Hai, Changemakers!
Pada tanggal 13 dan 14 November kemarin Business 20 (B20) Summit sukses dilaksanakan di Bali, Indonesia. Acara yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center ini cukup menarik perhatian masyarakat, karena hadirnya tokoh-tokoh ternama seperti CEO Tesla Elon Musk, CEO Unilever Alan Jope, dan Duta Perempuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Anne Hathaway.
B20 Summit sendiri merupakan forum dialog resmi yang menjadi bagian dari rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) di bawah Sherpa Track yang berfokus pada pembahasan tentang geopolitik, anti korupsi, pembangunan, perdagangan, energi, perubahan iklim, dan kesetaraan gender. Sementara, G20 adalah forum kerja sama ekonomi multilateral yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia dengan fokus utama mengenai masalah ekonomi, seperti kebijakan fiskal, moneter, regulasi keuangan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.

Di hari kedua acara B20, Aktris Anne Hathaway selaku UN Women Goodwill Ambassador hadir secara virtual sebagai pembicara dalam sesi “Percepatan Transformasi Ekonomi dan Pertumbuhan Produktivitas yang Inklusif”. Dalam pidatonya yang menginspirasi, Anne banyak membicarakan tentang kesetaraan gender dan inklusivitas. Yuk, simak isi pidato Anne Hathaway secara lengkap!
Tegas Soal Kesetaraan Gender

“Partisipasi wanita dan kekuatan yang setara adalah dasar dalam setiap perkembangan untuk semua orang. Kesetaraan antara pria dan wanita membuat kita semakin aman, sejahtera, bahagia, dan lebih sukses,” ucap Anne saat mengawali pidatonya.
Anne menyadari kondisi saat ini masih sulit dan bahkan mungkin butuh waktu 300 tahun lagi untuk mencapai kesetaraan gender.

“Masalah kesetaraan, butuh lebih dari sekedar harapan agar kita memperoleh masa depan yang lebih baik. Posisi perempuan masih jauh dari angka aman. Kontribusi, partisipasi, dan kepemimpinan wanita masih sering tidak dihargai,” lanjutnya.
Dalam pidatonya Anne juga menyoroti hak dan kebebasan perempuan seperti memperoleh pekerjaan, pendidikan, dan membuat pilihan atas tubuhnya sendiri juga seolah dirampas. Salah satunya disebabkan karena regulasi pemerintah dan diperparah dengan adanya pandemi COVID-19.
“Adanya intensifikasi menakutkan dari kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan. Ancaman lain terhadap keselamatan perempuan adalah hilangnya peluang ekonomi secara seismik,” lanjutnya.
Saat pandemi COVID-10 setidaknya ada jutaan perempuan yang kehilangan pekerjaan di tahun 2020. Anne juga mengatakan kalau perempuan kehilangan pekerjaan dengan tingkat yang lebih cepat dibanding pria dan telah keluar dari dunia kerja lebih lama. Ironisnya, ketika harga bahan bakar dan pangan naik secara global di tengah keadaan darurat iklim, kontribusi perempuan untuk memulihkan pasar menjadi lebih penting dari sebelumnya. Pandemi pun menunjukkan betapa kemajuan masa depan kita semua bergantung pada keterampilan dan kepemimpinan perempuan.
Anne juga mengajak kita semua untuk mendobrak bias kultural yang secara otomatis memberi label pada kata “care” atau perawatan sebagai pekerjaan perempuan, Anne Hathaway menambahkan “Selama pandemi, perempuan melakukan 512 miliar jam tambahan untuk pekerjaan domestik di rumah. Bahkan dari sebelum pandemi, perempuan jauh lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengerjakan pekerjaan domestik dibandingkan pria.”
Tawarkan Solusi yang Bisa Dilakukan

Pada pidatonya Anne Hathaway sebagai perwakilan dari UN Women juga memberikan langkah-langkah yang bisa dijadikan solusi jika diterapkan yaitu dengan memprioritaskan penciptaan lapangan kerja yang ramah keluarga, dimana mencakup jam kerja fleksibel, cuti melahirkan berbayar, dan adanya fasilitas penitipan anak di rumah.
“Ini saatnya kita harus bertindak, tidak hanya untuk memulihkan apa yang telah dirampas dari perempuan ataupun anak-anak perempuan, tetapi juga untuk mengakhiri status quo yang membuat ketidaksetaraan terus berkembang. Taruhannya tidak bisa lebih tinggi lagi. Dunia, bukan hanya wanita, butuh solusi yang lebih inovatif dari pada sebelumnya.”
Selain itu, Anne juga menekankan bahwa dengan mengoptimalkan inklusivitas dapat meningkatkan kesempatan kita untuk mencapai kesetaraan gender.

“Saya mendorong anda untuk menempatkan perempuan di jantung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi. Jadilah arsitek masa depan yang lebih baik dengan melakukan apa yang belum pernah dilakukan orang lain secara efektif sebelumnya. Prioritaskan wanita untuk kebaikan semua,” ujar Anne Hathaway saat menutup pidatonya.
Keren banget, ya, pesan-pesan yang disampaikan dalam pidatonya Anne Hathaway saat hadir di B20 Summit. Champ setuju banget kalau kesetaraan gender itu penting, bukan cuma buat perempuan, tapi untuk dunia yang lebih baik. Nah, sesuai ajakan Anne Hathaway, kamu juga bisa mendobrak bias yang sering didapat perempuan dan wujudkan iklusivitas juga kesetaraan melalui Challenge Ciptakan Kesetaraan, Dalam Pekerjaan Domestik di Rumah #BerbagiPeran.
Dengan menyelesaikan Challenge ini kamu bisa membantu menghilangkan stereotip terkait ketimpangan gender yang mendominasi pekerjaan rumah sekaligus berdonasi sebesar Rp10 ribu yang disponsori oleh Kampus Merdeka dan Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi yang terkumpul akan dipergunakan untuk pembuatan workshop dalam pembagian peran anggota keluarga di dalam rumah tangga bersama Yayasan Pulih. Yuk, selesaikan Challenge-nya!
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=M60Kx0nQ-Sc