#ForABetterWorldID

Demam Lato-Lato di Indonesia, Ini Beberapa Fakta Mainan Viral Terbaru

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers!


Hari ini kamu udah dengar suara tak-tok-tak-tok belom, nih? Eits, bukan abang tukang bakso, tapi suara lato-lato alias mainan tradisional yang lagi viral. Lato-lato atau clackers ball emang lagi ngetren banget di Indonesia dan digandrungi semua kalangan baik anak-anak sampai orang dewasa. Apalagi dengan adanya peran media sosial permainan ini jadi makin viral.


Katanya, sih, lato-lato udah ada di Indonesia dari jaman dulu dan lebih sering dimainkan sama anak-anak di pedesaan. Hmmm, terus kok bisa heboh lagi, ya? Biar nggak kepo, yuk, cari tahu beberapa fakta soal lato-lato bareng Champ! πŸ˜†


Asal-Usul Lato-Lato

image

Foto: Herworld Indonesia

Mainan yang mengeluarkan bunyi khas ini aslinya berasal dari Amerika Serikat sejak tahun 1960-an. Dulu, mainan yang terdiri dari dua bandul itu berbahan dasar akrilik atau kaca. Cara memainkannya adalah dengan mengadu kedua bandul berbentuk bola yang diikat pada tali dengan cincin atau pegangan kecil di bagian tengah.


Karena berbahan akrilik atau kaca, bandul lato-lato jadi rawan pecah dan melukai tubuh anak yang memainkan. Selain itu, gerakan lato-lato yang cepat saat diadu juga bisa mengenai bagian tubuh dan menimbulkan memar. Akibat menimbulkan korban, permainan lato-lato akhirnya dilarang dimainkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Tapi sekarang, bahan utama bandul lato-lato diganti menjadi plastik supaya lebih aman dimainkan.


Berbagai Cara Unik Main Lato-Lato sampai Dibikin Perlombaan


image

Foto: TikTok

Salah satu faktor yang bikin mainan tradisional ini viral nggak lepas dari pengaruh media sosial terutama TikTok. Bukan cuma nampilin keceriaan anak-anak main lato-lato, banyak konten kreator di TikTok yang menunjukkan cara main lato-lato anti mainstream. Ada guru olahraga yang jago main lato-lato tapi pakai bola voli, acara nikahan yang suara pengiring pengantinnya pakai suara lato-lato alih-alih rebana, sampai penyanyi Andmesh juga ikutan main lato-lato buat jadi backsound lagu β€œSi Kodok”. Kreativitas warga +62 emang nggak usah diragukan lagi, deh. Unik-unik banget! 🀣


image

Foto: detik.com

Saking viralnya permainan lato-lato, banyak yang berinisiatif mengadakan lomba main lato-lato. Salah satunya, lomba yang diadakan di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Lomba yang diikuti sampai 300 peserta ini mewajibkan peserta untuk memainkan lato-lato selama 10 menit tanpa berhenti, kalau berhenti dinyatakan gugur. Di babak semifinal peserta ditantang untuk main lato-lato dengan berbagai gaya mulai dari duduk, jongkok, dan berjalan memutar.


Dari 43 anak yang masuk ke babak final, akhirnya tiga orang anak berhasil menjadi juara. Juara pertama dimenangkan oleh anak bernama Chesta setelah bermain lato-lato selama 2 jam 7 menit tanpa henti. Sebagai juara, Chesta berhasil membawa hadiah utama yaitu seekor kambing. Saat diwawancarai, Chesta bilang kalau udah berlatih selama seminggu sebelum mengikuti perlombaan. Wah, keren banget!


Dampak Bermain Lato-Lato


image

Foto: detik.com

Meskipun banyak orang yang keganggu sama suara berisik dari lato-lato, ternyata bermain lato-lato punya dampak positif, loh. Menurut pemerhati anak, Retno Listyarti, bermain lato-lato bisa membantu mengalihkan dan mengurangi dampak kecanduan gadget pada anak. Selain itu, permainan lato-lato juga bisa meningkatkan fungsi kognitif dan motorik, melatih fokus dan konsentrasi, serta sarana healing sederhana. Dengan hanya mengeluarkan uang mulai dari Rp8 ribu hingga Rp12 ribu, kamu udah bisa bermain lato-lato.


Ingat, setiap hal yang dilakukan berlebihan itu nggak baik, termasuk bermain lato-lato terlalu lama karena bisa menimbulkan pembengkakan di sekitar tangan. Meskipun bahan utamanya udah beda sama bahan yang pertama kali dipakai, lato-lato juga masih bisa menimbulkan cedera. Baru-baru ini, seorang anak di Kalimantan Barat terluka di bagian mata karena terkena serpihan pecahan bola lato-lato sampai harus menjalani operasi mata. Duh, hati-hati ya, Changemakers!


Netizen vs Lato-lato


image

Setelah muncul kasus cedera akibat lato-lato, mulai banyak sekolah dan masyarakat yang melarang anaknya memainkan lato-lato karena dianggap berbahaya. Tapi, masih banyak juga masyarakat yang mendukung dan berpendapat kalau itu semua tergantung bagaimana cara memainkannya dan peran pengawasan orang tua.


image

Selain karena faktor yang membahayakan anak-anak, ada juga yang mendukung pelarangan lato-lato karena terganggu sama suaranya. Minimal di tempat-tempat kayak KRL dan halte bus. Hmmm, menurut kamu suara lato-lato mengganggu juga nggak, sih?


Nah, itu dia beberapa fakta dari mainan tradisional lato-lato. Ternyata ada sisi positif dan negatifnya juga, ya. Kamu udah punya lato-lato belum, nih? Atau malah nggak mau main karena nggak suka sama suaranya? πŸ€”


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone