#ForABetterWorldID

Indonesia Merdeka, Perempuan Merdeka?

profile

campaign

Update

Penulis: Fitrotun Nadifah

Username: @fitrotunnadifah

Setiap tanggal 17 Agustus 2022, kita semua merayakan Hari Ulang Tahun Indonesia yang ke-77 dan merdeka dari bentuk penjajahan. Namun, apa benar semua pihak juga sudah merdeka? Kalau kita lihat lagi ke belakang, sampai saat ini masih banyak tragedi kekerasan berbasis gender dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sampai kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).

Kekerasan berbasis gender adalah segala bentuk kekerasan dengan penyebab utamanya adalah gender seseorang. Proses terjadinya kekerasan gender awalnya terjadi kesenjangan gender (gender inequality), di mana gender yang satu menganggap gender yang lainnya lebih rendah. Namun, mengapa kebanyakan kekerasan gender selalu merujuk ke perempuan? Menurutku, karena sampai saat ini sistem patriarki di masyarakat masih eksis. 

Kondisi tersebut menganggap laki-laki lebih kuat daripada perempuan dalam hal segala bidang. Nah, bentuk dari kekerasan berbasis gender juga sangat banyak misalnya kekerasan psikis berbasis gender yang mengarah ke aspek psikologis atau mental seseorang. Wujudnya adalah ekploitasi, pelarangan, pemerasan, pemaksaan, dan permainan emosi. Ada juga dalam hal ekonomi, seperti perbedaan pemberian upah kerja, pemerasan uang terhadap gender tertentu, dan lain sebagainya. 

Selain itu, dalam hal sosial budaya seperti pernikahan dini, perkawinan paksa, sunat perempuan, dan lain-lain. Bahkan seiring berkembangnya zaman ada juga kekerasan gender berbasis online melalui media sosial contohnya adalah komentar seksis dan pengambilan foto dan video tanpa izin. Dampaknya pun nggak hanya fisik melainkan juga psikologis seseorang.

image

Perempuan sudah merdeka?

Perempuan dikatakan sudah merdeka, ketika mereka memiliki kebebasan untuk memutuskan pilihan dan menjalani hal yang mereka sukai selagi keputusan tersebut nggak menganggu banyak orang. Hal ini menunjukkan kekerasan berbasis gender adalah contoh, bahwa Indonesia belum sepenuhnya menerapan kesetaraan gender yang artinya bentuk hak asasi manusia untuk bebas menentukan pilihan dan menjalani hidup dengan layak. Adanya kekerasan gender, menyebabkan beberapa orang nggak nyaman dengan kegiatan yang mereka lakukan sehingga sulit berekspresi dan takut untuk menunjukan sebagai diri mereka yang apa adanya.

Lantas, bagaimana cara kita sebagai pemuda untuk memerangi kekerasan gender? 

Salah satu caranya yaitu dengan cara menerima dan menyadari bahwa laki-laki dan perempuan memiliki tugas dan peran yang seimbang, sehingga nggak membuat salah satunya lebih unggul dari lainnya. Selain itu, menjauhi lingkungan yang nggak aman, dan menceritakan ketika kita melihat atau mengalami kekerasan gender kepada orang yang terpercaya dan yang paling penting adalah kita harus melihat ke diri sendiri, apakah kita termasuk bagian dari pelaku kekerasan gender. Karena seringkali kita nggak menyadari apa yang kita lakukan kepada orang lain. Oleh karena itu, alangkah baiknya berpikir dahulu sebelum bertindak dan berbicara dan jangan lupa untuk peduli ke sesama.

Champ mau ajak kamu untuk memerangi kekerasan gender salah satunya melawan catcalling yang ada di lingkungan sekitar, dengan ikut Challenge Dilarang Diam! Tunjukkan Aksi dan Melawan Pelecehan Seksual Bersama Bewithyou Indonesia. 


Dengan menyelesaikan keempat aksinya, kamu sudah mengumpulkan donasi sebesar Rp16 ribu. Donasi yang didapat akan digunakan untuk beberapa kegiatan seperti konsultasi riliv, alokasi ke kita bisa untuk korban pelecehan seksual, webinar tentang pelecehan seksual dengan narasumber yang berpengalaman, dan biaya operasional.


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone