#ForABetterWorldID

Negeri Yang Merdeka, Tapi Tak Dikenali Oleh Bangsanya?

profile

campaign

Update

Penulis: Dinda Kusuma Ati

Ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang.

Aku mengenali suatu negeri yang sudah merdeka, bahkan sudah merdeka selama 77 tahun. Negeri ini sangatlah hebat karena kaya akan sumber daya alam dan juga kental serta beraneka sekali ragam budayanya.

Selain itu, negeri ini juga memiliki adab dan norma-norma yang luhur, tentang kesopanan, tutur laku dan perilaku serta adab yang sangat tertata dan luar biasa.

Namun, seiring dengan perjalanan usianya, teknologi berkembang menjadi sangat  pesat, memunculkan globalisasi dan masuknya nilai-nilai baru dari luar negeri tersebut. Hal itu membuat beberapa rakyatnya terutama putra-putri bangsanya mulai melupakan siapa jati diri mereka, siapa jati diri bangsanya.

Mereka terlarut dalam trend-trend media sosial karena seringnya terpapar dengan kebudayaan barat, timbulah penyimpangan-penyimpangan yang dianggap “hype”, seperti pergaulan bebas dan gaya hidup “glamor” padahal uangnya juga nggak ada.

Selain itu, mereka seakan sibuk ambyar karena di PHP oleh gebetannya, tapi lupa bahwa mereka sendiri juga memberi harapan palsu terhadap bangsanya.

Sumpah Pemuda yang mereka ucapkan itu seakan seperti Janji Palsu. Katanya berbangsa yang satu, tetapi masih sering menghina satu sama lain, katanya bertumpah darah yang satu tapi masih acuh sama masalah negerinya, katanya berbahasa yang satu, tapi?. ya..gitu deh, bahasa sehari-harinya, literally bikin confuse gimana gitu.

Selain itu, banyak anak-anak di negeri itu yang tidak tahu lagu lagu nasional yang di wariskan oleh para pendahulunya, ya bagaimana tidak? lagu nasional nggak pernah viral yaa..

Aku melihat negeri itu memiliki potensi yang teramat besar untuk bisa menjadi negeri yang hebat kelak di masa depan. 

Tapi, bagaimana bisa suatu negeri bisa menjadi kuat dan besar, jika para penerus bangsanya saja tidak mengenali siapa jati dirinya? Tidak memahami potensi besar yang dimiliki oleh negerinya.

Merekapun tak bisa disalahkan sepenuhnya, karena mungkin saja, ini juga kesalahan atau keluputann para orang dewasa yang tidak memberikan hak hak mereka. Yakni, hak mereka untuk tahu, siapakah negerinya itu, se-hebat apa negeri yang mereka punya itu, seberapa keras negeri mereka berjuang dulu, dan apa saja amanah yang harus mereka pegang nantinya agar negeri itu menjadi berdiri kokoh ke depannya.

image

Sumber: kompasiana.com

Dan seperti halnya pepatah Jawa “Witing trisno jalaran saka kulino” yang berarti “cinta itu tumbuh karena terbiasa”. Maka, sudah seharusnya orang dewasa juga kita semua di negeri itu membiasakan kepada para penerusnya hal-hal yang berkaitan tentang kecintaan terhadap tanah air dan juga mengenalkan berbagai kekayaan dan potensi yang negeri mereka miliki, agar muncul rasa cinta tanah air di hati kalangan putra putri bangsa mereka.

Dan negeri yang diceritakan itu seperti negeriku, Indonesia. 

Indonesiaku, semoga kamu baik-baik saja.

Jangan lupakan jati diri bangsa Indonesia ya, Changemakers! 💙

Nah, Champ juga nggak lupa nih buat ajakin kalian ikut Challenge. Bisa banget join Challenge Satu Buku, Selangkah Lebih Maju. Dengan menyelesaikan  semua aksinya, kalian sudah berdonasi sebesar Rp12 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi ini akan digunakan 100% untuk sekolah yang membutuhkan buku atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan lainnya.

Pasuruan, 27 Agustus 2022


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone