#ForABetterWorldID

Candaan atau Perundungan? Katanya Hanya Bercanda, Kok Temenmu Sakit Hati?

profile

campaign

Update

Penulis: Putri Hasanah (@putrihasanah)


Sudah tidak heran lagi, kalau pelaku perundungan akan berdalih ‘’cuma bercanda’’ saat ditanya mengenai perilaku menyimpangnya. Weleh weleh, padahal pihak yang diajak bercanda bisa sakit hati karena candaan si pelaku yang di luar batas, dan pastinya kita tidak setuju dengan tindakannya yang dianggap “bercanda”. Yang perlu di pahami dan waspadai ialah hal hal yang termasuk perundungan tetapi dikemas dalam candaan, nah gimana tuh? Agak ribet ya…

Oke kita akan bahas dan kupas satu persatu 

  1. Menghina fisik seseorang 


Mungkin beberapa dari kita tidak menyadari dengan hal ini karena ‘’fisik seseorang’’ sering diselipkan ke dalam candaan. Misalnya ‘’Kok kamu jadi gemukan sih, kayak gajah tau gak hahaha’’ atau ‘’idih gosong amat tuh, kulit gak ada bedanya sama aspal jalan haha’’. Hal hal yang dilontarkan seperti itu sudah tidak bisa disebut bercanda ya, dikarenakan berbicara seperti itu sama dengan mengejek dan mendiskriminasi orang lain. Coba kita balik, apa kamu mau diperlakukan seperti itu?


  1. Menghina kemampuan seseorang 


Kalian pasti sering melihat teman atau salah satu kenalan yang daya tangkapnya kurang. Seperti jika mengerjakan ujian atau soal-soal pasti jarang mendapat nilai yang bagus, hal ini sering kali dijadikan bahan bercandaan pelaku perundungan saat mengetahui ada temannya yang tidak pintar menurutnya, contoh ‘’gimana sih, gitu aja gak bisa, malu tuh, sama anak SD haha’’ terdengar biasa tapi coba bayangkan, jika kita dihadapkan dengan situasi yang serupa tentu saja kita akan marah.


  1. Membawa bawa nama keluarga atau saudara 


Biasanya pelaku perundungan mengetahui pekerjaan yang dimiliki oleh orang tua  atau saudara dari temannya, lalu dia akan menggunakan hal tersebut untuk bahan candaan  seperti  ‘’wkwkwk wah bawa bakal terus nih, jarang ke kantin. Oh ya lupa orang tua kamu kan cuma petani’’ Candaan kata seperti itu yang sering mereka gunakan dengan dalih bercanda, mungkin menurut si pem-bully itu hal yang biasa. Padahal kita nggak bisa menormalisasikan bercandaan seperti itu.


  1. Mengingatkan masa lalu 


Tidak jarang pelaku perundungan akan mengungkit masa lalu, seperti saat seorang temannya merubah penampilan, padahal dulu nya seperti siswa atau siswi culun, maka mereka tidak akan segan untuk melontarkan kalimat ‘’Tau gak sih, kalo dulu kamu itu kayak anak culun kemana mana pake kacamata sekarang udah ganti ya, biar gak dikatain culun lagi wkwkwk’’. Mereka tidak akan sadar bahwa lawan bicara tidak mau mendengar kisah masa lalu mereka jika untuk ditertawakan.


  1. Menjatuhkan lawan bicara 


Dan yang terakhir adalah menjatuhkan lawan bicara agar mereka tampak lebih baik, hal ini juga mungkin tidak disadari oleh orang orang disekitarnya karena terkesan halus namun menusuk hati, contohnya ‘’kayak nya make up kamu ketebelan, liat tuh, kayak aku make up nya natural, riasan kamu kayak mau ngelenong aja hahaha’’ terdengar sepele bukan? Tapi siapa sangka jika kalimat tersebut memiliki dampak negatif bagi lawan bicara.

Itulah beberapa hal yang merupakan perundingan yang dikemas dalam bentuk candaan, oleh karena itu kita harus berhati hati dalam berbicara, siapa tau hal hal yang kita anggap bercanda justru malah menyakiti hati orang lain dan teruntuk kalian yang mengalami hal hal tidak mengenakkan seperti diatas jangan ragu untuk bercerita kepada keluarga atau teman terdekat agar mereka bisa membantumu, dan jangan membiarkan diri kalian diinjak injak seperti kotoran, pelaku perundungan wajib diatasi dan dilawan.


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign For Good app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone