#ForABetterWorldID

Dari Banjir Sampai Gempa Bumi, Saatnya Mulai Siaga Bencana

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers! 


Mungkin tadi malam kita udah dengar berita tentang gempa bumi berkekuatan 5,5 Magnitudo yang mengguncang wilayah Banten. Menurut analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi yang terjadi pada Minggu (9/10) pukul 17.02 WIB ini dinyatakan nggak berpotensi tsunami. Gempa ini terjadi lebih tepatnya di 26 km Barat Daya Bayah, Banten, dengan kedalaman 12 km. Getaran juga dirasakan di wilayah Jabodetabek dan Bandung. 


Nggak hanya di wilayah Banten, gempa bumi berkekuatan 4,2 Magnitudo ikut melanda wilayah Bali, bahkan hingga Lombok pada Senin (10/10) pukul 12.17 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan episentrum gempa berada di sekitar 65 km tenggara Kuta Selatan, Bali. 


Selain gempa bumi yang terjadi di dua wilayah tersebut, BMKG telah membuat prakiraan akan cuaca ekstrem di wilayah DKI Jakarta. Cuaca ekstrem yang dimaksud adalah potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada periode tanggal 9-15 Oktober 2022. Duh, kita harus waspada akan banjir, nih. 


Kenapa cuaca ekstrem dan bencana alam ini bisa terjadi? 


Untuk bencana alam seperti gempa bumi terjadi karena Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng bumi: lempeng pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia. Pergeseran tiga lempeng bumi ini lah yang menyebabkan gempa terjadi. 


Untuk bencana alam seperti banjir, karena intensitas hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem BMKG menyebutkan adanya aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan, kemudian aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti MJO (Madden Jullian Oscillation) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin juga secara nggak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. Tetapi nggak hanya itu, loh. Fenomena banjir ini bisa terjadi karena campur tangan manusia seperti penggundulan hutan yang mengurangi daya serap air dan urbanisasi yang tinggi yang meningkatkan permukaan kedap air seperti beton, aspal, dan ubin. Selain itu, perubahan iklim juga ikut berkontribusi dalam terjadinya banjir. 


Perlu kah, antisipasi buat hadapi bencana?


Seperti kata pepatah ‘sedia payung sebelum hujan’ nah, saat kondisi seperti ini, tentu kta perlu bersiaga untuk skenario terburuk sekali pun. Nah, tenang-tenang, Champ spill gimana kita harus siap siaga bencana di kondisi nggak menentu seperti ini.Apa aja, sih, yang kita perlukan? 

image

Sumber: Pusat Krisis Kesehatan 

  1. Tas siaga bencana

Isi dari tas siaga bencana yang kamu perlukan di antara lain adalah makanan dan minuman, kotak P3K dan peralatan kebersihan, dan pengisi daya atau charger

  1. Nomor telepon penting 

Beberapa nomor telepon penting yang wajib kamu tahu selain Nomor Tunggal Kedaruratan Indonesia (112) adalah sebagai berikut: 

  • Kepolisian: 110 

  • Pemadam Kebakaran: 113

  • Ambulan Gawat Darurat: 118 dan 119 

  • Posko Bencana Alam: 129

  1. Amankan dokumen penting dan barang berharga

Selain mengamankan dokumen asli, jangan lupa untuk menyalin dokumen-dokumen tersebut. 


Kalau cara kamu hadapi bencana gimana, Changemakers? Kasih tahu di kolom komentar, ya!


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone