Hai, Changemakers!
Kalau denger kata “pasar” apa, sih, yang pertama kali muncul di kepala kamu? Tempat yang kumuh, panas, dan penuh banyak orang. Sampai-sampai kalau diajakin Mama ke pasar tuh, suka males, bener, nggak? Eitsss, jangan salah! Sekarang udah banyak pasar yang direvitalisasi supaya jadi makin nyaman dan aman. Banyak juga pasar-pasar yang sekarang malah jadi tempat kulineran segala usia. Penasaran ada apa aja? Yuk, simak daftarnya di bawah ini!
1. Pasar Baru, Jakarta

Berada di kawasan Jakarta Pusat, pasar ini jadi salah satu pusat perbelanjaan tertua di Jakarta yang berdiri sejak 1820, bisa dilihat dari arsitekturnya yang bergaya neoklasik. Di sini, kamu bisa belanja berbagai macam barang kayak sepatu, baju batik, kerajinan tangan, alat olahraga, sampai alat musik. Nggak lupa kamu juga bisa thrifting di gedung Metro Atom Pasar Baru, loh, soalnya ada sekitar 200 toko thrifting store. Wah, surga!
Udah puas belanja terus laper? Tenang, Pasar Baru juga terkenal sama kuliner legendarisnya kayak Bakmi Gang Kelinci yang buka setiap hari mulai dari jam 07.00 WIB, tekstur bakminya yang kenyal dan bebas dari kandungan babi ini jadi favorit orang-orang dari dulu. Ada juga Soto Betawi H. Oji yang terkenal sejak 1985, dan Cakwe Ko Atek yang juga terkenal sejak 1971. Saking enaknya kulineran di Pasar Baru, kamu harus siap-siap antre, ya!
2. Pasar Lama, Tangerang

Kamu pasti udah nggak asing, nih, sama pasar yang satu ini soalnya tiap scroll media sosial banyak banget yang bahas. Yap, bener banget! Pasar Lama Tangerang! Pasar yang terletak di Jalan Kisamaun, Sukasari, Tangerang, ini sebenarnya kawasan pertokoan dan pemukiman penduduk yang rata-rata adalah pedagang. Setelah revitalisasi pada 2012 lalu, pasar ini jadi tempat wisata kuliner terutama surganya street food.
Ada banyak banget kuliner yang ditawarkan mulai dari cemilan sampai makan berat. Biar nggak bingung, Champ mau rekomendasiin beberapa kuliner yang terkenal. Pertama, Pan & Cake Souffle Pancake. Kamu pernah liat Japanese Souffle Pancake yang jiggle-jiggle itu, nggak? Nggak usah jauh-jauh ke Jepang, karena kamu bisa cobain di Pasar Lama Tangerang. Dijamin enak dan terjangkau!
Kedua, Sate Ayam H. Ishak, sate ayam ini cukup legendaris karena udah berdagang selama 68 tahun dan cuma berjualan di sini aja. Satenya juga dibakar dengan menggunakan arang batok dan bumbu kacangnya itu pakai kacang madura yang beda sama kacang biasanya. Terakhir, ada Kepak Madu Mael yaitu ayam yang dimarinasi selama 12 jam dan dibakar sampai kecoklatan. Rasanya perpaduan antara gurih, asin, dan manis. Duh, Champ jadi ngiler.
3. Pasar Beringharjo, Yogyakarta

Berdiri sejak tahun 1758, awalnya Pasar Beringharjo hanya wilayah bekas hutan beringin yang dijadikan pasar sebagai tempat bertransaksi warga Yogyakarta. Barulah pada tahun 1925, wilayah pasar ini resmi dinamakan Pasar Beringharjo. Nama ‘Beringharjo’ sendiri ternyata merupakan pemberian dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII yang memiliki arti wilayah yang semula hutan beringin (bering) diharapkan bisa memberikan kesejahteraan (harjo). Hingga saat ini, Pasar Beringharjo masih menjadi pusat perdagangan di Yogyakarta.
Selain menjual berbagai keperluan dan oleh-oleh, Pasar Beringharjo juga terkenal dengan wisata kuliner legendaris yang udah ada sejak puluhan tahun lalu. Diantaranya ada Pecel Senggol yaitu pecel sayur yang dikasih tambahan kembang turi. Nama Pecel Senggol sendiri muncul karena dulu kiosnya itu sangat sempit sampai membuat pembelinya saling senggol.
Ada juga, Sate Kere Mbah Suwarni yang terkenal sejak 38 tahun lalu. Buat kamu yang belum tau, Sate Kere itu adalah sate dengan bahan dasar jeroan sapi kayak kikil, jantung, dan usus yang dibakar lalu disiram dengan bumbu kacang. Tenang, Mbah Suwarni juga menjual sate daging, kok! Sate ini udah jadi langganan orang-orang karena punya cita rasa yang manis gurih dengan tekstur kenyal.
4. Pasar Cihapit, Bandung

Kamu tanya di Pasar Cihapit ada apa aja? Sini, aku kasih tau, ya. Di Pasar Cihapit ini kamu bisa belanja sambil hunting kuliner! Mulai dari jajanan tradisional legendaris kayak Surabi khas Bandung yang punya berbagai varian dan topping sampai makanan kekinian yaitu ramen dengan harga terjangkau. Ada juga, warung nasi yang jadi langganan keluarga Presiden Soekarno dan Ridwan Kamil yang bernama Warung Nasi Bu Eha. Warung masakan Sunda ini udah berdiri sejak 1947, mereka menjual banyak pilihan lauk seperti ayam bakar, aneka pepes, ikan goreng, dan aneka tumis sayuran. Masakannya juga dijamin selalu hangat dan yang nggak boleh ketinggalan adalah sambal dadak yang sedap dan segar.
By the way, dulunya Pasar Cihapit itu sempat jadi tempat penampungan tawanan Jepang, loh. Meskipun begitu, mereka berhasil menghapus image seremnya bahkan pasar tradisional ini justru bertransformasi jadi pasar digital setelah bekerja sama dengan Gojek-Tokopedia (GoTo). Jadi, pembeli semakin dimudahkan karena bisa memilih pembayaran cashless. Ih, keren!
5. Pasar Sukawati, Bali

Kebanyakan turis kalau mengunjungi Pasar Seni Sukawati pasti cuma belanja oleh-oleh atau kerajinan tangan khas Bali. Emang sih, sesuai namanya di pasar ini banyak menjual barang-barang seni seperti pakaian, lukisan, layangan tradisional, ataupun tas dan kesenian lain.
Tapi, coba deh, cicipin kuliner tradisional yaitu Nasi Tahu Sukawati Men (Ibu) Sarti. Menu yang dijual terdiri dari nasi putih, tahu goreng, sayur urap kacang panjang, kerupuk tahu, dan sambal terasi. Meskipun terlihat sederhana, begitu dicoba, Champ jamin kuliner yang satu ini bikin kamu ketagihan! FYI, Men Sarti udah jualan nasi tahu ini sejak tahun 1963, jadi jangan heran kalau tiap hari pasti ramai pelanggan yang datang.
Main ke pasar nggak selamanya meninggalkan kesan buruk, kok, apalagi saat ini pemerintah udah mulai gencar melakukan revitalisasi ke pasar-pasar tradisional di berbagai daerah supaya pasar jadi semakin nyaman untuk dikunjungi. Yuk, main ke pasar untuk bantu UMKM kita semakin berkembang dan jangan lupa cobain rekomendasi kuliner yang Champ buat, ya! Kalau di pasar dekat rumah kamu ada rekomendasi kuliner apa, nih? Share di kolom komentar, ya.