghentikan pembantaian di papua oleh teroris OPM apakah sdh ada progres?” - @sultansa***ll1

Pak Jokowi Bawa Misi Perdamaian Ukraina-Rusia 


image

Sumber: kompas.tv

Dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman, Pak Jokowi menegaskan pentingnya dukungan negara G7 untuk mengintegrasi ekspor gandum Ukraina dan ekspor komoditas pangan dan pupuk Rusia yang berdampak pada krisis pangan.

Kunjungan Pak Jokowi ke Rusia dan Ukraina, menjadi wujud kepedulian terhadap isu kemanusiaan, krisis pangan, dan kontribusi Indonesia sebagai Presiden G20 dalam mendorong perdamaian, Changemakers!

Alasan Pak Jokowi Berpotensi Mendamaikan Ukraina-Rusia

Menurut Hikmahanto, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), berpendapat bahwa Pak Jokowi punya peluang besar untuk menghentikan perang, yaitu:

1. Rusia dan Ukraina udah lelah berperang


image

Sumber: cnnindonesia.com

Awal perang, tuh, Rusia menargetkan operasi militer khusus berlangsung cepat. Namun nyatanya, sampai sekarang belum kelar. Kalau di pihak Ukraina, tentunya udah banyak menderita dan juga korban berjatuhan akibat serangan Rusia.

2.  Saling cari cara mengakhiri perang yang bermartabat

Menurut Hikmahanto, Ukraina dan Rusia lagi sama-sama cari cara mengakhiri perang. Karena, kalau Rusia menghentikan serangan secara sepihak, akan berakibat hilangnya martabat dari Presiden Putin dan Rusia. Sama hal dengan Ukraina, kalau Presiden Zelensky menyerah, di akan kehilangan martabat di mata masyarakat. 

3.       Ada indikasi Rusia mau menghentikan perang

Hal ini terlihat dari terbukanya Rusia untuk menerima kunjungan Pak Jokowi, FYI aja nih, Changemakers, Rusia tahu kalau Indonesia merupakan co-sponsor dari Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang disponsori oleh Amerika Serikat yang mengutuk serangan Rusia sebagai bentuk Agresi.

Jadi, itu dia 3 alasan mengapa Pak Jokowi berpotensi dapat mendamaikan Ukraina dan Rusia. Karena kalau kedua belah pihak, terkhusus Rusia nggak mau menghentikan perang, pastinya Rusia menolak kehadiran Indonesia yang dianggap telah bersekutu dengan Amerika Serikat.

Kalau menurut kamu, gimana Changemakers, kira-kira misi perdamaian yang diemban Presiden kita berhasil nggak, ya? Share di kolom komentar, ya!


Referensi:

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/27/15594961/jokowi-dinilai-berpeluang-besar-akhiri-perang-ukraina-rusia-dan-tragedi?page=1 

https://www.cnbcindonesia.com/news/20220628085742-4-350893/ini-bukti-jokowi-jadi-juru-damai-ukraina-rusia-di-ktt-g7/amp 

https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/26/174500965/pergi-ke-jerman-ukraina-dan-rusia-apa-misi-jokowi-?amp=1&page=2 

 


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone