Hi, Changemakers!
Kalau kamu merhatiin media sosial beberapa hari belakangan ini, ADHD lagi banyak diomongin sama netizen. Awalnya, sih, karena ada salah satu warganet yang membuat video gambaran gerak-gerik pengidap ADHD berdasarkan sudut pandang si pengidap alias POV. Gerak-gerik itu diantaranya seperti; menggulung tali tas, mencabut tanaman secara tiba-tiba dan tingkah lainnya yang dianggap menjadi gerak-gerik atau kebiasaan dari pengidap ADHD. Alhasil, banyak banget, nih, netizen yang merasa relate dengan gerak-gerik tersebut hingga mulai mengkhawatirkan kondisi kesehatan mentalnya. Waduh! bahaya juga, ya? Harusnya bisa meningkatkan awareness terhadap ADHD…eh, malah bikin netizen overthinking dan self-diagnose. Wah, gimana,nih?
Jangan self-diagnose, bisa jadi itu cuma barnum effect!
Hmm… dari beberapa POV gerak-gerik ADHD di atas ada yang “kamu banget” nggak? Tunggu dulu! Khawatir sih boleh, tapi belum tentu kamu mengidap ADHD. Bisa jadi yang kamu alami saat ini adalah barnum effect. Dilansir dari hello sehat, efek barnum merupakan fenomena psikologis, ketika seseorang menganggap deskripsi tentang diri mereka sendiri akurat dan seolah dibuat khusus untuk mereka. Efek barnum menyebabkan beberapa orang mempercayai ramalan zodiak, sifat golongan darah hingga mental issues karena terasa sangat personal A.K.A “aku banget”. Maka dari itu, yuk kita bahas lebih jauh tentang ADHD!
Apa itu ADHD?
Dilansir dari halodoc, ADHD alias Attention-deficit hyperactivity disorder adalah istilah medis untuk gangguan mental yang ditandai dengan perilaku impulsif dan hiperaktif. ADHD adalah gangguan mental umum yang biasa ditemukan pada anak-anak. ADHD menyebabkan anak sulit untuk memusatkan perhatian sehingga bisa mempengaruhi prestasi di sekolah. Bukan hanya pada anak-anak, ternyata ADHD juga bisa ditemukan pada orang dewasa. Orang dewasa dengan ADHD jauh lebih mudah untuk diidentifikasi. Karena karakteristik inilah, pengidap ADHD juga seringkali dikira pemalas oleh lingkungannya.
Ciri ADHD
Menurut alodokter, ciri ADHD pada anak ditandai dengan kesulitan dalam memusatkan perhatian seperti; nggak fokus dalam mengerjakan sesuatu, sering terlihat nggak mendengarkan pembicaraan atau arahan bahkan ketika diajak berbicara secara langsung, sering kehilangan barang dan nggak menyukai aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi. Anak dengan ADHD juga ditandai dengan perilaku hiperaktif dan impulsif seperti; menggerakan anggota tubuh saat sedang duduk, berbicara terlalu banyak dan memotong pembicaraan orang lain.
“Terus kalau ciri ADHD pada orang dewasa gimana, Champ?” Ada nih, dilansir dari alodokter, orang dewasa dengan ADHD cenderung mengalami masalah dalam pendidikan atau pekerjaan. Selain itu, mereka juga cenderung kesulitan memiliki teman dan pasangan, karena sering uring-uringan dan mudah emosi. Waduh, bahaya juga, ya? Kalau sudah dirasa mengganggu keseharianmu, jangan ragu untuk konsultasi ke ahlinya, ya.
Nah, daripada main tebak-tebakan, nggak ada salahnya kamu coba cari bantuan profesional untuk mendapatkan diagnosa yang valid. Oh iya, karena kamu perhatian sama kesehatan mental, yuk ikutan Challenge Pemuda Kuat Indonesia Sehat oleh Lentera Belajar Indonesia yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Dengan menyelesaikan keempat aksi dalam Challenge ini, kamu telah membuka donasi sebesar Rp20 ribu yang akan digunakan untuk memberikan edukasi terkait kesehatan fisik dan mental kepada siswa/i SMP dan SMA.
Kalau menurut kamu gimana, nih? Apa tanggapan kamu tentang video POV mental health? Yuk, komen di bawah!
Referensi:
https://kumparan.com/dendy-satria-nugraha/barnum-effect-saat-sebuah-kriteria-terasa-seperti-anda-1wy1iBGg4V2/full
https://www.alodokter.com/adhd/gejala
https://www.halodoc.com/kesehatan/adhd
https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/apa-itu-efek-barnum