βHai, Changemakers π
Kamu suka jajan di pinggir jalan nggak? Coba perhatiin, deh, banyak penjual jajanan pinggir jalan, seperti cilok, siomay, es lilin, batagor, gorengan, dan sebagainya yang masih menggunakan plastik sekali pakai sebagai bungkus makanannya. Duh, padahal plastik itu nggak baik buat bumi karena susah terurai. π’
Namun, sekarang udah banyak orang yang berusaha mencari pengganti plastik yang dianggap ramah lingkungan, seperti sedotan stainless, tote bag, sedotan bambu, dan paper bag. Nah, siapa sangka, kalau produk pengganti plastik itu juga berdampak buruk bagi lingkungan. Kok bisa??
Yuk, telusuri fakta mengejutkan ini dan cari tahu bagaimana kamu bisa menentukan pilihan yang cerdas dan tepat untuk melindungi bumi ini. β
Sedotan Stainless
Image: freepik.com
Pasti kamu udah familiar dengan sedotan stainless. Udah banyak tempat-tempat makan yang menyediakan sedotan stainless daripada sedotan plastik. Jika dilihat dari penggunaannya, sedotan stainless mungkin lebih ramah lingkungan ketimbang sedotan plastik yang hanya bisa digunakan sekali pakai.Β
Namun, faktanya dalam pembuatan satu sedotan stainless menggunakan 2420 kJ energi dan melepaskan 217 gram karbon dioksida. Berdasarkan energi yang digunakan untuk menghasilkan satu sedotan stainless setara dengan menghasilkan 90 sedotan plastik. Berdasarkan emisi karbonnya, memproduksi satu sedotan stainless, setara dengan memproduksi 150 sedotan plastik. π±
Nah, untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan energi dalam pembuatannya maka sedotan stainles harus digunakan secara berulang-ulang. Seenggaknya kamu bisa menggunakan sedotan stainles sebanyak 150 kali.
Tote Bag
Image: freepik.com
Berapa banyak tote bag yang kamu miliki di rumah? Satu? Dua? Dua puluh? Hmm, dulu awalnya penggunaan tote bag merupakan alternatif menghindari penggunaan kantong plastik yang berlebihan. Tapi, sekarang udah berubah jadi bagian dari gaya pakaian sehari-hari. Misalnya, berangkat kuliah daripada bawa tas mending pakai tote bag yang simple dibawa ke mana-mana.
Dengan kenyataan tersebut, permintaan tote bag semakin meningkat dan produsen justru memproduksinya secara berlebihan. Sungguh ironis ketika melihat tujuan awal penggunaan tote bag untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai, sekarang tote bag ramah lingkungan malah turut merusak bumi kalau nggak dipakai berkali-kali.Β
Kalau dilihat dari proses produksi tote bag yang terbuat dari katun, mulai dari penanaman kapas, produksi, dan transportasi menghasilkan sekitar 598,6 pon karbon dioksida. Jumlah itu sangat besar untuk menyumbang polusi bagi bumi.Β
Makanya kamu perlu menggunakan tote bag yang terbuat dari katun organik sekitar 20.000 kali dan tote bag konvensional perlu digunakan sekitar 7.000 kali agar sesuai dengan kinerja lingkungan dari kantong plastik. Jadi, tetap terus digunakan kembali, ya, jangan terus beli baru.
Sedotan Bambu
Image: freepik.com
Meski dibuat dari bahan alami, sedotan bambu juga bisa berdampak buruk bagi bumi jika semakin sering digunakan sehingga produksinya berlebih dan nggak terkontrol. Dalam produksi satu sedotan bambu dapat menghabiskan 756 kJ energi dan melepaskan karbon dioksida sebesar 38,8 gram. Makanya agar impas dengan proses pembuatannya, kamu perlu menggunakan sedotan bambu seenggaknya 32 kali (berdasarkan jumlah energi untuk membuatnya) dan 27 kali (berdasarkan emisi karbon yang dihasilkan).
Paper Bag
Image: freepik.com
Paper bag atau kantong kertas telah menjadi pilihan kemasan ramah lingkungan yang sering digunakan oleh para pebisnis dan konsumen. Memang paper bag mudah terurai, dapat didaur ulang, dan alami. Namun, ada beberapa alasan paper bag juga bisa berdampak buruk bagi planet ini.
Bahan dasar dari pembuatan paper bag adalah kertas yang dimana itu dihasilkan dari pohon. Setiap tahunnya 15 miliar pohon ditebang, sedangkan pohon-pohon di bumi adalah pokok untuk menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, dibutuhkan energi 4x lebih banyak untuk membuat paper bag dibandingkan dengan kantong plastik.Β
Nah, dari fakta yang telah disebutkan apakah masih bisa dikatakan produk pengganti plastik itu ramah lingkungan? π€
Bukan berarti sedotan stainless, sedotan bambu, tote bag, paper bag, dan semacamnya itu nggak berguna untuk kelestarian bumi. Penemuan alternatif pengganti plastik itu berdampak sekali bagi bumi jika digunakan dengan baik. Apalagi kalau didukung dengan gaya hidup yang ramah lingkungan juga dan bekelanjutan. Contoh sederhananya, minum langsung dari gelas atau botol tanpa menggunakan sedotan.
Itu baru satu contoh yang bisa kamu terapkan dalam gerakan menjaga lingkungan. Kamu juga bisa ikutan aksi menjaga lingkungan dengan menyelesaikan Challenge di bawah ini. Dengan menyelesaikan Challengenya kamu turut andil untuk menjadikan bumi lebih baik.
Selamat Hari Lingkungan Sedunia dan jadilah bagian dari penyelamat bumi. ππ
Sumber:
https://sarahbassett.co/eco-packaging-why-paper-bags-are-bad-for-the-planet/
https://www.countryandtownhouse.com/style/fashion/why-tote-bags-are-actually-bad-for-the-planet/
https://www.esquiremag.ph/culture/lifestyle/are-metal-straws-bad-for-the-environment-a00293-20190815
https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/30/060200165/tak-selalu-baik-sedotan-logam-juga-simpan-bahaya-bagi-bumi?page=all