Hai, Changemakers!
‘Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…’
Pernah denger kalimat ini sebelumnya, Changemakers? Coba tebak, deh, dari mana sih asal penggalan puitis ini? Yep, 100 buat kamu yang jawab bahwa ini adalah penggalan puisi karya Sapardi Djoko Damono! Penyair legendaris yang kerap dipanggil lewat nama inisial “SDD” ini baru aja menggemparkan dunia maya, loh. Ini semua akibat Google Doodle menampilkan ilustrasi Sapardi Djoko Damono dalam mesin pencarian Google. Jadi makin kepo nggak sih dengan sosok penyair hebat ini? Simak terus sampai habis!
Siapa Sapardi Djoko Damono?
Sapardi Djoko Damono lahir tahun 1940 di Solo, Jawa Tengah dan meninggal tahun 2020 di Tangerang Selatan, Banten. Ketertarikannya dalam dunia penulisan puisi dimulai sejak bersekolah di SMA Surakarta. Beliau pun melanjutkan kehidupannya dengan menjadi lulusan sarjana Sastra Inggris di Universitas Indonesia dan pascasarjana Sastra Indonesia di Universitas Gadjah Mada.
Karirnya makin serius sejak terjun ke dunia radio. Kemudian Ia menerbitkan karya pertamanya yang berjudul “DukaMu Abadi” yang menuai kesuksesan, sehingga diangkat menjadi guru besar sastra Universitas Indonesia.
Sapardi Djoko Damono (Source: Good News From Indonesia)
Apa saja karyanya?
Terdapat banyak sekali karya dari Sapardi Djoko Damono. Salah satunya adalah puisi “Aku Ingin” (1989) yang menggambarkan perasaan cinta yang sederhana. Selain itu, terdapat kumpulan puisi terbesarnya yang dikompilasikan dalam buku bernama “Hujan Bulan Juni” (1994). Dalam buku ini kita bisa membaca 102 puisi karya Sapardi yang ditulis tahun 1964 hingga 1994.
Puisi “Aku Ingin” (1989) (Source: Twitter @RajaJuliAntoni)
Eits, tapi judul “Hujan Bulan Juni” juga diadopsi dari puisi beliau dengan judul serupa, loh! Puisi “Hujan Bulan Juni” sendiri menggambarkan akan sebuah penantian diri kepada orang terkasihnya melalui kekuatan doa, kesabaran, dan keikhlasan. Bahkan inspirasi Google Doodle juga berasal dari puisi ini, loh! Digambarkan Sapardi Djoko Damono sedang memegang buku di bawah rintik hujan dalam rangka memperingati hari ulang tahun beliau. Manis banget, ya ❤️
Google Doodle (Source: Google.com)
Inspirasi Penulis Muda
Selayaknya legenda, Sapardi Djoko Damono nggak cuma meninggalkan legacy sebagai penyair sekaligus sastrawan terhormat di Indonesia. Tapi banyak sekali penulis muda yang terinspirasi dari beliau. Salah satunya adalah penulis bernama Nadhifa Allya Tsana atau biasa dikenal dengan nama pena Rintik Sedu. Ia adalah sosok pengagum Sapardi Djoko Damono, bahkan sampai bisa berada di satu acara bersama idolanya. Keren banget bisa jadi penggemar sukses!
Rintik Sedu dan Sapardi Djoko Damono (Source: Gramedia.com)
Inspiratif dan legenda, dua kata yang layak menggambarkan sosok Sapardi Djoko Damono. Dedikasinya di bidang literatur dan sastra nggak perlu diragukan lagi untuk Indonesia, bahkan dunia. Apalagi buku adalah jendela dunia, Champ makin yakin bahwa beliau telah berkontribusi besar terhadap pendidikan Indonesia lewat setiap karyanya.
Kamu juga bisa berkontribusi terhadap pendidikan Indonesia lewat mengikuti Challenge “Cerita #JikaAkuSekolah untuk Bantu Pendidikan Anak Indonesia”. Nggak cuma mengerjakan Challenge, tapi bisa sekaligus unlock donasi Rp25 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Yuk, langsung ikutan!