#TogetherForChange

Ramai Diperbincangkan #BoikotAICE di Twitter. Ada apalagi, sih?

profile

campaigncommunity

Update

​Hai, Changemakers!

Kamu penyuka ice cream AICE? Social News of the Week kali ini kita akan membahas kasus yang sedang menimpa ice cream kesayangan kita yang ternyata kasusnya masih berlanjut dari tahun 2020 hingga sekarang.Kira-kira ada apa, ya? Yuk, simak artikel ini sampai selesai ya, biar kamu nggak ketinggalan infonya!

Gimana sih, awal ceritanya?

Pada tahun 2020 sejumlah karyawan atau buruh pabrik AICE melakukan mogok kerja lantaran kurangnya manajemen perusahaan yang kurang baik. Aksi mogok tersebut juga dilatarbelakangi setelah adanya dua ibu hamil sebagai buruh pabrik mengalami kecelakaan kerja, hingga keguguran.. Namun sayangnya perusahaan AICE nggak memberikan solusi yang memuaskan sehingga menyebabkan mogok kerja terjadi.


Aksi mogok kerja tersebut menjadi boomerang bagi karyawan, sehingga perusahaan melakukan PHK terhadap karyawan yang melakukan aksi. Sehingga hal tersebut memicu demonstrasi tuntutan karyawan kepada perusahaan untuk mempekerjakan kembali mereka. Kabarnya hingga saat ini permasalahan ini belum temu titik terangnya.


Siapa sih, yang jadi korban?

Korban adalah dua orang ibu yakni Arini Aprillia 27 tahun dan Dini Yulianti 23 tahun. Pada saat mengandung, Dini meminta dispensasi kepada manajemen perusahaan agar memberikannya sistem kerja non-shift karena kandungan yang lemah dan atas saran dokter untuk nggak terlalu sering begadang. Namun permintaan tersebut nggak ditindaklanjuti, sehingga Dini mengalami keguguran dengan usia kandungan lima bulan saat sedang bekerja.


Bahkan biaya untuk pengobatan usai melakukan kuret nggak ditanggung perusahaan. Sedangkan, Arini diberikan hak cuti, tapi sayangnya perusahaan memberikan ketentuan, jika janin meninggal saat bekerja bukanlah tanggung jawab perusahaan.



Pada saat bekerja di gudang pendingin Arini merasakan pecah ketuban, tapi hal tersebut nggak terlalu disadari Arini. Sehingga saat waktu melahirkan sisa air ketuban hanya 40% dan kandungan mengalami kurang asupan, mengakibatkan janin di dalam kandungan meninggal. 


Kedua korban ini membantah klaim perusahaan yang memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil yang nyatanya ibu hamil dianggap sama seperti karyawan biasa pada umumnya. 


Terus tanggapan AICE gimana, dong?


Pihak AICE membantah tuduhan tersebut dan mengatakan telah memberikan tim medis khusus kepada ibu hamil saat bekerja. Serta perusahaan juga menyatakan melakukan PHK kepada karyawan yang melakukan mogok kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku. 



Wah gimana dong, jika pernyataan korban dan tanggapan perusahaan berbeda? Tentunya sebagai Changemakers,kita selalu berharap seluruh karyawan di Indonesia bisa mendapatkan kesejahteraan di mana pun mereka bekerja. Karena setiap karyawan juga berhak mendapat haknya untuk memperoleh keamanan dan kesejahteraan selama bekerja.


Kira-kira gimana nih, kalo pendapat versi kamu? Tulis di kolom komentar ya, Changemakers!


Sumber: 

https://www.suara.com/news/2020/03/03/151650/nasib-buruh-aice-tak-semanis-es-krimnya-dipacu-kerja-hingga-keguguran?page=all#:~:text=Perusahaan%20yang%20memproduksi%20es%20krim,usia%20kandungannya%20berjalan%20lima%20bulan

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220628123100-92-814451/cerita-buruh-di-tengah-ramai-tagar-boikot-aice-di-twitter



heart

Hearts

heart

Komentar

Komentar

Done
Download aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk dunia yang lebih baik
Tingkatkan dampak sosialmu dan mari mengubah dunia bersama.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone