Hai, Changemakers!
Pernah nggak sih, kamu lagi asik-asik melakukan sesuatu tapi, di satu sisi juga merasa bersalah? Nah, kalau pernah itu yang dinamakan guilty pleasure. Keadaan saat kalian melakukan sesuatu yang menyenangkan, tapi nanti akan muncul perasaan bersalah, setelah melakukan hal itu. Dikutip dari Susan Kresnica yang merupakan antropolog budaya, banyak orang yang kerap merasa egois jika mereka menuruti keinginannya. Guilty pleasure sendiri bisa bermacam-macam bentuknya, nih, Changemakers . Kalau guilty pleasure versi Champ, sih…nonton drakor! Kadang kalau udah asik nonton drakor, nggak berasa bakal lanjut terus ke episode selanjutnya sampai lupa waktu😔 Hayooo, ngaku deh, pasti dari kalian banyak juga yang kayak Champ, kan? Karena guilty pleasure tiap orang beda-beda, hari ini Champ mau sharing sama teman-teman intern Campaign.com seputar guilty pleasure yang sering mereka lakukan!
1. Yunita
Yunita yang merupakan Content Writer Intern berbagi cerita tentang dirinya yang doyan banget minum kopi. Dia mengatakan kalau dirinya, tipe orang yang susah untuk tidur cepat di malam hari. Tapi nih gengs, karena Yunita suka kopi, dia tetap minum kopi tiap malam. Dari pengakuan Yunita, dia sering merasa bersalah karena setelah minum kopi, Yunita mengalami jantung berdebar akibat efek dari kafein. Waduh, siapa, nih yang kayak Yunita juga?
2. Daniya
Outreach Intern satu ini punya cerita soal guilty pleasure-nya saat belanja. Daniya mengaku kalau dia menemukan kesenangan saat unboxing paket dan membeli barang yang disukai, apalagi kalau ternyata barang tersebut sesuai dengan ekspektasinya. Eits, meskipun senang, Daniya sering merasa bersalah setelah tahu ia mengeluarkan uang yang banyak untuk belanja. Buat kalian yang sama dengan Daniya, dia memberi tips yang biasa dilakukan biar belanja tanpa rasa guilty, yaitu mengatur jatah untuk belanja dan menabung sebelum membeli barang. Bisa kalian coba, nih, tips-nya!
3. Jasmine
Satu lagi cerita dari Content Writer Intern di Campaign.com, yaitu Jasmine yang cerita tentang guilty pleasure dia adalah beli makanan! Kalau kata Jasmine, jajan makanan yang dia suka jadi self reward untuk dirinya. Senang rasanya pesan makanan yang ternyata rasanya enak banget. Tapi, setelah kebanyakan jajan biasanya merasa bersalah karena udah menghabiskan banyak uang. Sama dengan Jasmine yang sering merasa uangnya cepat habis untuk self reward. Hihi, Champ relate banget karena suka jajan juga!
Itu dia beberapa cerita dari teman-teman intern Campaign.com! Nah, setelah membaca beberapa cerita di atas, mungkin dari kalian ada yang jadi bertanya-tanya, boleh melakukan hal yang sifatnya guilty pleasure nggak, ya?
Dari informasi Kentucky Counseling Center, guilty pleasure akan menyesatkan kalau kalian terus fokus dengan rasa bersalahnya aja. Selama Changemakers bahagia selama melakukan sesuatu yang kalian suka, terus aja lakukan hal tersebut! Eits, ada tapi-nya nih, Changemakers. Apa yang kalian lakukan sebaiknya masih dalam batas wajar, alias jangan sampai merugikan diri sendiri. Kalau kalian merasa rugi dengan apa yang dilakukan, udah saatnya untuk membatasi hal tersebut. Jadi gitu ya, gengs, semua ada porsinya! Karena yang berlebihan itu nggak baik~
Champ ada beberapa tips agar kalian nggak merasa guilty dalam melakukan kegiatan, seperti misalnya mengetahui skala prioritas sebelum melakukan sesuatu, atau bisa juga mencari berbagai kegiatan yang positif lainnya agar fokusmu melakukan kegiatan yang sifatnya guilty pleasure teralihkan.
Pas banget buat kalian yang mau cari kegiatan seru tapi positif, bisa banget buat ikutan Challenge "UMKM Level Up" dari @gpsidoarjo! Dengan menyelesaikan Challenge ini, kalian akan membuka donasi dari Tokopedia, yang nantinya hasil donasi tersebut akan digunakan untuk pengembangan UMKM dan juga sebagai modal untuk usaha lokal. Kalian juga bisa berkesempatan mendapatkan insentif pendidikan dari Gerakan Pemuda Sidoarjo dan kolaborasi dengan sponsor. Siap membawa perubahan baik?
Referensi:
https://www.economica.id/2020/07/14/guilty-pleasure-antara-kenikmatan-dan-rasa-bersalah/
https://www.grid.id/parapuan/read/532957267/mengenal-guilty-pleasure-rasa-bersalah-melakukan-kesenangan-baikkah-dilakukan