βHai, Changemakers! π
Udah denger, belom, sih? Beberapa hari yang lalu sempat dihebohkan video prank-nya content creator Talitha Pavita atau disapa Talpav di akun Tiktok @talpqv_. Di dalam akunnya, terdapat unggahan video berjudul βNgomong Kedeketan Liat Reaksi Orangβ yang menunjukkan Talpav mendekatkan tubuhnya kepada para pria yang ditanyain secara acak.
Saking dekatnya, banyak di antara pria yang menjawab pertanyaan Talpav terlihat nggak nyaman, ketika Talpav mendekatkan tubuhnya dan berusaha menghindar.
Menanggapi isu tersebut, Talpav mendapat banyak tuaian kritik dari netizen. Banyak netizen bersuara perlakuan video prank Talpav dinilai sebagai pelecehan seksual.
Menyadari konten video prank Talpav menjadi bahan pembicaraan di media sosial, Talpav akhirnya membuat video klarifikasi. Dia menjelaskan bahwa dirinya nggak bermaksud melakukan hal di luar konteks, dan menganggap tujuannya untuk prank semata.
βGuys gue Talpav, gue di sini mau ngomongin tentang konten gue yang lagi rame. Di sini gue dikritik dari berbagai pihak dan platform yang katanya gue nempelin payudara gue ke orang yang lagi gue prank,β ujar Talitha dalam video klarifikasi dikutip Kamis (2/2/2023).
Dia menyangkal tuduhan netizen yang beranggapan dirinya melakukan pelecehan seksual. Talpav beragumen kalau dirinya nggak ada niat untuk menempelkan tubuhnya ke para pria yang ditanyainnya, ia hanya berniat mendekatkan mukanya ke pria tersebut.
Dia juga menegaskan:
"Padahal enggak (kena) sama sekali, kalau pun kena, itu kenanya di sini (menunjuk dada)," kata Talitha.
Dari Alur Video, Terinspirasi Dari Konten Luar Negeri
Talpav mengaku video prank dibuatnya terinspirasi dari konten luar negeri.
βDan ini gue terinspirasi dari konten kreator luar namanya Deli drop out. Jadi gue bener-bener enggak ada intensi sama sekali untuk ngedeketin payudara gue."
Apapun alasannya, nasi sudah menjadi bubur, ya. Changemakers yang aktif di isu kesetaraan juga buka suara, kalau konten-konten seperti ini malah menyuburkan praktik pelecehan seksual yang selama ini mereka tentang. Padahal korban dari pelecehan seksual bisa siapa aja, nggak hanya perempuan. Begitu pula sebaliknya pelaku bisa siapa aja, laki-laki atau perempuan.
Dilansir dari Narasi Newsroom, Kalis Mardiasih sebagai aktivis kesetaraan dan perempuan mengecam konten seperti ini. Menurutnya apapun alasanya membuat konten seperti yang dilakukan Talpav, membuat kemunduran besar terhadap perjuangan perempuan untuk membuat tempat yang aman dan nyaman. l
Duh, menyedihkan sekali, Changemakers.
Pelecehan seksual sebagai bentuk tindak kejahatan yang harus kita lawan karena bisa merugikan orang lain, atau bahkan menimbulkan masalah kesehatan mental pada korban. Kalau menurut kamu bagaimana nih, melihat fenomena ini? Tulis komentar di bawah, ya!
Kamu bisa loh, bareng Champ lawan pelecehan seksual agar kejadian seperti ini nggak terulang kembali dengan mengikuti Challenge #AksiSalingJaga dari Kita Untuk Kita dari Yayasan Dunia Lebih Baik. Dengan Challenge ini, kamu juga bisa membuka donasi Rp25 ribu untuk membantu program Teruntuk Project dan program Denai Aksara 2023. Yuk, ikutan sekarang!