#ForABetterWorldID

Karena Bukan Hanya Perempuan yang Terlibat Dalam Sebuah Perselingkuhan

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers! 


Dalam isu perselingkuhan, kalian pasti nggak asing dengan istilah-istilah seperti “pelakor”, “wanita simpanan”, dan kata-kata serupa lainnya. Tapi, tahu nggak sih, bahwa kata-kata tersebut sama halnya dengan merendahkan perempuan? Padahal, kalau dipikir-pikir bukan hanya sang perempuan yang menjadi aktor utama dalam suatu skandal perselingkuhan.  


Contohnya bisa kita lihat di kasus Arawinda Kirana, aktris muda berbakat, yang diduga berselingkuh dengan dokter, Guiddo Ilyasa. Kasus ini bermula ketika akun @wanita.cl di Instagram mengunggah curhatan dari salah satu followersnya. Post tersebut menceritakan dari sudut pandang keluarga korban, bahwa suami saudaranya kepergok berselingkuh dengan aktris pendatang baru. Kisah ini akhirnya diunggah kembali oleh akun @kawankamiMs di Twitter dan menjadi trending topic.
image

image

image

image

Sumber: https://www.instagram.com/p/CfN9kzeLrrV/


Selayaknya intel, netizen berhasil mencari tahu siapa sosok istri tersebut, yaitu @aamandazahra. Netizen menemukannya dengan cara mencocokkan detail cerita dengan unggahan di highlight @aamandazahra mengenai tata ruang kamarnya. Tidak lama kemudian, seolah mengkonfirmasi dugaan netizen, @aamandazahra mengunggah IG story cuplikan film Yuni, dengan subtitle Lagian siapa sih yang mau dimadu”. Nggak sampai disitu, @aamandazahra juga menyematkan kata “gws” pada IG story tersebut. Perlu diketahui bahwa, Arawinda Kirana merupakan pemain utama dalam film Yuni, sebuah film yang menceritakan kesetaraan gender.
image

image

Sumber: instagram.com/aamandazahra


Akhirnya, netizen ramai melontarkan kalimat-kalimat negatif terhadap Arawinda. Di sini, netizen, geram nggak hanya karena ia diduga terlibat dalam perselingkuhan tersebut, namun juga karena citra yang selama ini dibawakan oleh Arawinda sebagai feminist dan women empowerment. Banyak dari netizen menganggapnya sebagai hipokrit. Contohnya seperti beberapa tweets di bawah ini:
image

image

image

Sumber: https://twitter.com/bellanabilah27/status/1544519130555904000


Jika kita ulik, perbuatan Arawinda memang kurang pantas. Akan tetapi, sanksi sosial yang dilontarkan oleh netizen juga keterlaluan. Lantaran, bukan hanya Arawinda yang menjadi pelaku utama dalam skandal perselingkuhan tersebut. Sayangnya, netizen terlampau emosi dan menuliskan kalimat-kalimat negatif yang hanya memojokkan si perempuan. Kalau gitu, tindakan seperti apa sih, yang sebaiknya kita ambil, Champ? 


Menurut Champ, dalam menyikapi suatu isu perselingkuhan di sosial media, kita perlu terlebih dahulu mencari kebenaran mengenai informasi tersebut. Jadi, nggak serta merta mengucapkan sumpah serapah di media sosial. Setelah kita menemukan cukup informasi, ada baiknya kita melontarkan opini secara “elegan”, contohnya seperti tweet Ernest Prakasa di bawah ini:
image

Bisa kita lihat, pemilihan kata Ernest sangat sopan, dan lebih memberikan kesan, kalauia menyayangkan tindakan tersebut daripada mengucapkan kalimat-kalimat kebencian. Hal ini kemudian bisa menumbuhkan image positif sebagai netizen yang intelektual dan berbudi-pekerti. 


Yuk, kita sama-sama buktikan bahwa kesetaraan antar gender memang nyata. Kamu bisa mulai dengan ambil aksi di Challenge Equality Around Me oleh @thecommunitytruth. Challenge ini akan membuka donasi dari sponsor sebesar Rp42 ribu, yang akan didistribusikan untuk sukarelawan di badan amal setempat.

Sumber: 

  • https://www.popmama.com/life/relationship/nilamsari-putri/kronologi-arawinda-kirana-dituding-jadi-pelakor/6


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone