Halo, Changemakers!
Kalau denger kata “perempuan” kira-kira apa sih, yang terlintas di pikiranmu? Kalau Champ pastinya langsung kepikiran kata “srikandi” sebagai representasi dari kekuatan dan kehebatan perempuan. Ngebahas soal “Srikandi” pas banget nih, kemarin Champ baru aja ngobrol bareng dengan salah satu organisasi sosial bernama Srikandi Indonesia yang juga dekat dengan perjuangan perempuan.
Organisasi yang merupakan akronim dari “Serikat Mahasiswa Untuk Indonesia” ini bergerak aktif dalam isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Srikandi Indonesia ini ada di kampus-kampus top di Indonesia, loh. Mereka menyebar di beberapa kampus untuk aktif mendukung isu-isu yang penting ini.
Beberapa waktu lalu, Campaign.com berkolaborasi Doing Good #ForChange bareng Srikandi Indonesia kampus UGM dan UII. Dari kegiatan ini Srikandi Indonesia berkontribusi untuk menjadi pendukung perubahan baik lewat menyelesaikan beberapa Challenge di aplikasi Campaign #ForChange.
Nggak cuma itu, Champ juga beruntung banget bisa mewawancarai Kak Risqiansyah dari UGM dan Kak Prima dari UII selaku perwakilan Srikandi Indonesia. Penasaran sama kisah mereka dalam aksi mewujudkan dunia yang lebih baik? Simak obrolan Champ di bawah ini!
Hai kak! Sebelum kita ngobrol-ngobrol lebih jauh kenalan dulu yuk, biar makin afdol.
Risqiansyah: Halo, Champ! Perkenalkan aku Ahmad Risqiansyah Purwanto atau bisa dipanggil Ian. Aku berasal dari Semarang dan sekarang lagi belajar di Universitas Gadjah Mada. Untuk kesibukan akhir-akhir ini aku aktif di Srikandi Indonesia UGM dan lagi menata akademik semester 4 yang semakin ruwet sih, hihi.
Prima: Hai, Champ! Nama aku Primadiani Difida Widyaputri dan biasa dipanggil Prima. Aku berasal dari Yogyakarta dan sedang menempuh perkuliahan di Universitas Islam Indonesia. Saat ini aku sedang mengerjakan skripsi, take a lead di Srikandi Indonesia UII, dan aktif menulis di media publik serta blog pribadi.
Wah, sukses terus, ya, kak. Champ juga liat kakak udah menyelesaikan 4 Challenge di aplikasi Campaign #ForChange dari hasil kolaborasi Campaign.com & Srikandi Indonesia ini. Menurut kakak apa sih, Challenge favorit kamu, dan beserta alasannya?
Risqiansyah: Dari seluruh Challenge yang menarik di aplikasi Campaign #ForChange, aku paling suka sama Challenge Membangun kembali sekolah yang lebih layak di NTT #GembiraBangunSekolah yang merupakan kolaborasi dengan Happy Hearts Indonesia dan Campaign.com. Alasannya, aku suka banget sama anak kecil dan mengajar bahkan pernah bercita-cita jadi guru!
Selain itu, melihat realita Indonesia yang belum sepenuhnya melaksanakan kesetaraan pendidikan juga bikin aku sedih. Padahal kebutuhan pendidikan sudah tertuang dalam Pasal 28C Ayat 1 UUD 1945. Maka dari itu, Challenge ini menggerakkan hati aku untuk membuat Indonesia semakin lebih baik lagi lewat pemerataan akses pendidikan.
Prima: Aku pribadi paling suka Challenge Semangat Berwirausaha dengan Menjadi #PeduliPerempuanWirausaha di mana di dalamnya kita melihat banyak perempuan Indonesia yang mendukung perempuan lainnya. Aku melihat Challenge ini sebagai bentuk dukungan virtual sesama perempuan untuk saling memberdayakan, sehingga secara nggak langsung Challenge ini mengimplikasikan pada keterlibatan perempuan berkontribusi pada perekonomian negara.
Apalagi, aku juga termotivasi untuk terus melakukan aktivitas produktif seperti mengikuti program pengembangan diri, menjadi konsumen dari UMKM perempuan, dan banyak hal lainnya lewat mengerjakan setiap aksi di Challenge ini!
Berhubung Srikandi Indonesia fokus untuk memperjuangan kesetaraan gender, apa sih, concern dari Srikandi Indonesia terhadap situasi kesetaraan gender saat ini?
Risqiansyah: Tentunya banyak banget ya concern dari Srikandi Indonesia terhadap situasi kesetaraan gender saat ini. Bersamaan dengan International Women’s Day 2023, Srikandi Indonesia dan teman-teman aliansi lainnya mengajukan beberapa tuntutan antara lain: Merevisi UU TPKS ke marwah aslinya seperti yang ada di RUU PKS, Mendesak menciptakan kurikulum pendidikan gender di lingkungan pendidikan, dan Mendesak pemerintah untuk menciptakan ruang aman di instansi pendidikan dan keagamaan. Masih ada belasan tuntutan lain dari Srikandi Indonesia UGM yang bisa kamu cek lewat Instagram @srikandi_ugm.
Prima: Saat ini Srikandi UII bertujuan untuk menyebarkan edukasi tentang pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan kepada masyarakat secara luas. Hal ini penting karena masih ada banyak argumen yang menentang kesetaraan gender, bahkan ada yang berpandangan bahwa kebangkitan perempuan adalah kesengsaraan bagi kaum pria. Setelah edukasi terlaksana, kami juga berfokus untuk mewujudkan adanya ruang aman di sektor publik bagi laki-laki dan perempuan melalui kebijakan-kebijakan yang disuarakan kepada pemangku kekuasaan.
Aksi International Women’s Day oleh Srikandi UGM
Menurut Srikandi Indonesia, hal apa sih yang saat ini sangat penting buat dilakuin Changemakers agar kesetaraan gender dapat terwujud sepenuhnya?
Risqiansyah: Empati. Mungkin banyak orang yang mikir itu hal yang simple dan duh, ngapain sih. Tapi menurut aku, empati adalah satu dari sekian banyak hal yang kita wajib lakukan. Empati mengajarkan bagaimana kita bisa memposisikan diri kita menjadi orang lain, dalam hal ini mungkin teman-teman marjinal dan sebagainya. Dari empati kita bisa belajar bagaimana menghargai dan berperilaku lagi dengan lebih baik. I think it's just as simple as that.
Prima: Poin pertama yang harus dilakukan oleh Changemakers adalah melakukan segala hal dengan tujuan yang baik. Tujuan yang baik ini mengarah pada dampak jangka panjang dari apa yang telah kita laksanakan. Melihat bagaimana ironisnya perwujudan kesetaraan gender di Indonesia karena budaya patriarki yang masih terus mengakar menjadikan banyak masyarakat yang sulit keluar dari lingkaran tersebut. Maka dari itu, keterbukaan atas wawasan baru memegang peran krusial untuk melihat sejauh mana perempuan dilibatkan dalam kehidupan. Beberapa hal mudah yang dapat dilakukan adalah dengan terlibat aktif dalam proses perwujudan kesetaraan gender melalui menciptakan ruang aman serta kampanye, orasi, dan aspirasi.
Aksi International Women’s Day oleh Srikandi UII
Pastinya banyak aksi yang dapat dilakukan untuk menjadikan dunia ini jauh lebih baik. Adakah pesan-pesan untuk Changemakers di luar sana yang masih ragu untuk ambil aksi?
Risqiansyah: Be brave. It's just you against the world. Kalau menurut temen-temen itu adalah suatu hal yang perlu diperjuangkan dan sesuai dengan prinsip temen-temen, udah langsung lakuin aja. Pokoknya gausah lihat kanan kiri nunggu siapa yang mulai. Karena kalau bukan kita, mau siapa lagi? The world doesn’t need another opinion, they need another person taking action.
Prima: Mencoba melakukan perubahan nggak selalu mengorbankan banyak energi, tenaga, dan materi sebab poin penting dari melakukan perubahan adalah melakukannya dengan ikhlas dan penuh dedikasi. Mengingat tanpa adanya perubahan untuk menjadi lebih baik berarti kita secara nggak langsung merasa bahwa kita layak mendapatkan hal tersebut. Padahal banyak cara bagi kita untuk mengubah pola hidup kita menjadi lebih baik. Setiap manusia diciptakan untuk menjadi manfaat bagi sesamanya, sehingga harapannya nggak ada lagi hambatan bagi kita untuk mengambil aksi untuk kehidupan yang lebih baik.