#ForABetterWorldID

Gunung Agung, Toko Buku Tertua di Indonesia Gulung Tikar

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!

Buat kamu yang aktif scrolling Twitter atau media sosial lainnya, pasti tau kalau Toko Buku Gunung Agung sedang menjadi sorotan karena pemiliknya berencana untuk menutup seluruh gerai secara permanen di akhir tahun 2023, mulai dari gerai Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, hingga Jakarta.

Keputusan ini terpaksa diambil oleh Tjio Wie Tay, yang merupakan pemilik toko buku tertua di Indonesia ini karena kondisi keuangan toko yang nggak lagi mampu bertahan, apa lagi dengan adanya tambahan kerugian operasional per bulan yang semakin membengkak. 

image

Bahkan, disebutkan jauh sebelum pandemi COVID-19 melanda, Toko Buku Gunung Agung ternyata telah melakukan efisiensi dan efektivitas usaha sejak tahun 2013.

Toko buku tertua di Indonesia


image

Nggak banyak yang tahu kalau ternyata Toko Buku Gunung Agung termasuk salah satu toko buku tertua yang berdiri sejak awal kemerdekaan Indonesia, yaitu pada tahun 1953. Pendirinya yang bernama Tjio Wie Tay, yang kemudian dikenal dengan nama Haji Masagung, memulai usaha ini dengan membangun kios sederhana di Jakarta Pusat yang menjual buku, surat kabar, dan majalah. 


Awalnya, kios ini didirikan dengan nama Thay San Kongsie. Namun, seiring dengan berkembangnya bisnis, dan ditambah dengan semakin kompleksnya situasi pasca-kemerdekaan, Haji Masagung pun memutukan untuk mendirikan sebuah perusahaan baru yang bernama Firma Gunung Agung untuk memulai usaha penerbitan dan impor buku.


Tentunya perusahaan ini mampu untuk terus berkembang karena adanya dukungan dari para penyair, penulis, sarjana, dan jurnalis masa itu. Di tengah segala kesulitan yang dihadapi Indonesia yang saat itu baru saja merdeka, Haji Masagung berhasil menjadi pelopor dalam usaha untuk membuka wawasan bangsa melalui buku.


Bahkan, ia pun turut serta dalam mengorganisir pameran buku pertama di Indonesia pada awal kemerdekaan RI, tepatnya pada 1954. Pameran buku tersebut sangat diapresiasi oleh masyarakat Indonesia.


Memutuskan Gulung Tikar


image

Terlepas dari banyaknya kisah sukses dan dukungan dari berbagai pihak, dengan berat hati Toko Buku Gunung Agung memutuskan untuk PHK Massal dan gulung tikar dengan menutup semua gerai di Indonesia, karena kondisi keuangan terus memburuk dengan adanya biaya operasional per bulan yang semakin membengkak.


Bukan tanpa alasan, hal ini karena teknologi menggeser perilaku masyarakat yang tadinya menggemari buku cetak beralih menjadi penggemar buku digital atau e-book.


Netizen Turut Berduka


Mendengar berita ini, banyak netizen yang kembali nostalgia masa kecil dan turut berduka atas musibah yang dialami oleh Toko Buku Gunung Agung, bahkan nggak sedikit netizen yang akhirnya membagikan kenangan mereka saat mengunjungi Toko Buku Gunung Agung yang ternyata banyak cerita yang mengharukan di dalamnya.


image

image

image

Bagaimana denganmu, Changemakers? Yuk, share pengalaman kalian di Toko Buku Gunung Agung di kolom komentar!


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone