Penulis: Sukma Putri Utami (@sukmaputami)
"Bersikaplah baik, karena semua orang berjuang keras."-Auggie
Hai, Changemakers!
Tahukah kalian apa itu pendidikan inklusi?
Pendidikan inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan di mana setiap anak dengan segala kondisi fisik dan kecerdasan dapat mengikuti pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama.
Saat ini, semua sekolah sudah diwajibkan untuk menerapkan inklusi dan menerima anak berkebutuhan khusus (abk) sebagai bagian dari siswa mereka. Tetapi faktanya, attitude atau sikap terhadap pendidikan inklusi masih menjadi PR. Baik bagi guru-guru, komunitas sekolah, orang tua dengan anak tanpa kebutuhan khusus, serta masyarakat umum.
Seperti dalam film Wonder, Auggie, tokoh utama dalam film, yang dianggap berbeda dari anak lain, mengalami banyak tantangan ketika memutuskan untuk bersekolah di sekolah umum. Berikut ini beberapa tantangan dalam film dan yang mirip dengan keadaan dunia nyata:
Orang-Orang Sekitar Cenderung Hanya Fokus pada Karakteristik Fisik
Foto: instagram @dariadochevaya
Pada film Wonder, Auggie dijauhi teman-teman sekolahnya karena tampilan fisiknya. Ia bahkan dilabeli dengan sebutan-sebutan yang negatif seperti “Ghostface.” Padahal, Auggie miliki kelebihan yang nggak kalah dibandingkan dengan teman-teman sebayanya. Anak berkebutuhan khusus yang menunjukkan perilaku berbeda seperti hiperaktif, kesulitan mengendalikan rasa marah, atau karakteristik menantang lainnya cenderung mendapat prilaku negatif dari lingkungan sekitarnya (lingkup sekolah). Anak yang kesulitan belajar juga cenderung mengalami hal ini. (Krischler, M., Pit-ten Cate, I. M., & Krolak-Schwerdt, S., 2018).
Merasa Kurang Percaya Diri
Foto: m.tabloidbintang.com
Auggie beberapa kali meragukan keberhagaan dirinya akibat feedback negatif yang ia terima dari lingkungan sekitar. Hal ini membuat Auggie lebih nyaman menggunakan helm astronot atau penutup muka. Stigma dan steorotipe negatif yang dialami anak berkebutuhan khusus erat kaitannya dengan pembentukan kepercayaan diri mereka.(Haft, Stephanie L., de Magalhaes, Caroline G., Hoeft, Fumiko., 2022).
Sulit Berteman dan Rentan Menjadi Korban Bully
Foto: jateng.tribunnews.com
Awalnya, Auggie kesulitan mencari teman dan bahkan pernah berselisih paham dengan satu teman dekatnya Jack. Hal ini juga sering ditemui pada anak berkebutuhan khusus. Khususnya yang memiliki karakteristik sulit mempersepsi stimulus sosial (autisme). Mereka merasa sulit berteman, karena isolasi sosial dan bully (Cook, Anna, Ogden, Jane, Winston, Naomi, 2018).
Kebanyakan tantangan yang telah dijelaskan bersumber dari sikap negatif terhadap anak berkebutuhan khusus atau pendidikan inklusi. Padahal sikap terhadap pendidikan inklusi menjadi faktor penting dalam menyukseskan pendidikan inklusi itu sendiri. Jika sikap orang tua, guru, dan lingkungan sekolah baik, maka pendidikan inklusi dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi pendidikan Indonesia.
Dari film ternyata kita bisa mengambil banyak pelajaran ya, Changemakers. Sama nih, dengan Challenge #BelajarTidakHanyaDariSekolah, Belajar dari Mana Saja yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Cukup dengan menyelesaikan 4 aksi, kamu sudah membuka donasi sebesar Rp 15 ribu yang akan digunakan untuk membantu kegiatan belajar mengajar Lentera Belajar Indonesia. Belajar iya, donasi juga iya. Yuk, take action sekarang juga!
Referensi:
Cook, Anna, Ogden, Jane, Winston, Naomi. (2018). Friendship motivations, challenges and the role of masking for girls with autism in contrasting school settings, European Journal of Special Needs Education, 33, 3, 302–315
https://doi.org/10.1080/08856257.2017.1312797
Haft, Stephanie L., de Magalhaes, Caroline G., Hoeft, Fumiko. (2022). A Systematic Review of the Consequences of Stigma and Stereotype Threat for Individuals With Specific Learning Disabilities. Journal of Learning Disabilities, 00, 1-17. doi: https://doi.org/10.1177/00222194221087383
Krischler, M., Pit-ten Cate, I. M., & Krolak-Schwerdt, S. (2018). Mixed stereotype content and attitudes toward students with special educational needs and their inclusion in regular schools in Luxembourg. Research in Developmental Disabilities, 75, 59–67. doi:10.1016/j.ridd.2018.02.007
https://disdik.depok.go.id/pendidikan-inklusif/