Penulis: Syarifatul Amaliyah
Username: @syarifatulamaliyah
Kita semua pasti sudah tahu, kalau bahan bakar fosil yang kini menjadi sumber energi utama bagi kebutuhan manusia akan habis suatu saat nanti. Faktanya, berdasarkan pemaparan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bapak Arifin Tasrif, 9 tahun lagi minyak bumi di Indonesia akan habis, jika nggak ditemukan cadangan baru, gas bumi akan habis 22 tahun mendatang, dan batubara akan habis 65 tahun lagi. Jika tidak ditemukan alternatif baru, bagaimana kita memenuhi kebutuhan energi di masa mendatang?
Maka dari itu, kita perlu menemukan energi alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan manusia akan energi di masa mendatang. Salah satu opsi energi alternatif yang potensial adalah energi biogas. Bahan utama untuk memproduksi biogas tersedia di mana pun. Mulai dari tinja manusia, kotoran dan urin hewan, hingga sampah organik. Sesuatu yang selama ini dianggap “menjijikkan dan kotor” ternyata memiliki manfaat yang tinggi!
Sumber: tirto.id
Akan tetapi produksi dan penerapan energi biogas membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak dan pemangku kepentingan. Pemerintah merupakan pihak utama yang dapat menggerakkan circle ini, dengan merancang sistem yang sesuai dengan masing-masing daerah, membentuk tim ahli atau kader di setiap daerah, dan yang terpenting mengedukasi masyarakat terutama dari kalangan awam.
Indonesia tercatat memiliki potensi Energi Baru dan Terbarukan lebih dari 400 GW, patut disayangkan karena dari jumlah tersebut pemanfaatannya baru mencapai 2,5 % atau 10 GW. Padahal kita memiliki harta karun yang luar biasa melimpah untuk menggantikan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbarui.
Champ juga mau ajak Changemakers untuk melakukan aksi baik dengan ikutan Challenge Dinginkan Bumi Dengan #AkuSupplyOksigen. Yuk, Turunkan Suhu Bumi Bersama Bendega! Aksi yang terselesaikan akan menjadi donasi sebesar Rp20 ribu yang digunakan untuk penanaman dan perawatan pertumbuhan mangrove.