Terdapat sekitar 2,5 juta teman tuli di Indonesia, yang menggunakan Bahasa Isyarat sebagai bahasa komunikasi mereka. Namun, terdapat kesenjangan yang signifikan terhadap penggunaan Bahasa Isyarat oleh masyarakat Indonesia. Kesenjangan ini memberi hambatan bagi teman tuli yang ingin berpartisipasi dalam kehidupan publik. Selain itu, mereka juga masih mendapat diskriminasi dan stereotip negatif dari masyarakat sehingga dibutuhkan lingkungan yang inklusi khususnya di bidang bahasa untuk mendukung teman tuli.
Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dapat menjadi sebuah media komunikasi yang efektif dan merupakan cara komunikasi alamiah di kalangan Tuli. BISINDO muncul secara alami oleh kelompok Tuli dan kemudian berkembang melalui pengamatan dan penelitian. Penyampaian BISINDO dilakukan dengan gerakan tangan, ekspresi dan juga bahasa tubuh. Tidak hanya kelompok tuli saja, tetapi masyarakat lain dapat merasakan keefektifan tersebut. Penerapan BISINDO dapat mewujudkan lingkungan yang inklusif bagi kehidupan bermasyarakat.
Setiap orang (supporters) dapat mengikuti challenge ini sebagai bentuk dukungan terhadap inklusivitas berbahasa. Challenge ini terdiri dari 4 aksi. Setiap pemenuhan 4 aksi tersebut, maka supporters dapat membantu komunitas kami untuk mendapatkan donasi sebesar Rp17.500. Aksi yang diikuti pun cukup mudah yaitu Foto screenshot artikel/poster/infografis atau sumber informasi lain tentang manfaat belajar (BISINDO); foto diri dengan speech bubble “Indonesia Inklusi Bahasa dengan #BahasaIsyaratIndonesia”; foto tulisan tentang harapan terhadap inklusivitas Bahasa Isyarat Indonesia di Indonesia; foto/video dengan gerakan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) yang diketahui.
Seluruh donasi yang didapatkan akan digunakan untuk membuka kelas Bahasa Isyarat gratis secara online dengan target peserta sebanyak 60 orang. Donasi dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan logistik (modul, quiz, dan test), upah tutor (2 teman tuli dan 2 teman dengar), dan kebutuhan operasional komunitas.