#ForABetterWorldID

Basmi Masalah Lingkungan Harus Barengan! Yuk, Belajar Jadi Leader!

profile

campaign

Update

Hi, Changemakers!


Happy long weekend! Kalian rencananya mau berpergian kemana aja nih, di long weekend kali ini?Oh iya, ngomongin bulan Juni,  masih pada inget nggak nih,  sama ABWA Cycle 3 Room #4 bulan Juni ini? Kalau kamu lupa atau belum sempet join, yuk sini, Champ rangkumin!


ABWA Room Talks #4: An Untapped Potential: The Role of Youth Leadership in Preserving the Environment

Pada ABWA kali ini, Campaign menghadirkan dua narasumber Kak Hendri Surya (Communications Manager dari PISAgro) dan Kak Belgis Laela Noor Habiba (Juru Kampanye Hutan dari Greenpeace) yang menyampaikan cara, solusi, tips serta pendapatnya mengenai cara penyelesaian masalah lingkungan melalui kemampuan leadership


Meskipun masalah lingkungan bisa kita tangani mulai dari diri sendiri mulai dari mengurangi penggunaan alat pakan plastik sekali pakai, memilah sampah hingga menggunakan tote bag dan tumbler…tapi sendirian aja ternyata nggak cukup. Menurut Kak Hendri dan Kak Belgis, semua orang harus turut terlibat dalam pelestarian lingkungan mulai dari kita, pihak swasta hingga pemerintah yang berperan besar dalam membuat dan mengatur kebijakan. Maka dari itu, kita nggak boleh berhenti menyuarakan aksi kepedulian terhadap lingkungan agar pihak lain memperhatikan apa yang sedang kita perjuangkan. Nah, untuk menggerakkan massa, udah pasti kita perlu, nih yang namanya skill leadership.
image

Karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin 

Menurut kak Henri, setidaknya ada 5 karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin yakni:

  • Sadar bahwa masalah lingkungan bukanlah masalah individual melainkan masalah bersama.

  • Memiliki skill problem solving yang tentunya akan berperan besar dalam menyelesaikan masalah lingkungan.

  • Skill komunikasi. Seorang pemimpin harus bisa mempersatukan berbagai macam orang dengan berbagai latar belakang melalui skill komunikasi yang ia miliki

  • Advokasi dalam menyuarakan sesuatu yang bisa mempengaruhi kebijakan.

  • Mengenali diri sendiri, meyakini diri sendiri dan tidak mudah menyerah.


image

Kak Belgis juga menambahkan bahwa sangat penting untuk tidak saling mengucilkan satu sama lain dalam situasi seperti ini. Setiap langkah kecil untuk mengkampanyekan lingkungan sangatlah berarti dan bisa berdampak besar bahkan apabila hanya sekedar obrolan ringan, diskusi atau berhenti menggunakan plasik dan memilah sampah dari rumah.  

 

Kak Hendri juga memberitahu Strategi mempertahankan komunitas pemuda untuk penyelesaian masalah lingkungan yakni

  • Berpegang teguh dan memiliki kesadaran yang penuth terhadap visi & misi.

  • Menyadari bahwa komunitas pemuda akan selalu regenerasi.

  • Membuat komunikasi lebih efektif agar lebih mudah diterima oleh para pemuda.

  • Memegang prinsip learn and re-learn.

  • Mengikuti update anak muda (tren).


Wah, ternyata masalah lingkungan bukan hanya berputar dalam reduce, reuse recycle aja, ya? Kita juga harus memiliki berbagai kemampuan dan strategi di atas agar bisa menjadi pelopor untuk lingkungan yang lebih baik. Kalau menurut kamu gimana, nih? Kamu punya strategi di luar nalar nggak supaya anak-anak muda lebih tertarik dengan isu-isu lingkungan? Yuk, diskusi di kolom komentar!
heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone