#ForABetterWorldID

Nostalgia Peristiwa Karhutla yang Merajalela

profile

campaign

Update

​Penulis Kendrick Filbert (@kendrickfff)


Dalam beberapa tahun terakhir ini, terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang masif melanda banyak wilayah. Tahun 2019 terjadi kebakaran hutan dan lahan di Riau di mana 1.687,342 hektar lahan terbakar habis, tahun 2018 kebakaran hutan dan lahan di California menghanguskan 185.000 hektar hutan dan lahan, tahun 2021 kebakaran hutan dan lahan di Yunani melahap 125.000 hektar dan beberapa negara lainnya juga mengalami kejadian serupa sehingga menyebabkan banyak warga yang terdampak harus mengungsi. Namun alih-alih mereda, peristiwa tersebut masih terus terjadi hingga kini.

image

Foto: okezone.com


Kenapa ya, Karhutla Bisa Terjadi?


Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi karena 2 faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Untuk faktor alam biasanya terjadi karena adanya sambaran petir, musim kemarau yang berkepanjangan, dan erupsi gunung api. Sedangkan untuk faktor manusia terjadi karena perilaku manusia yang ingin membuka lahan dengan melakukan deforestasi (penebangan / penggundulan hutan), tetapi tidak melihat konsekuensi dari yang dilakukannya. Perilaku manusia lainnya seperti membuang puntung rokok sembarangan, perburuan satwa liar, dan membuat api unggun yang tidak dipadamkan dengan benar juga dapat menyebabkan Karhutla. 


Deforestasi masif yang dilakukan oleh manusia seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah. Karena jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka dampak buruk akan menimpa manusia dan makhluk hidup lainnya. Selain itu kejadian ini akan berdampak langsung terhadap iklim dunia dan makhluk hidup mengingat sudah lebih dari 68 juta hektar hutan telah hilang di seluruh dunia jika mengacu data dari University of Maryland dan Global Forest Watch sejak tahun 2002 sampai sekarang. 


Apa saja ya, dampaknya?


image

Foto: kumparan.com


Dampak terburuk yang bisa terjadi adalah semua karbon dioksida yang diserap pohon dilepaskan ke udara sehingga menyebabkan polusi udara hingga efek rumah kaca. Banyak spesies hewan dan tumbuhan yang hidupnya bergantung kepada hutan terancam punah, serta banyak orang yang terdampak mengalami ISPA karena asap kebakaran yang mengandung Karbon Monoksida (CO), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), dan Ozon Permukaan (O3).


Biar bumi nggak rusak, kita harus ngapain, ya?


Maka dari itu, sebagai akibat korporasi dan perorangan yang tidak bertanggung jawab atas kerusakan hutan yang ditimbulkannya, inilah saat yang tepat bagi kita untuk membangun kesadaran pentingnya hutan bagi kehidupan melalui Hari Hutan Indonesia yang diselenggarakan setiap tahunnya pada bulan Agustus. Kita bisa mencurahkan semua pikiran dan usaha untuk mengetahui pentingnya hutan bagi kehidupan makhluk hidup, merenungkan peristiwa Karhutla beberapa tahun terakhir, dan menyebarkan ilmu tersebut di media sosial dan lingkungan kita serta mengajak banyak orang untuk melawan pelaku kejahatan lingkungan. 


Tak kalah pentingnya, kita bisa mengikuti berbagai organisasi pecinta lingkungan seperti Hutan itu Indonesia, Greenpeace, dan semacamnya, serta melakukan penghijauan kembali (reboisasi) di daerah hutan gundul.


Nah, tugas kita gampang-gampang susah nih, Changemakers. Tapi tenang, Champ akan ngajak kalian berkontribusi untuk bumi tanpa ribet. Caranya cukup klik Challenge dibawah dan lengkapin aksinya! Karena dengan melengkapi Challenge ini, kita sudah berdonasi untuk menghijaukan bumi. 


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone