Halo, Changemakers!
Hari ini yang mau cerita bukan Champ nih, tapi ada Kak Aziz Engagement Lead dan Kak Intan Program Officer Campaign.com yang mau cerita trip serunya berbagi ilmu bersama Lingkar Madani di tanah Sorong, Papua pada tanggal 6-7 Maret 2023.
Mereka berkelana sampai ke Kota Sorong, Papua Barat, untuk memberikan insight menarik seputar kampanye kepada mitra-mitra Lingkar Madani dalam program bernama ”Upskilling: Knowledge & Engagement Strategy for CSO”. Penasaran sama perjalanannya? Simak obrolan Champ dengan Kak Aziz dan Kak Intan di bawah ini!
Awal Mula Kota Sorong, Papua Jadi Tempat Tujuan Program
Kak Aziz: Sejarahnya, Campaign.com sudah beberapa kali bekerja sama dengan Lingkar Madani. Apalagi fun fact-nya, Lingkar Madani ini telah mengakomodir berbagai mitra yang tersebar di seluruh kota Indonesia. Nah, kali ini Lingkar Madani melihat adanya kebutuhan para mitra di Papua akan knowledge tentang kampanye dan juga finance. Oleh karena itu, tim Campaign.com hadir untuk memberikan ilmu tentang strategi kampanye dan terdapat Yayasan Penabulu yang turut membagikan ilmu tentang finance secara offline di sana.
Journey Kak Aziz dan Kak Intan di Sorong, Papua
Kak Intan: Kalo ngomongin perjalanan, sejujurnya aku ada fobia ketinggian dan udah lama nggak naik pesawat, jadi agak ragu awalnya pas diajak Kak Aziz. Tapi dengan jurus yang sangat amat manis dari Kak Aziz, jadilah aku terpersuasi buat ikut. 😅 Nah, ini perjalanan aku dari hari ke hari. ✈️
Hari pertama: Sebelum kita berangkat, cukup deg-degan karena dikabarkan sedang ada konflik di Jayapura dan gempa di Kota Sentani karena awalnya kita mau menjalankan program di sana. Akhirnya program dipindahkan ke Kota Sorong, deh. Sampai sana kita langsung ke hotel untuk preparing program sebelum hari H, biar persiapan kita makin mateng sampai akar-akarnya.
Hari kedua: Di sini baru deh day 1 acara. Kita kenalan dengan teman-teman di sana dan kita mengajarkan kampanye dengan berbagai metode sampai mereka pusing, hahaha. Tapi aku bersyukur banget mereka semangat dan antusias, jadinya mereka mau belajar sampai tuntas walaupun udah overtime dari jadwal yang ditentukan. Aku salut mereka seniat itu buat belajar!
Hari ketiga: Day 2 program, mereka mempresentasikan kampanye yang akan mereka lakukan, serta pemberian feedback dan sesi diskusi. Nah, khusus di hari ini, kita juga ada sesi networking untuk mempelajari networking ke stakeholder dan government. Paling spesial di hari ini itu saat sesi tanya jawab, apalagi karena mereka dasarnya adalah orang lapangan dan banyak rasa penasaran tentang hal-hal kampanye digital.
Perjalanannya yang cukup menyenangkan ini bikin kita berkesampatan ketemu belasan Organizer di Indonesia Timur dengan latar belakang organisasi yang berbeda-beda, bahkan berbeda isu dari Organizer di kawasan Jabodetabek. Buat aku itu sudut pandang baru yang insightful banget, sih.
Kak Aziz: Kalau dari aku pribadi, journey-nya pasti persis kayak Intan, yaa. Tapi di sini yang bikin kita tambah seneng adalah karena pesertanya adalah jajaran top level di organisasi masing-masing. Khususnya mereka itu menunjukkan 100% antusiasme selama program berlangsung, bikin aku happy banget! 😍 Oh ya, totalnya kita mengisi 1,5 hari karena dilanjutkan oleh rekan Yayasan Penabulu untuk materi selanjutnya. Satu hal lagi, aku berusaha menjadi partner perjalanan terbaik buat Intan yang fobia ketinggian dengan cara membuat perjalanan berasa nyaman dengan tidur selama di pesawat, hehehe. 🤭
Memorable moment ❤️
Kak Aziz: Keluar dari zona nyaman dan berani step-up ke situasi yang nggak ideal itu hal-hal yang pengen aku highlight, sih. Kita udah 2 tahun nyaman bekerja secara online dan situasi aku yang mana Ibu sedang di rumah sakit tentu bikin pergolakan besar buat melaksanakan acara offline langsung di Papua. At the end, kita berhasil buat make it happen dan mendapatkan tawaran training tambahan dari Lingkar Madani yang jadiin perjalanan kita menghasilkan kesan baik dan bikin journey ini memorable banget.
Kak Intan: Aku ngerasa perjalanan kali ini bener-bener udah ditakdirin Tuhan karena kita dilancarkan dan dijauhkan dari hal-hal yang menghalangi sampai kita pulang ke rumah masing-masing. Lebih dari itu, pengalaman ini sangat membuka mata aku tentang persoalan di wilayah timur Indonesia. Apalagi banyak isu-isu yang berbeda dari wilayah barat, salah satunya isu masyarakat adat yang aku dapetin pas aku di sana. Buka mata buat informasi baru yang nggak familiar, sih, yang bikin perjalanan ini 100% memorable.
Belajar Banyak Hal
Kak Aziz: Nyatanya di Papua itu masih ada keterbatasan akses sinyal dan internet, yang mana bikin mereka terjun ke sebuah tantangan dalam mempelajari materi seputar kampanye digital dari kita. Tapi, dari semangat belajar mereka yang aku ceritain tadi, aku liat mereka punya strategi-strategi menarik untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dalam membuat sebuah kampanye dan peduli terhadap isu di sekitarnya. Ini bisa jadi inspirasi untuk para Organizer di luar sana.
Kak Intan: Selain kerja keras, pantang menyerah, dan sifat humble mereka selama mengikuti program, aku juga melihat kalau passion mereka turut hadir dalam isu-isu sosial yang diperjuangkan. Aku harap teman-teman Organizer dapat mempelajari bagaimana konsistensi dan komitmen organisasi itu sangat berperan penting dalam menjalankan misi sosial sekaligus memberikan dampak baik kepada sekitar.
Gimana, Changemakers? Pengalaman yang insightful sekaligus memorable banget, bukan? Kalau kamu juga mau ikut berperan untuk berbagi kebaikan kepada orang lain seperti Kak Aziz dan Kak Intan, bisa banget ikut Challenge di bawah ini! Lewat Challenge “Pendidikan Setara Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Indonesia” kamu akan sekaligus berdonasi Rp20 ribu untuk membantu pelatihan inklusif learning yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Cuss tap tombol Start Challenge-nya!