#ForABetterWorldID

Bullying: Selalu Dikecam Namun Masih Sering Kita Temukan

profile

campaign

Update

Hai, Changemakers!


Kita semua tahu bahwa tindakan bullying adalah tindakan yang harus kita hindari, mengingat banyaknya efek samping yang merugikan dan merusak moral. Sayangnya, walau setiap tahun telah dilakukan penyuluhan mengenai bahaya bullying di lingkungan sekolah, tapifenomena bullying ini masih sering terjadi, bahkan sering kali juga merambah ke media sosial yang kita kenal dengan istilah cyberbullying.


Mirisnya lagi nih, menurut studi PISA (Program Penilaian Pelajar Internasional) pada tahun 2018, Indonesia menempati peringkat kelima sebagai negara dengan tingkat bully yang tinggi di dunia. Sebanyak 41,1 persen pelajar di Tanah Air mengaku pernah di-bully di sekolah. Persentase ini berada di atas rata-rata yang mencapai 23 persen. Champ ikut sedih dengernya. 😞

Siswa Bakar Sekolah di Temanggung, Jawa Tengah


image

Contoh fenomena yang baru-baru ini menggemparkan media adalah peristiwa siswa bakar sekolah di Temanggung, Jawa Tengah pada Selasa, 27 Juni 2023 lalu karena di-bully oleh guru dan teman-temannya di sekolah. Peristiwa ini sangat disayangkan oleh banyak masyarakat Indonesia. Karena seharusnya sekolah bisa menjadi β€˜wahana’ bagi setiap siswa untuk mengasah keterampilan dan moral agar kelak menjadi generasi penerus dalam memajukan Indonesia.


Bahkan, melalui kejadian ini, banyak warganet yang akhirnya juga menceritakan tindakan bully yang mereka alami saat masih di bangku sekolah.


image

image

Alasan Dibalik Tindakan Bullying


image

Meski seharusnya setiap individu mengetahui bahwa bullying adalah tindakan yang tercela, namun faktanya masih sering kita jumpai di lingkungan sekitar.Sebenarnya apa ya, alasannya? Nah, ternyata 3 alasan ini sering jadi faktor utama seseorang melakukantindakan bullying, yaitu:

  1. Ingin berkuasa

Banyak cara yang dilakukan orang untuk mendapatkan β€˜power’ dan perhatian dari orang lain. Keinginan untuk mendapatkan perhatian banyak orang tersebut, menjadikan pelaku bullying membuat dirinya lebih kuat ataupun berkuasa dari orang lain.

  1. Jadi pelaku bullying karena biasa di bully

Perilaku mem-bully kebanyaan terjadi karena siklus. Yup! Rupanya orang bisa menjadi kasar karena dia biasa dikasari oleh lingkungan sekitarnya, sehingga orang yang tumbuh dengan sikap kasar seperti ini kebanyakan akan melampiaskan emosinya terhadap orang lain.

  1. Adanya rasa iri

Selain itu, banyak juga orang yang mengintimidasi ataupun memberikan name label kepada orang lain karena merasa iri dengan kelebihan yang dimiliki orang lain. Kelebihan orang lain tersebut membuat dirinya nggak nyaman. Nah ketidaknyamanan itu ditunjukkan dengan sikap kasar ataupun intimidatif, sehingga orang tersebut (yang di-bully) juga merasa nggak nyaman.

Perlu kita sadari bersama bahwa korban bullying akan mengalami trauma yang mendalam yang bisa saja menimbulkan efek samping yang destruktif, contohnya seperti yang dilakukan oleh siswa di Temanggung, Jawa Tengah tersebut.

Maka dari itu, yuk, bersama kita bantu kurangi kegiatan bullying dengan menyelesaikan Challenge Stop Cyberbullying, Belajar #KarakterBermedsos bersama EAC oleh Empower Againts Cyberbullying. Dengan menyelesaikan Challenge ini, kamu akan buka donasi sebesar Rp15 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik dan Kampus Merdeka. Donasi yang terkumpul nantinya akan disalurkan untuk kegiatan capacity building mengenai bahaya bullying.

Selesaikan Challengenya, bantu Indonesia maju selangkah lebih baik. πŸ’™


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign For Good app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone