Hi, Changemakers!
Membantu orang yang membutuhkan memang udah jadi kewajiban bagi untuk setiap orang. Tapi kalau membantu seseorang dengan cara yang terlarang gimana, ya? Seperti mantan guru honorer berinisial HA (34), warga Desa Labuan Lombok, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat yang rutin membantu anak yatim dari hasil penjualan narkoba. Biar kamu tau kisah selengkapnya, simak sampai akhir, ya!
Tersangka Merasa Gajinya sebagai Guru Honorer Nggak Cukup
Sebelum menjadi pengedar narkoba, tersangka berprofesi sebagai guru di salah satu madrasah di Lombok Timur. Ia memilih untuk meninggalkan profesi tersebut karena gaji yang ia terima nggak menutup kebutuhan sehari-hari. Nggak putus asa, pria dengan gelar Sarjana Pendidikan ini memutar otak untuk mendapatkan uang. Ia pun menekuni bisnis terlarang dengan menjual narkoba selama 6 bulan dengan pendapatan 36 juta per bulan. Wah, fantastis ya! Gimana nggak, tersangka dapetin barangnya seminggu 2 kali. Namun perjalanannya sebagai pengedar narkoba akhirnya dihentikan polisi pada Selasa (2/8/2022) karena laporan dari masyarakat. Akibatnya, HA dijerat Pasal 114 dan 112 Undang-Undang Narkotika dengan ancaman pidana paling singkat lima tahun penjara.
Sumber: Suara.com
Kasus Serupa Sering Terjadi di Indonesia
Berdasarkan keterangan Kasat Narkoba Polres Lombok Timur AKP Bagus Saputra, tersangka menyumbangkan sebagian dari penghasilannya yang fantastis kepada kaum dhuafa, anak-anak yatim, dan para tetangga. Waduh, udah kaya Robin Hood aja! Berbuat hal baik, tapi dari sumber yang salah. Nah, sebenarnya kejadian kaya gini, nggak cuma sekali dua kali terjadi. Nah, kalau yang satu ini bisa dibilang mirip dengan serial kriminal Breaking Bad. Seorang guru PNS yang bolos ngajar sampai 4 tahun di Sulawesi Selatan nggak cuma mengajar, tapi juga dagang narkoba! Hmm…ternyata beragam juga, ya kasus serupa yang terjadi di Indonesia. Tapi, kenapa hal kaya gitu bisa terjadi ya?
Mengenal Altruisme
Kasus-kasus di atas adalah contoh dari Altruisme. Eh, apa tuh? Altruisme adalah sifat di mana seseorang ingin membantu orang lain, namun membahayakan dirinya sendiri. Orang dengan kecenderungan altruisme akan mendapat kepuasan batin, jika telah menolong orang lain, meskipun dengan cara yang salah atau merugikan dirinya sendiri. Hal ini bisa jadi bahaya, karena meskipun membantu adalah sebuah kebaikan, tapi kita juga harus berpikir resiko untuk diri sendiri.
Nah, dari Campaign News hari ini, semoga Changemakers bisa lebih bijak sebelum melakukan sesuatu, ya! Bahkan sesuatu yang baik juga bisa jadi buruk kalau dilakukan dengan cara yang salah. 💙