#ForABetterWorldID

Dari Ricis Kita Belajar Jadi Pendengar yang Baik dan Paham Personal Boundaries

profile

campaign

Update

​Halo, Changemakers!

Bukan berita baru kalau Ria Ricis lagi-lagi ramai dibicarakan di jagat Twitter sampai jadi trending topic. Kamu sempat ngikutin berita terbarunya nggak? Beberapa waktu lalu, pemilik akun YouTube dengan subscriber 30 juta ini, banyak dikritik habis-habisan sama netizen karena nekat ajak putrinya yang berumur lima bulan naik jet ski. 

Terus, kali ini Ria Ricis kembali panen cibiran, gara-gara mengundang konten kreator Catheez di akun YouTube miliknya, Ricis Official. Dalam tayangan video yang berjudul “Catheez Nyasar Pake Hijab ke Rumah Ricis. Ngakak banget!” itu, Ricis tampak meminta Catheez memilih antara sang mama atau babysitter (pengasuh). Catheez membalas dengan menolak membahas keluarga. Tapi, seolah nggak paham, Ricis malah terus-terusan mengungkitnya dan memberondong Catheez dengan banyak pertanyaan tentang alasan Catheez nggak mau membahas keluarga.

image

"Dih, males ah bahas keluarga," ujar Catheez dalam video tersebut pada Sabtu (28/1/2023).

"Kenapa Onty Catheez masih sedih? Memang kenapa? Orangtuanya kenapa? Tapi ada 'kan? Kalau ada, enggak usah sedih. Kalau aku kan sedih karena Papa aku sudah enggak ada," sahut Ria Ricis.

"Tapi kamu sayang kan sama orangtua kamu," tanya Ria Ricis lagi. "Kalau enggak sayang, ngapain nangis," jawab Catheez.

Ricis tampak nggak puas dengan jawaban Catheez. Ia mendesak dan melanjutkan dengan bertanya lebih lanjut. Karena enggan menjawab, Catheez kemudian mengalihkan perhatian ke Moana, putri Ria Ricis. 

"Kalau misalnya boleh tahu, yang bikin Catheez sakit, apa? Kalau inget keluarga?" tanya Ria Ricis. "Moana merangkak," timpal Catheez berusaha ngeles.

Sikap Ricis yang memaksa Catheez buat bercerita di atas jelas membuat netizen geram dan menyebut Ricis nggak beretika. Netizen pun mulai mempertanyakan Ricis beneran menaruh simpati atau cuma kepo sesaat? 


image

image

Terus, gimana sih, sebaiknya merespons lawan bicara yang menolak buat bercerita? Sini, Champ kasih tahu!

Menjadi pendengar yang baik

Dilansir dari intothelightid.org ada beberapa hal nih, yang mesti kamu hindari biar bisa menjadi pendengar yang baik, empatik, dan sanggup membangun komunikasi positif. Yuk, simak!

1. Jangan meremehkan atau menertawakan persoalan mereka

Jangan pernah menganggap persoalan orang lain hanya bercanda, lebay, atau lemah. Soalnya kita mesti tahu nih, kalau setiap orang punya batas kemampuannya masing-masing. Jadi jangan sama ratakan kondisi mental tiap orang, ya.

2. Jangan membanding-bandingkan kondisi mereka dengan kamu atau orang lain

Ini cenderung sering kita lakukan secara nggak sadar, loh. Ricis juga kedapatan melakukan social comparison, yaitu proses saat seseorang membandingkan kemampuan, pendapat, atau sifatnya dengan orang lain. Di video viral tersebut, Ricis merespons dengan "Kenapa Onty Catheez masih sedih? Memang kenapa? Orangtuanya kenapa? Tapi ada 'kan? Kalau ada, enggak usah sedih. Kalau aku kan sedih karena Papa aku sudah enggak ada," katanya. Ia menyandingkan persoalan Catheez dengan kondisi Ricis yang sudah nggak memiliki figur ayah. Malahan, ia meremehkan dan nggak memvalidasi emosi sedih milik Catheez. Baginya, Catheez nggak berhak sedih toh, Ricis yang ditinggal sang ayah pun nggak merasa sedih. 

3. Jangan menghakimi atau memarahi cerita mereka

Tahu nggak kalau ceramah dan penghakiman dari orang lain cuma bikin orang tersebut semakin terluka lebih parah lagi. Nggak ada orang yang suka dihakimi atas tindakannya. 

4. Jangan memaksa atau mengancam mereka buat bercerita 

Kalau orang tersebut menolak bercerita, hargai keputusan mereka. Kalau kamu bersikeras memaksa, orang tersebut mungkin bakal berbohong atau justru semakin menolak diberikan bantuan. Di video viral tersebut, jelas-jelas Catheez menolak membahas tentang keluarga secara terang-terangan. "Dih, males ah bahas keluarga," ujar Catheez, tapi Ricis masih bersikeras membuka bahasan. Hal tersebut bisa bikin orang itu nggak nyaman, loh. Alih-alih, kamu bisa coba berikan kata-kata yang menunjukkan empati atau kamu bisa langsung mengalihkannya ke pertanyaan lain.


Pentingnya personal boundaries 

Tapi, yang dilakukan Catheez sudah benar, loh. Ia paham tentang personal boundaries, batasan seseorang buat menolak dan berani mengatakan suka atau nggak suka. Ia berani buat menunjukkan mana yang dapat diterima dan nggak bisa diterima. 

Kemampuan mengetahui personal boundaries ini penting dan berperan ke kesejahteraan mental dan termasuk bentuk self-care. Personal boundaries bisa membantu kamu membangun identitas diri dan bikin kamu jadi tahu pilihan terbaikmu tanpa campur tangan orang lain. Nantinya, saat kamu sudah menerapkan personal boundaries, kamu bisa membangun kepercayaan yang baik sama keluarga, pasangan, sahabat, dan rekan kerja, loh.

Yuk, mulai jadi pendengar yang baik, pasang batas personal boundaries, dan jangan lupa buat bantu orang-orang sekitar yang butuh uluran tangan kita. Salah satu caranya adalah dengan ambil aksi di Challenge “Buka Mata. Disabilitas di Sekitarmu. Ayo Bermain Bersama” oleh balecreativeducation. Dengan menyelesaikan 4 aksi di Challenge ini, kamu sudah berdonasi sebesar Rp20 ribu disponsori oleh Indika Foundation yang akan digunakan untuk membangun awareness tentang disabilitas dan hak-hak mereka dalam masyarakat serta menciptakan ruang ramah bagi mereka untuk berekspresi. Perubahan dimulai dari kamu!


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone