#ForABetterWorldID

Kenalan Lebih Jauh dengan Profesi Perawat di Hari Perawat Nasional!

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Kalau sakit, pergi ke dokter. Itu adalah istilah yang mayoritas orang Indonesia pahami kalau badan mereka lagi nggak fit. Tapi sadar nggak, sih, kalau ada profesi lain juga yang turut membantu memulihkan kesehatan seseorang? Yep, profesi perawat namanya! Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan juga berperan penting dalam membantu profesi dokter untuk menyelamatkan kondisi kesehatan pasiennya.

Berhubung hari ini adalah Hari Perawat Nasional, Champ berkesempatan buat mewawancarai salah satu dosen keperawatan, nih! Pengen kenalan lebih lanjut dengan profesi perawat dan dunia kerja mereka? Simak terus artikel di bawah ini!

Q: Halo kak! Yuk, ngobrol bareng Champ di Hari Perawat Nasional. Boleh kenalan dulu kak, biar Changemakers yang lain pada kenal, nih.

Sri Agustin: Halo, saya Sri Agustin Tabara, saya sebagai Dosen Keperawatan. Changemakers boleh panggil saya Ners Titin, ya!

image

Ns. Sri Agustin Tabara, Dosen Keperawatan

Apa sih, yang memotivasi kakak untuk berprofesi sebagai perawat? Apa saja suka dan duka kakak selama jadi perawat? Boleh ceritakan satu pengalaman suka atau duka yang paling berkesan ya, kak! 

Sri Agustin: Kebutuhan masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan yang optimal sangatlah tinggi. Sehingga ini menjadi motivasi utama saya untuk menjadi perawat. Salah satu pengalaman yang pernah saya alami adalah saat COVID-19 di tahun 2020. Kondisi ini mengharuskan seluruh tenaga kesehatan termasuk perawat wajib terjun langsung menghadapi Virus COVID-19.

Tenaga kesehatan dan medis di seluruh dunia bekerjasama dan berkolaborasi menghadapi virus COVID-19. Saya menjadi relawan di Ruang ICU Covid-19. Banyak suka duka yang dihadapi bersama oleh relawan. Senyum pasien dan keluarga yang selalu memberi semangat, support, dan motivasi menjadi kekuatan bagi perawat untuk memberikan pelayanan terbaik.

Baru-baru ini pada rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI terdapat pernyataan dari Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, tentang profesi perawat. Beliau mengaku heran menemui banyak penilaian kasta perawat di Indonesia yang berada di bawah dokter. 

Padahal keduanya kan, saling membantu satu sama lain dan berada di level yang setara. Menurut kakak bener nggak sih, fakta ini? Boleh dijelasin juga kah seberapa penting profesi perawat demi keberlangsungan sektor kesehatan di Indonesia?

Sri Agustin: Pernyataan ini tentunya menjadi pro kontra, ya. Adanya kasta dalam dunia kesehatan di Indonesia dikatakan wajar ketika hal ini terjadi pada 50 tahun yang lalu. Sangat disayangkan jika hal ini terjadi saat ini diantara tenaga kesehatan. 

Kompetensi yang dimiliki perawat bahkan jenjang karir dan juga tingkat pendidikan sudah jelas. Ners setara dengan dokter umum yang bersama-sama telah terbukti kompetensinya. Bukan hanya dokter yang memiliki spesialis, perawat pun memiliki spesialis. Masing-masing memiliki tanggung jawab yang nantinya akan berkolaborasi dalam memberikan pelayanan kesehatan. 

Tidak ada kata kasta melainkan kata Mitra yang saling membutuhkan, bahkan bentuk mitra ini telah terstruktur dengan kolaborasi interprofesional atau Interprofessional Collaboration (IPC). IPC merupakan tindakan kolaborasi dan kerjasama yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan berupa berbagi informasi perkembangan pasien melalui catatan yang terintegrasi guna memberikan perawatan kepada pasien dalam meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. 

Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki jumlah terbanyak dan yang berada didekat pasien selama 24 jam. Sehingga, perawat menjadi sangat penting dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara profesional. Perawat mengetahui proses dari awal pasien datang hingga pasien pulang. 


image

Peran Perawat Indonesia saat Pandemi (Source: DetikHealth)

Champ kepo nih, sama panggilan untuk profesi perawat. Misal dokter dipanggil “dok”, perawat perempuan dipanggil “suster”, kalau perawat laki-laki dipanggil apa? Atau ada panggilan baru untuk profesi perawat saat ini?

Sri Agustin: Untuk perawat baik laki-laki maupun perempuan dipanggil “Ners”. Seperti saya, dipanggil “Ners Titin”. Yuk, biasakan memanggil perawat dengan kata “Ners”.

Berhubung hari ini diperingati sebagai Hari Perawat Nasional, adakah pesan-pesan untuk anak muda yang tertarik untuk terjun ke bidang keperawatan? Dan apa pesan-pesan untuk Changemakers, khususnya dalam menghargai profesi perawat?

Sri Agustin: Menjadi perawat butuh proses yang sabar dan disiplin. Jika kita memilih untuk menjadi perawat maka kita akan menghabiskan hidup untuk menolong orang lain. Skill, ilmu, caring, dan teknologi menjadi alat kita untuk membantu orang lain. 

Perawat perlu dihargai sebagai tenaga kesehatan profesional yang memiliki kompetensi untuk memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada masyarakat. Support dan motivasi pasien, keluarga, dan masyarakat menjadi kekuatan bagi perawat untuk terus meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan kesehatan 😊


Wah, makin banyak nih, ilmu soal profesi perawat dari Ners Titin! Lewat interview ini, Champ berharap para Changemakers bahkan seluruh masyarakat Indonesia semakin teredukasi untuk menghargai profesi perawat.

Kalau kamu pengen mendukung sektor kesehatan Indonesia lebih jauh, bisa banget ikutan Challenge SIAGA! #SIapkanAmbulanUntukWarGA. Kamu bisa sekaligus membuka donasi Rp20 ribu yang disponsori Yayasan Dunia Lebih Baik lewat Challenge ini, loh. Hasil donasi akan disalurkan untuk pembuatan platform aplikasi yang terintegrasi dengan penyedia layanan Ambulance. Langsung aja tap Challenge di bawah ini, ya!


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone