Kalau lagi ngerasa down dan nggak punya semangat gara-gara mikirin kehidupan atau lagi insecure sama diri sendiri biasanya apa yang kamu lakuin? Mungkin banyak yang ngatasin hal ini dengan cara dengerin lagu galau supaya nangis atau menghibur diri sambil nonton film dan makan comfort food. Bener, nggak? Tapi, coba deh, baca beberapa quotes inspiratif dari buku-buku yang diangkat dari kisah nyata, soalnya banyak pelajaran yang bagus banget dan bisa bikin kamu semangat lagi. Penasaran? Yuk, disimak!
1. “There is no elevator to success, you have to take the stairs.”
Quote simpel tapi ngena banget karena kalau dipikir-pikir sukses itu nggak ada yang instan kayak naik elevator yang cuma perlu diem terus udah sampai di lantai yang kita mau. Meraih kesuksesan emang kayak naik tangga, butuh waktu dan perjuangan untuk bisa sampai di lantai yang kita mau. Widih, keren banget ya kutipan yang diambil dari serial buku Chicken Soup for The Soul karya Jack Canfield.
Sesuai judulnya, buku ini dikasih nama Chicken Soup for The Soul karena berisikan kumpulan cerita yang menghangatkan kayak lagi makan sup ayam pas turun hujan. Cerita-cerita yang diangkat emang sederhana karena merupakan pengalaman dari orang-orang biasa yang ditemui penulis. Bukunya ini juga punya topik yang berbeda-beda jadi bisa kamu baca menyesuaikan kondisi atau mood kamu. Selain itu, saking populernya buku ini juga dibikin versi graphic novel, jadi mata kamu bisa dimanjakan dengan ilustrasi yang indah dari Kim Dong Hwa.
2. “Be you and embrace your differences as things that make you unique and special. “Different” shouldn’t be considered confusing, negative, or something that divides us. It should be a quality we applaud and admire within ourselves and others.”
Kutipan ini ditulis langsung sama aktris Lily Collins, pemeran serial Netflix Emily in Paris, di buku autobiografinya yang berjudul Unfiltered: No Shame, No Regrets, Just Me. Dalam bukunya, Lily banyak ceritain pengalaman pribadinya termasuk masa-masa kecilnya yang pernah dibully karena punya alis tebal, dianggap aneh karena aksen British-nya waktu pertama kali pindah ke Amerika, sampai pengalamannya berjuang melawan eating disorder.
Lewat buku ini, Lily berharap tulisannya bisa membantu orang-orang khususnya perempuan yang juga merasakan hal yang sama bisa punya harapan untuk bangkit. Sesuai dengan quote di atas, Lily juga mendorong kita untuk nggak perlu malu karena “berbeda”, alih-alih jadi suatu perdebatan perbedaan harusnya bisa menjadi suatu hal yang unik dan spesial.
3. “Having eyes, but not seeing beauty; having ears, but not hearing music; having minds, but not perceiving truth; having hearts that are never moved and therefore never set on fire. These are the things to fear.”
Siapa yang udah pernah baca buku satu ini? Atau bahkan masuk ke daftar buku favorit kamu saking isinya bagus banget? Buku yang berjudul Totto-chan: The Little Girl at the Window ditulis oleh Tetsuko Kuroyanagi yang ternyata merupakan peran utama dalam buku ini. Jadi, sebenarnya Totto-chan adalah panggilan penulis waktu kecil saat masih bersekolah di tahun 1940-an atau ketika masa Perang Dunia II.
Meskipun isinya ringan karena banyak menceritakan kehidupan anak-anak, buku ini juga sarat makna. Terutama tentang pendidikan dari sekolah yang bernama Tomoe Gakuen, di mana kepala sekolahnya sangat menghargai imajinasi anak dan menerapkan sistem pendidikan yang unik. Secara nggak langsung, anak-anak di sekolah itu juga diajarkan tentang persahabatan, rasa hormat, dan menghargai orang lain.
4. “Don't cling to things because everything is impermanent.”
Buat kamu yang lagi kehilangan atau baru aja ditinggal pergi sama orang terdekat, mungkin buku Tuesdays with Morrie karya Mitch Albom bisa jadi salah satu proses healing dan mengubah perspektif kamu tentang kematian ataupun kehidupan. Menceritakan kisah penulis yaitu Mitch Albom dengan profesornya di kampus dulu Morrie Schwartz yang mengadakan sesi kuliah di setiap hari selasa. Saat itu, Morrie didiagnosis ALS dan diprediksi hidupnya nggak akan lama lagi.
Bukannya sedih ataupun marah dengan kondisi yang dideritanya, Morrie justru banyak mengajarkan Mitch tentang bagaimana kita harus menghargai waktu dan memaknai sebuah kematian. Setiap sesi mereka pada hari selasa akhirnya menjadi pelajaran kehidupan yang berharga bagi Mitch.
5. “Who is an unfortunate person? One who looks at other people and sees only their flaws.”
Nah, buku terakhir rekomendasi dari Champ ada Love for Imperfect Things karya Haemin Sunim yang cocok banget dibaca kalau kamu lagi insecure sama diri sendiri atau pas lagi lihat kehidupan orang lain yang kayaknya sempurna banget. Di buku ini, banyak cerita pengalaman penulis tentang bagaimana di dunia ini nggak ada yang sempurna dan juga kalimat-kalimat yang bikin kita bisa lebih menerima kekurangan diri kita sendiri.
Contohnya kayak quote di atas, menurut Haemin Sunim orang yang paling nggak beruntung adalah orang-orang yang ketika melihat orang lain malah membandingkan diri mereka sendiri dan cuma melihat kekurangan dirinya aja. Kalau kamu aja nggak tega ngasih komentar negatif ke orang lain, kok bisa tega bilang hal negatif tentang diri kamu sendiri? Hayooo, udah ya, jangan insecure lagi!
Buku emang benar-benar jembatan ilmu, ya, soalnya ada banyak banget ilmu yang bisa kita dapat. Dari beberapa rekomendasi buku di atas, quote buku mana yang paling ngena buat kamu? Tulis di kolom komentar, ya, biar kita bisa berbagi pengalaman seperti penulis-penulis di atas.
Ngomong-ngomong soal pengalaman, pastinya kamu juga punya banyak pengalaman menarik, kan? Nah, coba deh ceritain ke Champ siapa tau cerita kamu akan dimuat di aplikasi Campaign #ForChange dan media sosial Campaign.com! Yuk, bagikan cerita kamu di http://bit.ly/ChangemakersStory sebelum tanggal 15 Desember.