Hai, Changemakers!
Siapa yang kemarin nonton opening ceremony World Cup? Minggu, 20 November 2022 kemarin, Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar resmi dimulai. Upacara pembukaan digelar di Stadion Al Bayt, Qatar, dan didatangi oleh beberapa pemimpin dunia seperti Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Pangeran Saudi Arabia Mohammed Bin Salman. Ada pula penampilan dari Jungkook BTS yang turut meramaikan pembukaan Piala Dunia FIFA 2022. Eh, tapi kamu tahu, nggak, ada seseorang yang menjadi sorotan juga, loh, yaitu Ghanim Al Muftah. Siapa, sih, dia?

Profil Ghanim Al Muftah
Lahir pada 5 Mei 2002, Ghanim Al Muftah adalah seorang YouTuber yang diangkat menjadi Duta Piala Dunia FIFA 2022. Di YouTube, Ghanim Al Muftah memberikan motivasi dan bercerita tentang hidupnya. Ia terlahir dengan kondisi langka yang dikenal dengan Caudal Regression Syndrome (CRS). Kondisi ini menyebabkan Ghanim lahir tanpa bagian bawah tubuhnya. Tapi hal ini nggak menghentikan semangat Ghanim untuk menyukai olahraga ekstrem, seperti scuba diving, skateboard, hingga panjat tebing. Nggak cuma itu, Ghanim juga memiliki bisnis es krim, Gharissa Ice Cream. Oh, ya, ia juga seorang mahasiswa Ilmu Politik di Loughborough University. Inspiratif!

Tampil Bersama Morgan Freeman
Di upacara pembukaan Piala Dunia FIFA 2022 pada Minggu (20/11), Ghanim Al Muftah melantunkan ayat suci Al-Qur’an, yaitu Surat Al-Hujurat ayat 13 di depan 60.000 orang. Selain membacakan ayat suci, aktor asal Amerika Serikat, Morgan Freeman juga berbincang dengan Ghanim di atas panggung.

Aksesibilitas dan inklusivitas di Piala Dunia FIFA 2022
Salah satu key goals dari Piala Dunia FIFA 2022 adalah memastikan kalau semua orang mempunyai kesempatan yang sama dalam menikmati turnamen-turnamen yang ada. Hal ini dimulai dengan membuat stadium mudah diakses oleh difabel. Penyelenggara Piala Dunia FIFA 2022 juga memastikan, kursi roda dapat mengakses stadium dengan mudah.
Untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, penyelenggara nggak hanya membuat stadium mudah diakses untuk pengguna kursi roda, tapi juga hal-hal lainnya yang membuat semua orang nyaman. Salah satu contohnya adalah membuat Sensory Room, yaitu ruangan khusus untuk orang dengan autisme dan orang dengan penyakit kognitif lainnya, untuk meringankan kecemasan berlebih saat pertandingan berjalan.
Nah, dari Piala Dunia FIFA 2022, kita tahu kalau aksesibilitas dan inklusivitas perlu banget kita terapkan di event-event lain, besar ataupun kecil. Hal ini diperlukan karena semua orang harus punya kesempatan yang sama!