Hai, Changemakers!
Champ percaya sih, kalau kamu udah baca konten ini pasti kamu keren, soalnya udah melakukan banyak aksi baik di aplikasi Campaign #ForChange. Definisi keren juga relatif ya, bagi setiap orang. Mungkin kamu bakal bilang seseorang keren karena penampilannya, sifatnya, maupun prestasinya. Nggak peduli status sosialnya, mereka sering jadi role model.
Ngomongin soal keren, pas banget kali ini kita bakal ngobrol-ngobrol bareng anggota AIESEC Bandung, yaitu Kak Egan dan Kak Annisa. Ngobrolin aksi sosial sampai anak muda keren! Kepoin di bawah.
Halo, kak. Boleh perkenalkan diri kakak terlebih dahulu? Nama, asal, dan institusi?
Kak Egan: nama aku Muhammad Egan Renjiro. Aku berasal dari Jakarta! Aku sendiri sedang mengejar gelar S1 IUP Sistem Informasi dari Fakultas Rekayasa Industri (FRI) di Telkom University!
Kak Annisa: Halo, team Campaign! Salam kenal ya. Namaku Annisa Nurul Fadhilah, biasa dipanggil Ica. Asalku dari Bandung dan saat ini sedang menjalani tahun ketiga kuliah di Politeknik STTT Bandung sebagai Mahasiswa Kimia Tekstil.
Kemarin kan, sudah menyelesaikan beberapa Challenge. Challenge favorit kakak yang mana dan kenapa?
Kak Egan: Menurutku yang paling menarik dan menjadi favorit adalah Challenge mulai pilihan makanan lebih baik bersama Eathink karena #OurFoodChoiceMatters!
Aku melihatnya menarik karena aku bisa belajar banyak mengenai makanan-makanan yang aku makan setiap hari dan juga belajar gimana caranya agar makanan tersebut bisa menjadi lebih sehat.
Kak Annisa: Dari keempat Challenge campaign yang aku lakukan, yang paling berkesan yaitu Challenge dari “Bantu Sesama di #HariPanganDunia2022”.
Dari Challenge ini, aku disadarkan kembali bahwasannya kegiatan makan, dengan atau bersama siapa pun itu, dan merasakan kenyang adalah suatu bentuk kebutuhan dalam hidup yang prosesnya patut semua orang syukuri dengan sepenuh hati.
Plus, saat aku tahu kalau dengan melakukan Campaign ini aku bisa bantu sesama untuk mendapatkan makanan yang layak, rasanya langsung terpanggil banget!
Senang rasanya bisa melakukan Campaign ini secara mindful terhadap kegiatan makan dan disaat yang sama membantu yang lainnya untuk merasakan hal yang sama.
Gimana perasaan kakak setelah menyelesaikan beberapa Challenge dan mulai #DonasiTanpaUang
Kak Egan: Aku merasa bangga! Aku bisa bangga menyelesaikan beberapa Challenge dan mulai #DonasiTanpaUang. Karena menurutku, Challenge-Challenge yang diberikan sangat relevan di dunia sekarang. Dengan relevansi itu, aku merasa sudah menjadi bagian atau menjadi kontributor untuk kebaikan lingkungan, sosial, dan lain lain.
Nggak hanya relevansi, menurutku Challenge-Challenge yang bertajuk #DonasiTanpaUang dikemas dengan cara yang sangat baik dimana kita para pelaku Campaign dapat merasakan apa yang kita kontribusikan!
Kak Annisa: Jujur aku merasa super semangat, senang, dan puas! Menyegarkan rasanya saat aku tahu kalau kita bisa berdonasi dengan melakukan gerakan bermanfaat dan berdampak baik (untuk diri sendiri maupun sekitar) selama menjalani Campaign. Yang bahkan gerakan itu kemudian dihargai oleh lembaga tertentu dalam bentuk uang untuk membantu mereka yang membutuhkan!🔥 Jadi end-resultnya, semua hal dan dampak positif dapat dirasakan oleh semua pihak. Sistem yang super keren pokoknya!
Menurut kamu anak muda yang keren itu yang seperti apa, sih?
Kak Egan: Menurutku, keren itu relatif! Perspektif terhadap “keren” akan berbeda di mata setiap orang. Kalau di perspektifku, orang keren adalah mereka yang mau mencoba! Mencoba untuk menjadi lebih baik untuk dirinya, semua orang, dan lingkungan sekitarnya!
Aku percaya mereka itu keren karena mereka lah yang dapat mengubah semua nya. Membuat dampak positif yang lebih besar untuk segala kalangan dan entitas!
An agent of changes, prosperity, & impact!
Kak Annisa: Menurutku, anak muda yang keren itu adalah mereka yang memiliki keinginan kuat untuk memberikan dampak baik bagi sesama! Mereka yang bersedia untuk bekerja keras dalam bertumbuh, terus belajar hingga dapat menjadi seorang pemimpin. Mereka yang berani untuk mengejar mimpi-mimpinya!
Untuk saat ini, anak-anak muda yang sedang memperbaiki sistem besar yang timpang adalah mereka yang kerennya luar biasa untukku, karena dampak yang akan mereka bawa nggak cuma baik untuk mereka diri sendiri tapi juga semua orang. Dan hal ini tentu aja dimulai dari langkah-langkah kecil, seperti ambil aksi di aplikasi Campaign #ForChange contohnya.
Setelah program kolaborasi selesai, masih mau buat dampak baik bersama Champ di aplikasi Campaign #ForChange nggak, nih?
Kak Egan: Challenges yang ada di aplikasi Campaign #ForChange sangat lah menarik secara umum. Untuk penggunaannya sendiri, mungkin aku nggak akan seaktif sebelumnya karena kesibukanku yang semakin bertambah.
Tapi, tentunya aku akan merekomendasikan Challenges yang ada di aplikasi Campaign ke teman-temanku karena nggak hanya menarik, melainkan juga sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat membuat kontribusi dampak positif yang besar!
Kak Annisa: Tentu saja! Menurutku Challenge-Challenge dalam aplikasi Campaign #ForChange memiliki kegiatan aksi yang dampaknya sepadan dengan effort yang kita berikan. Lalu, kalau kita bisa secara bersamaan melakukan aksi yang berdampak sembari berdonasi, kenapa ngga?❤️🔥
Wah, ternyata "pemuda keren" menurut Kak Egan dan Kak Annisa sama, yaitu pemuda yang mau berjuang untuk mimpi-mimpinya dan untuk orang-orang di sekitarnya. Berarti mereka udah jadi pemuda yang keren, yah. Karena mereka udah ambil aksi untuk dunia yang lebih baik. 🤩
Kamu juga bisa jadi keren kayak mereka dengan ikutan Challenge Bina Kewirausahaan Disabilitas Terarah melalui #KitaBerdayauntukBerkarya. Dengan menyelesaikan Challenge yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik ini, kamu akan membuka donasi sebesar Rp17,5 ribu yang akan digunakan untuk membuka kelas kewirausahaan bersama teman difabel dengan cakupan yang lebih luas serta membuat brand eksklusif produk hidroponik khas yang dikembangkan oleh teman difabel bersama dengan tim Bertuah. Yuk, buat aksi baikmu sekarang.