Halo Bestie! Apa kabarnya, nih? Semoga happy dalam menjalani aktivitas kamu, ya!
Bestie dalam hal menstruasi apa saja, sih yang sudah kamu tahu? Dan gimana ya cara membedakan siklus menstruasi yang normal dan tidak normal? Lalu apa sih gejala-gejala yang dialami sebelum, saat dan sesudah menstruasi? Yuk, kita kenali dulu apa itu menstruasi. Simak baik-baik, ya!
Menstruasi, haid atau datang bulan adalah fase dimana keluarnya darah dari vagina sebagai siklus bulanan yang dialami oleh perempuan. Fase tersebut mengakibatkan adanya perubahan fisiologis dalam organ tubuh yang terjadi secara berkala dipengaruhi oleh hormon dalam tubuh perempuan yang terjadi setiap bulan sejak menarche sampai menopause. Nah, siklus menstruasi pada perempuan itu berbeda-beda. Biasanya antara 21-35 hari -rata-rata siklus menstruasi adalah sekitar 28 hari.
Kalau begitu, apa saja fase yang terjadi dalam siklus menstruasi ya? Jadi fase dalam siklus menstruasi terbagi menjadi 3; Fase pertama ialah menstruasi, Fase kedua adalah praovulasi dan ovulasi, dan fase ketiga adalah pramenstruasi. Aku jelaskan secara singkat, ya!
Fase pertama ini adalah menstruasi yang kerap terjadi selama 3-7 hari. Fase ini membuat lapisan dinding rahim dan sel telur akan meluruh menjadi darah menstruasi. Selama 3 hari pertama, darah menstruasi akan keluar lebih banyak membuat perempuan yang sedang mengalami menstruasi akan merasakan nyeri atau kram dibagian panggul, perut dan punggung. Selain itu, muncul gejala lain seperti perubahan mood, sakit kepala, dan perubahan nafsu makan.
Selanjutnya ada fase kedua. Pada fase ini lapisan dinding rahim akan mulai menebal kembali. Biasanya disebut dengan masa subur atau ovulasi. Pada masa subur perempuan biasanya terjadi pada 14 hari setelah menstruasi pertama. Biasanya sperma dapat bertahan kurang lebih selama 3-5 hari didalam rahim, akan tetapi perkiraan masa ovulasi setiap perempuan dapat berbeda ya! Terkadang, masa ovulasi bisa berubah dan ini akan sering terjadi pada perempuan yang masa menstruasinya tidak teratur.
Terakhir adalah fase ketiga atau pramenstruasi. Setelah fase kedua dimana lapisan dinding mulai menebal, saat fase ketiga inilah dinding rahim semakin menebal. Jika tidak terjadi pembuahan, maka gejala yang dialami oleh perempuan saat pramenstruasi adalah PMS (gejala pramenstruasi) seperti emosi tidak stabil dan perubahan kondisi fisik; nyeri pada payudara, pusing; cepat lelah; atau perut kembung. Ketiga fase ini akan terus berputar ulang selama masa suburnya perempuan sampai menopause ya, Bestie!
Lalu, bagaimana ya cara mengurangi nyeri menstruasi pada perempuan? Yuk, disimak!
1. Kompres dengan hangat ke area perut selama 15-20 menit.
2. Konsumsi makanan bergizi; seperti buah, sayur, dan lain sebagainya.
3. Lakukan teknik relaksasi; seperti meditasi, pilates agar mengalihkan perhatian dan ketidaknyamanan karena haid.
4. Rutin olahraga.
5. Menggunakan obat pereda nyeri.
6. Berendam dengan air hangat. Berendam dengan air hangat bisa membuat otot lebih rileks dan memperbaiki mood swing serta mengatasi stress saat nyeri menstruasi.
Bagaimana? Sudah paham bestie? Mengenai hal tentang informasi diatas, saat ini Asha Puan berkolaborasi dengan Campaign.com #Forchange menggelar aksi "Ciptakan Lingkungan yang Setara, Normalisasi Menstruasi" dengan #DobrakStigmaMenstruasi ! Jangan lupa download aplikasi Campaign.com #Forchange dan ikuti aksinya, ya!
See you, Bestie
Sumber: Alodokter.com
Editor: Luthfiah Firda